Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

8 Hewan Semi Akuatik di Dunia, Tak Bisa Hidup Jauh dari Air!

ilustrasi hewan semi akuatik yang ada di dunia (pexels.com/Siegfried Poepperl)

Air menjadi elemen penting bagi banyak makhluk hidup, terutama bagi hewan semi akuatik. Berbeda dari hewan akuatik yang sepenuhnya hidup dalam air, hewan semi akuatik memiliki kemampuan untuk bertahan hidup di dua habitat, yaitu darat dan perairan. Mereka mengandalkan air sebagai tempat berburu, berlindung, bahkan berkembang biak. Kehidupan mereka sangat bergantung pada lingkungan perairan, sehingga sulit bagi mereka untuk bertahan jauh dari sumber air. 

Beberapa hewan semi akuatik ini mungkin sudah cukup familiar, seperti berang-berang ataupun buaya. Namun, ada juga yang unik dan jarang diketahui, seperti kodok suriname yang berkembang biak di dalam air atau kapibara yang gemar berendam di tepi sungai. Penasaran dengan hewan lainnya? Yuk, kenalan dengan sepuluh hewan semi akuatik yang tidak bisa hidup jauh dari air berikut ini!

1. Kuda nil

ilustrasi kuda nil (pexels.com/Leon Aschemann)

Hewan kuda nil merupakan salah satu mamalia besar yang termasuk semi akuatik yang hidup di sungai dan danau di Benua Afrika sub-Sahara. Mereka memiliki tubuh yang besar, kulit yang tebal, dan memiliki kaki berselaput. Kaki berselaput pada kuda nil membantu pergerakan dan aktivitas mereka di dalam air. Dilansir laman Africa Bush Camps, kuda nil juga berperan penting dalam ekosistem perairan dengan membuka jalur air dan menyediakan nutrisi bagi organisme. 

Namun saat ini, mereka juga menghadapi berbagai ancaman dari perburuan dan hilangnya habitat. Meskipun sering berbagi habitat dengan hewan lain, kuda nil dikenal sebagai hewan yang agresif dan tidak mudah bergaul dengan spesies lain. 

2. Berang-berang

ilustrasi berang-berang (pexels.com/Tom Sterckx)

Hewan berang-berang atau juga disebut otter sebagian besar hidup di area sungai dan danau serta dapat dijumpai di Benua Amerika, Eropa, dan Asia. Berang-berang yang memiliki tubuh kecil dan ramping ini dikenal sebagai salah satu hewan perenang handal. Mereka juga menghabiskan sebagian besar waktunya di air. Makanan utama berang-berang adalah ikan dan hewan air kecil lainnya. 

Mamalia semi akuatik ini juga menarik untuk diamati dalam berbagai penelitian ilmiah. Dilansir laman Cool Green Science, berang-berang dikenal sebagai hewan yang penasaran dan salah satu predator yang sangat efektif. Berang-berang sungai yang dikenal dengan sifatnya yang ceria dan menggemaskan, salah satu hewan favorit para pengamat satwa liar.

3. Buaya

ilustrasi buaya (pexels.com/Pixabay)

Hewan berdarah dingin satu ini sudah cukup familiar sebagai hewan semi akuatik. Buaya menghabiskan sebagai besar hidupnya di perairan baik di sungai maupun muara. Reptil ini juga memiliki adaptasi luar biasa untuk berburu dan bertahan hidup di lingkungannya. 

Buaya memiliki kekuatan gigitan yang sangat kuat, penglihatan yang tajam, serta memiliki insting sebagai predator puncak di ekosistemnya. Hewan ini juga sangat rentan terjadi konflik dengan manusia karena dianggap berbahaya dan sering mengakibatkan korban jiwa. Dukungan terhadap program konservasi, sebagai upaya melindungi spesies buaya dari ancaman perburuan dan kehilangan habitat. 

