6 Fakta Scimitar Oryx, Betina Tinggalkan Kawanan saat Melahirkan
Scimitar oryx juga dikenal sebagai oryx Sahara atau scimitar-horned oryx. Mereka merupakan antelop yang bisa beradaptasi sangat baik dengan panasnya gurun. Oryx satu ini bisa menoleransi suhu tubuh internal mencapai 47 derajat celcius. Panjang tubuhnya mencapai 1.5-2.3 meter dengan tinggi 1.4 meter. Sementara itu, beratnya kisaran 100-210 kilogram.
Sayangnya, mereka tidak lagi berada di alam liar dan penyebarannya juga terbatas. Nama ilmiahnya adalah Oryx dammah dan berada dalam famili Bovidae. Jika kamu tertarik mengenalnya lebih jauh, berikut adalah fakta dan penjelasannya yang bisa membantumu.
1. Wilayah penyebaran scimitar oryx
Scimitar oryx sayangnya tidak bisa ditemukan di alam liar lagi. Tapi, mereka dulunya hidup di gurun dan daerah stepa di Afrika Utara yang mencakup Niger, Chad, Mesir, Maroko, Aljazair, Tunisia, Libya dan Sudan. A-Z Animals menginformasikan bahwa scimitar oryx sering ditemukan di dekat tepi Gurun Sahara di hutan sabana.
2. Scimitar oryx banyak mengonsumsi tanaman dengan kandungan air tinggi
Scimitar oryx dianggap sebagai coarse feeder. Mereka berkeliaran dan merumput di dedaunan, rerumputan, sukulen, akar, semak, buah dan umbi-umbian. Spesies saat ini banyak mendapatkan asupan air dari makanan yang dimakannya. Menariknya, scimitar oryx mempunyai kemampuan memilih makanan dengan kandungan air tinggi, lho.
3. Scimitar oryx bermigrasi jarak jauh
Sumber yang sama menjelaskan bahwa scimitar oryx tidak hanya bisa mendeteksi makanan dengan kandungan air tinggi. Mereka juga bisa mendeteksi perubahan sekecil apapun pada kelembapan lingkungan. Itu membuatnya sering bermigrasi dalam arak jauh untuk mencapai daerah perairan dan wilayah yang lebih subur.
Jika tidak ada sumber air yang tersedia, scimitar oryx mempunyai ginjal yang bisa mencegah kehilangan air banyak saat buang air kecil. Karenanya, mereka bisa bertahan hidup hingga 10 bulan tanpa air.
4. Scimitar oryx berkomunikasi melalui penandaan aroma
Scimitar oryx merupakan hewan sosial yang hidup dalam kawanan besar. Mereka biasanya berkomunikasi melalui sentuhan dan feromon. Terkadang, spesies oryx ini meninggalkan baunya untuk menandai wilayah atau menggunakan indera penciumannya yang kuat untuk mengidentifikasi hewan lainnya, jelas Kidadl.
5. Scimitar oryx biasanya aktif di malam hari
Berdasarkan informasi dari Smithsonian’s National Zoo and Conservation Biology Institute, scimitar oryx biasanya tidak aktif saat siang hari. Mereka cenderung mencari tempat berteduh atau menggali pasir untuk mengurangi paparan angin kering. Scimitar oryx kemudian aktif di malam hari untuk merumput.
6. Scimitar oryx betina meninggalkan kawanan saat siap melahirkan
Scimitar oryx mencapai dewasa reproduktif pada usia 18 bulan. Musim kawinnya terjadi dari bulan Maret hingga Oktober. Betina biasanya melahirkan satu bayi oryx setelah masa kehamilan yang berlangsung selama 8 bulan. Mereka melahirkan bayi seberat 10 kilogram.
Menariknya, sebelum betina melahirkan, mereka akan meninggalkan kawanan selama seminggu. Betina kembali ke kawanan berjam-jam setelah ia melahirkan. Scimitar oryx disapih oleh induknya selama beberapa bulan pertama kehidupannya. Setelahnya, anak oryx membentuk kawanannya sendiri jika sudah mandiri.
Scimitar oryx merupakan oryx yang bisa menoleransi suhu tinggi dengan baik. Asupan airnya kebanyakan didapatkan dari makanan yang dikonsumsinya. Mereka juga memiliki adaptasi tubuh yang memungkinkannya tidak kehilangan air sangat banyak saat buang air kecil.
Sebagai infromasi tambahan, mereka bisa berlari hingga kecepatan 59.5 km/jam. Scimitar oryx tidak akan agresif jika tidak diprovokasi, tapi betina biasanya sangat agresif ketika anaknya diganggu. Jantan menunjukkan perilaku yang sama saat musim semi untuk menarik perhatian betina.
