Pakar Racun Makanan Ungkap 6 Hidangan yang Gak Akan Mereka Makan!

Marler mengatakan bahwa ia telah menyaksikan jauh lebih banyak penyakit akibat makanan yang berhubungan dengan tiram dalam 5 tahun terakhir, dibandingkan dengan dua dekade sebelumnya. Utamanya disebabkan karena menghangatnya air. Seiring dengan air yang semakin menghangat di seluruh dunia (akibat global warming), air tersebut mulai menyebabkan pertumbuhan mikroba, yang berakhir di tiram mentah yang diseruput.

Marler mengatakan bahwa dia menghindari buah-buah potongan siap makan seperti menghindari sebuah wabah. Rasa nyaman mempermudah makan memang bagus, tapi, semakin banyak orang yang menangani dan memroses makanannya berarti lebih besar kemungkinan terkontaminasi. Kemudahan siap makan itu gak sebanding dengan risikonya.

Wabah kecambah ternyata memang umum, dan telah diketahui ada lebih dari 30 wabah bakteri - yang paling utama adalah salmonella dan E.coli - di dua dekade terakhir. Marler mengatakan bahwa sudah terlalu banyak wabah yang gak dihiraukan akibatnya dan efeknya semakin mengganas dari waktu ke waktu. Ia sama sekali gak ingin memakannya.

Marler sudah memutuskan bahwa ia gak akan pernah memesan steak lebih mentah dari tiga perempat matang. Menurut pendapat ahli, daging perlu dimasak dalam suhu hingga 160 derajat celcius seterusnya sebelum menggosong untuk membunuh bakteri yang dapat memunculkan E.coli atau salmonella.

Siapapun yang ingat epidemik salmonella yang terjadi di antara 1980 hingga awal 90-an, pasti benar-benar paham apa yang disebabkan oleh makanan ini. Menurut Marler, risiko terjadinya keracunan makanan yang disebabkan dari telur mentah atau setengah matang memang lebih kecil dari 20 tahun lalu, tapi Marler tetap gak mau mengambil risiko apapun.

Banyak gerakan sosial saat ini mendorong orang untuk meminum susu dan jus "mentah", mereka berpendapat bahwa pasteurisasi dapat menurunkan kandungan nutrisi minuman bergizi tersebut. Sementara Marler mengatakan bahwa pasteurisasi itu gak berbahaya, tapi minuman mentah justru bisa berbahaya.

Menurutnya, meloncati tahapan keamanan konsumsi seperti pasteurisasi berarti meningkatkan risiko kontaminasi bakteri, virus dan parasit. Manfaat yang didapatkan dari menghilangkan proses pasteurisasi itu gak sebanding dengan risiko yang berdatangan kepada minuman-minuman itu.

Nah, itu tadi makanan dan minuman yang dihindari oleh pakar keracunan makanan. Kalau kamu sendiri bagaimana? Masih berani untuk terus melahap dan menenggak?