Mengenal Tanaman Anggrek Hitam, Benarkah Bisa Dijadikan Obat Herbal?

Flora endemik yang satu ini hanya dapat dijumpai di Kalimantan Timur dan Papua. Dengan segala keindahannya, anggrek hitam identik dengan labellumnya yang berwarna hitam, dipadukan garis hijau serta bulu halus.
Antara anggrek hitam di Papua dan Kalimantan memiliki tampilan yang berbeda. Anggrek hitam yang tumbuh di Papua, warnanya cenderung didominasi hitam pada seluruh kelopaknya, baik di dalam maupun di luar. Untuk mengenal lebih dalam mengenai informasi seputar anggrek hitam, berikut ini adalah pembahasan terkait anggrek hitam dan khasiatnya bagi kesehatan.
1. Karakteristik anggrek hitam

Ceologyne pandurata merupakan nama latin dari tanaman anggrek hitam. Disebut sebagai anggrek hitam karena bagian lidah di mahkota didominasi warna hitam, sementara kelopaknya bernuana hijau muda.
Anggrek hitam seringkali dijadikan sebagai tanaman hias. Dalam satu tangkainya diperkirakan terdapat 14 kuntum yang mekar sempurna. Biasanya bunga anggrek hitam akan mekar pada bulan Maret hingga Juni.
Kehidupan anggrek hitam bergantung pada tumbuhan lain, tanaman ini akan menumpang hidupnya pada pohon yang sudah tua dan biasanya ditemukan di tepi pantai atau rawa. Umumnya, anggrek eksotis ini berkembang biak dengan cara generatif atau memperbanyak biji, akan tetapi anggrek hitam juga dapat dikembangbiakkan dengan secara vegetatif atau memisahkan umbi semuanya.
2. Dapat mengobati berbagai penyakit

Tampilan anggrek hitam yang elegan dan eksotis sangat cocok dijadikan sebagai tanaman hias. Selain memanjakan pandangan, anggrek hitam juga menyimpan banyak khasiat yang berguna bagi kesehatan.
Anggrek hitam dipercaya dapat menghentikan pendarahan rahim, caranya dengan meminum air rebusan umbi anggrek bubuk dengan segelas air yang ditambahkan sedikit gula. Agrek hitam memang dikenal sebagai obat herbal, tanaman ini juga bisa mengatasi pendarahan internal di dalam perut, mengatasi disentri, mengobati diare, mengatasi TBC hingga sakit maag.
Diketahui kandungan pada anggrek hitam meliputi senyawa alkaloid, saponin, flavonoid, resin, protein, pati, sukrosa, dan kalsium. Di mana dalam kandungan senyawa alkaloid, saponin dan flavoloid memiliki sifat anti oksidan dan anti inflamasi.
3. Perawatan tanaman anggrek hitam

Sama seperti merawat tanaman hias lainnya, yang perlu kamu lakukan adalah konsisten baik dalam hal penyiraman, pemupukan, dan pemberian media tanaman. Hal pertama yang bisa kamu lakukan adalah memperhatikan asupan cahaya yang masuk, anggrek hitam perlu hangatnya sinar matahari yang cukup, jika terlalu lama berada di bawah sinar matahari tanaman bisa layu yang berujung mati.
Memberi pupuk pada tanaman akan memberikan hasil yang lebih maksimal, pada anggrek hitam direkomendasikan memberi pupuk daun dengan kandungan unsur nitrogen yang tinggi. Dalam hal menyirami tanaman, idealnya adalah dua kali sehari yaitu pada waktu pagi dan sore hari. Jika yang kamu rawat adalah anggrek dewasa, maka penyiraman cukup sehari sekali pada pagi hari saja. Sebaliknya, anggrek muda sebaiknya disiram dua kali sehari.
Secara keseluruhan, anggrek hitam merupakan tanaman endemik khas Kalimantan. Merawat tanaman anggrek hitam, sama halnya dengan menjaga populasi mereka agar tetap tumbuh subur. Anggrek hitam tidak hanya menjadi pusat perhatian yang menawan, tetapi juga menyalurkan khasiat kesehatan bagi keberlangsungan hidup manusia.