Siput laut (pexels.com/monicore)
Meskipun lebih dikenal sebagai pemakan ikan dan krustasea, beberapa spesies anglerfish juga memangsa siput laut, terutama yang hidup di dasar laut. Siput laut sering kali bergerak lambat dan tidak memiliki banyak mekanisme pertahanan, sehingga mudah ditangkap oleh anglerfish yang menunggu dalam kegelapan. Hal ini menjadikan siput laut sasaran empuk bagi predator ini, yang cerdik memanfaatkan kondisi sekitar untuk berburu.
Beberapa jenis siput laut memiliki cangkang lunak atau bahkan tidak bercangkang, yang membuat mereka semakin rentan terhadap serangan anglerfish. Karena pergerakannya yang tidak cepat, siput laut sering menjadi camilan tambahan bagi anglerfish muda sebelum mereka beralih ke mangsa yang lebih besar. Bahkan, serangan terhadap siput laut dapat terjadi tanpa peringatan, mengingat kecanggihan teknik berburu anglerfish yang mampu menyergap dalam gelapnya kedalaman laut.
Anglerfish adalah predator oportunistik yang memiliki pola makan bervariasi tergantung pada usia dan ukuran tubuhnya. Ikan muda lebih sering memangsa invertebrata seperti krustasea dan sefalopoda, sementara anglerfish dewasa mulai berburu ikan yang lebih besar. Dengan strategi berburu yang unik, anglerfish mampu menangkap mangsa dengan efisiensi tinggi meskipun hidup di lingkungan laut dalam yang gelap dan minim sumber daya.
Kehidupan di laut dalam memang penuh dengan persaingan dan tantangan. Setiap makhluk harus memiliki strategi bertahan hidup yang baik agar tidak menjadi santapan predator. Dan di antara semua penghuni laut dalam, anglerfish tetap menjadi salah satu pemburu paling ditakuti di habitatnya.