4. Platipus

ilustrasi platipus (commons.wikimedia.org/Charles J. Sharp)

Platipus merupakan salah satu hewan terunik di dunia, sebagai mamalia semi akuatik berkembang biak dengan cara bertelur dan juga menyusui anaknya. Selain itu, hewan yang memiliki bentuk mulut seperti bebek ini memiliki bentuk tubuh yang dirancang khusus untuk berenang di air.

Dilansir laman Australian Platypus Conservancy, status konservasi platipus telah meningkat menjadi hampir terancam baik di Australia maupun secara global. Meskipun tren penurunan tidak merata di seluruh habitatnya, ancaman yang terus berlangsung dapat memperburuk kondisi populasi platipus dalam beberapa dekade mendatang.

5. Kapibara

ilustrasi hewan kapibara (pexels.com/Magali Guimarães)

Kapibara adalah hewan pengerat terbesar di dunia yang beradaptasi dengan baik untuk kehidupan semi akuatik. Mereka sebagian besar hidup di Amerika Selatan dan memakan tumbuhan yang tumbuh di tepi sungai. Kapibara memiliki banyak predator alami, tetapi ancaman terbesar mereka berasal dari manusia, baik karena perburuan maupun deforestasi. Kapibara memiliki kemampuan unik untuk bersembunyi di air saat terancam dan dapat berkomunikasi dengan suara yang beragam untuk menjaga hubungan dalam kelompok mereka. 

6. Anjing laut

ilustrasi anjing laut (pexels.com/Sebastian Coman Travel)

Anjing laut adalah mamalia laut semi akuatik yang menghabiskan waktunya di air dan di darat. Mereka sering naik ke pantai untuk beristirahat, mengatur suhu tubuh, berganti bulu, dan melahirkan, sehingga tidak selalu berarti mereka sakit atau terluka saat ditemukan di darat. Namun, beberapa kasus memang memerlukan intervensi, terutama jika ditemukan tanda-tanda cedera atau gangguan akibat interaksi dengan manusia. Di Amerika Serikat, semua mamalia laut, termasuk anjing laut, dilindungi secara federal di bawah Undang-Undang Perlindungan Mamalia Laut (Marine Mammal Protection Act).

7. Katak

ilustrasi katak (pexels.com/nastia)

Sungai dan aliran air memiliki peran penting sebagai jalur pergerakan bagi berbagai spesies. Spesies semi akuatik seperti muskrat, cerpelai, berang-berang, katak, dan kura-kura bergantung pada ekosistem air untuk bepergian dan bertahan hidup. Katak sering dijumpai baik di sekitar pekarangan rumah maupun dekat genangan air. Mereka hidup bisa di dua alam yang disebut juga dengan hewan amfibi. 

8. Ular anaconda

ilustrasi ular anaconda (pexels.com/Molnár Tamás Photography™)

Ular anaconda adalah ular besar yang hidup di habitat semi akuatik, seperti rawa dan aliran air yang lambat di hutan hujan tropis. Ular ini sangat gesit ketika di dalam air dan menggunakan kemampuannya untuk berkamuflase, menunggu mangsa datang. Mereka memakan berbagai jenis hewan besar dan memiliki kemampuan untuk bertahan lama tanpa makan setelah menangkap mangsa besar. Anaconda memiliki kekuatan pengikat yang melilitkan otot tubuhnya ke mangsa yang tertangkap dan mengepakkannya hingga hewan tersebut kehabisan napas.

Sebenarnya masih ada hewan lainnya yang juga termasuk dalam hewan semi akuatik. Hewan-hewan semi akuatik ini menunjukkan betapa uniknya adaptasi makhluk hidup terhadap lingkungan mereka. Dengan kemampuan hidup di darat dan perairan, mereka mengandalkan habitat perairan untuk mencari makan, berlindung, atau berkembang biak. Keberadaan mereka juga menjadi indikator kesehatan ekosistem perairan. Oleh karena itu, menjaga kelestarian lingkungan, terutama sungai, danau, serta rawa, sangat penting agar mereka tetap bisa bertahan.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ane Hukrisna
EditorAne Hukrisna
Follow Us