Terancam Punah, Ini 7 Ras Anjing Paling Langka di Dunia

Kamu mungkin jarang mendengar ras anjing satu ini. Maklum aja, Azawakh adalah salah satu anjing pemburu asal Afrika yang jauh dari Indonesia. Layaknya anjing pemburu, Azawakh memiliki tubuh tinggi dan ramping yang mampu berlari hingga 40 meter per jam-nya.

Dan sama seperti kebanyakan anjing lain, Azawakh juga sangat setia pada majikannya. Sayang seribu sayang, anjing setia dan tangguh ini hanya tersisa sekitar 1.000 ekor saja di dunia, dan terus menurun setiap tahunnya.

Dari namanya, kamu pasti bisa menebak dari mana asal anjing satu ini, yup, Thailand! Thai Ridgeback adalah salah satu anjing tertua di dunia dan hanya bisa ditemukan di Thailand.

Di negara asalnya, populasi Thai Ridgeback semakin menurun dan hanya menyisakan 1.000 ekor pada tahun 2017 lalu. Thai Ridgeback adalah penjaga yang baik, meski begitu anjing ini tidak cocok untuk orang yang baru memelihara anjing karena mereka bisa jadi sangat agresif dan sulit diatur.

Berkuping panjang dengan wajah yang lucu, Otterhund juga merupakan salah satu ras tertua di Inggris, dan sudah ada sejak abad ke 12. Dulunya, hewan ini sering digunakan untuk berburu berang-berang, dan karena itulah mereka dinamakan Otterhund.

Selain ahli dalam berburu, Otterhund juga merupakan jenis anjing yang ramah sekaligus penjaga keluarga yang baik. Sedihnya, kamu yang mau melihara Otterhund mungkin akan kesulitan menemukan mereka karena saat ini keberadaan mereka hanya tersisa 800 ekor saja di seluruh dunia.

Lundehund Norwegia menjadi ras anjing selanjutnya yang populasinya sedang terancam. Awalnya, Lundehund Norwegia digunakan sebagai hewan pemburu karena mereka memang cerdas, energik, dan memiliki fisik yang sesuai untuk menjadi pemburu, termasuk enam jari kaki dan tubuh fleksibel.

Meski termasuk dalam ras anjing tertua, keberadaan Lundehund Norwegia awalnya baik-baik saja setidaknya hingga awal abad 20. Hari ini, populasi Lundehund Norwegia diperkirakan hanya tersisa sekitar 1.400 ekor saja.

Lagotto Romagnolo adalah tipe anjing kesayangan yang mudah disukai oleh banyak orang. Mereka sangat penyayang, dan penurut. Masalanya memelihara ras anjing satu ini bukanlah hal yang mudah. Pertama, Lagotto Romagnolo adalah ras asal Romagnolo, Italia sehingga akan sulit untuk menemukannya di Indonesia.

Kedua, populasi anjing ini semakin sedikit dan mengkhawatirkan. Bayangkan saja, saat ini dunia hanya menyisakan 500 ekor saja, itu pun hanya ditemukan di negara asalnya, Italia.

Bukan cuma ras anjing kuno yang mengalami kepunahan, ras baru seperti Chinook pun mengalami nasib serupa. Anjing ras Chinook dikembangkan pertama kali oleh Arthur Treadwell Walden pada awal abad 20.

Dengan tubuh yang kokoh, dan daya tahan tubuh yang kuat, Chinhook sering digunakan sebagai penarik kereta luncur di New Hampshire. Saat ini populasi anjing Chinook hanya ada 800 ekor saja di seluruh dunia.

Berasal dari negara tetangga, Papua Nugini, ras anjing satu ini terkenal karena gonggongannya yang terdengar seperti nyanyian. Hidup di dataran tinggi pegunungan, New Guinea Singing Dog sempat dinyatakan punah sebelum akhirnya berhasil ditemukan pada 2016 lalu di habitat aslinya.

Meski mereka tidak jadi punah, bukan berarti hewan ini serta merta bisa ditemukan dengan mudah. Bagaimana pun, populasi New Guinea Singing Dog masih sangat terancam dan hanya ada 200 sampai 300 ekor di alam liar.

Menjadi hewan kesayangan manusia bukan berarti anjing bebas dari ancaman kepunahan. Sebaliknya, banyak anjing terutama ras anjing tua justru mengalami nasib yang tidak kalah memprihatinkan dari hewan eksotis lain yang ada di Bumi.