Menurut Dr. Hatma, upaya mengurangi risiko banjir akibat deforestasi harus dimulai dari hulu. Pendekatan struktural seperti tanggul dan normalisasi sungai memang membantu, tetapi tidak dapat menggantikan peran lingkungan hulu sehat. Selama hutan rusak, aliran air akan tetap sulit dikendalikan meskipun infrastruktur diperkuat.
Karena itu, perlindungan hutan dan konservasi DAS perlu menjadi prioritas utama. Pemerintah harus menertibkan perambahan, illegal logging, serta alih fungsi hutan yang tidak sesuai tata ruang, terutama di kawasan strategis. Rehabilitasi lahan kritis dan reforestasi diperlukan untuk memulihkan kembali fungsi hidrologis hutan sebagai penyangga air.
Selain itu, mitigasi banjir harus diperkuat melalui sistem peringatan dini, peningkatan kesiapsiagaan daerah, dan penataan ruang yang benar. Langkah seperti simulasi evakuasi, penataan ulang permukiman rawan, hingga mempertimbangkan teknologi modifikasi cuaca dapat membantu ketika potensi banjir sangat tinggi.
Memahami bagaimana hutan berperan dalam mengatur air membuat kita makin sadar mengapa deforestasi disebut jadi penyebab banjir. Dengan menjaga hutan dan merawat lingkungan, kita bisa mengurangi risiko banjir bandang pada masa depan. Yuk, sebarkan informasi ini agar lebih banyak orang peduli dan ikut menjaga kelestarian alam!
Mengapa deforestasi bisa menyebabkan banjir? | Karena hilangnya hutan membuat tanah tidak lagi menyerap air sehingga hujan deras langsung menjadi limpasan ke sungai. |
Apa peran hutan dalam mencegah banjir? | Hutan menyerap air hujan melalui akar dan tajuk pohon, menahan erosi, dan menjaga aliran sungai tetap stabil. |
Apa solusi untuk mengurangi risiko banjir akibat deforestasi? | Melakukan reforestasi, melindungi sisa hutan, menata ruang berbasis mitigasi, dan meningkatkan kesadaran masyarakat. |
Referensi
"Bencana Banjir Bandang Sumatra, Pakar UGM Sebut Akibat Kerusakan Ekosistem Hutan di Hulu DAS". Universitas Gadjah Mada. Diakses Desember 2025.
"IEEE Conference Publication | IEEE Xplore. “Effects on Streamflow Caused by Reforestation and Deforestation in a Brazilian Southeast Basin: Evaluation by Multicriteria Analysis and Swat Model,” March 1, 2020.