Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
potret jagal punggung hitam dewasa (commons.wikimedia.org/Ron Knight)
potret jagal punggung hitam dewasa (commons.wikimedia.org/Ron Knight)

Burung cawai atau magpie (famili Corvidae) merupakan burung yang masih berkerabat dekat dengan burung gagak. Keluarga burung ini terbagi atas 3 genus dan 17 spesies yang berbeda. Sama seperti gagak, burung cawai terkenal akan kecerdasannya karena mampu menyelesaikan beberapa tugas dan tantangan dengan relatif mudah. Mereka juga diketahui mampu menirukan berbagai jenis suara, termasuk suara manusia.

Dibalik kecerdasan itu, ada satu spesies burung cawai yang juga memberikan bahaya pada manusia. Bahaya yang ditimbulkan spesies ini bisa berupa luka ringan sampai kematian pada taraf tertentu. Nama spesies burung cawai yang dimaksud adalah jagal punggung hitam (Gymnorhina tibicen).

Hampir setiap tahun saat bulan tertentu, penduduk setempat yang tinggal dekat dengan habitat burung ini selalu melaporkan kejadian serangan tanpa provokasi. Hal ini jelas menimbulkan tanda tanya besar. Bagaimana bisa seekor burung yang berkali-kali lipat lebih kecil dari manusia justru berani menyerang dan menimbulkan teror bagi kita? Yuk, kita cari tahu jawabannya sama-sama!

1. Bagaimana penampilan jagal punggung hitam?

jagal punggung hitam bertengger di kursi taman (commons.wikimedia.org/Bidgee)

Sebelum menjawab pertanyaan utama, rasanya kurang lengkap kalau tidak membahas soal deskripsi dan tempat tinggal dari jagal punggung hitam. Soal penampilan, burung yang satu ini cukup identik dengan spesies burung cawai lain ataupun dengan gagak. Hanya saja, corak bulu mereka terbilang unik karena memadukan warna hitam di sekujur tubuh dengan beberapa bagian putih, semisal di pangkal ekor, sekitar sayap, dan leher belakang.

Selain itu, paruh jagal punggung hitam turut memadukan warna hitam pada sebagian besar area dan sedikit hitam pada bagian ujung. Tak ketinggalan, mata dari burung ini cenderung berwarna cokelat keemasan. Jika dilihat sekilas, perbandingan antara jantan dan betina terlihat identik. Perbedaan mencolok hanya terletak pada bulu di leher belakang, dimana jantan berwarna putih bersih, sementara betina agak sedikit abu-abu.

Soal ukuran, mereka masuk dalam kategori burung berukuran sedang. Dilansir Animalia, rata-rata panjang tubuh jagal punggung hitam itu sekitar 37—43 cm. Sementara itu, rentang kedua sayap mereka mencapai 65—85 cm. Untuk bobot, mereka diketahui mampu tumbuh seberat 220—350 gram.

2. Di mana tempat tinggal burung ini?

induk jagal punggung hitam dan anaknya (commons.wikimedia.org/Charles J. Sharp)

Dalam bahasa Inggris, jagal punggung hitam disebut australian magpie. Dari nama itu saja, pasti mudah untuk menebak dari mana asal burung ini. Namun, mereka bukan spesies burung endemik dari Australia saja, lho. Data Zone by Birdlife melansir kalau persebaran jagal punggung hitam meliputi Australia, Indonesia (wilayah Papua), Papua Nugini, Fiji, Kepulauan Solomon, dan Selandia Baru. Kalau ditotal, luas area yang jadi persebaran burung ini diperkirakan sekitar 10,4 juta km persegi.

Karena persebaran yang luas itu, pilihan habitat jagal punggung hitam jadi turut beragam. Mereka dapat tinggal di kawasan padang rumput, sabana, berbagai jenis hutan, sampai pemukiman manusia. Nah, pilihan yang terakhir itu tak jarang menimbulkan konflik antara burung ini dengan kita. Soalnya, jagal punggung hitam bisa saja membuat sarang di sekitar taman, perkebunan, sampai pohon di pinggiran jalan. Pilihan inilah yang mengantarkan kita pada topik utama, yakni tentang kenapa jagal punggung hitam menyerang manusia.

3. Kenapa jagal punggung hitam menyerang manusia?

tampang mengintimidasi jagal punggung hitam (commons.wikimedia.org/frank wouters)

Ada dua faktor utama yang membuat jagal punggung hitam “harus” menyerang manusia, yakni kedekatan tempat tinggal kita dengan sarang mereka dan mulai masuknya musim kawin bagi burung ini. Australian Museum melansir kalau serangan yang dilakukan burung ini selalu terjadi saat mereka memasuki musim kawin atau sekitar bulan Agustus—November. Pada masa ini, baik jagal punggung hitam jantan maupun betina jadi lebih teritorial dan protektif.

Para jantan akan menjaga batas wilayah tertentu dan tak menolerir makhluk apa pun masuk ke dalam wilayah itu, bahkan manusia sekalipun. Selain itu, induk jantan maupun betina yang sedang mengerami telur atau merawat anak juga sebisa mungkin akan mengusir segala bentuk ancaman, sekalipun sebenarnya makhluk yang dikira sebagai ancaman itu tidak berbahaya. Nah, alasan-alasan itulah yang membuat burung ini jadi sangat nekat untuk menyerang kita.

Lebih lanjut lagi, dilansir BBC, di Australia sendiri serangan jagal punggung hitam sudah seperti “acara tahunan” sehingga sering ada imbauan untuk berhati-hati saat beraktivitas di luar ruangan ketika musim kawin burung tersebut tiba. Tak main-main, serangan yang dilakukan jagal punggung hitam itu serupa dengan teknik berburu burung predator. Mereka akan terbang tinggi terlebih dulu, kemudian menukik tajam ke arah manusia yang ingin diserang dengan cakar dan paruh.

Jagal punggung hitam sendiri mengidentifikasi manusia sebagai bahaya ketika kita berada sekitar 50—100 meter dari sarang mereka. Uniknya, dibanding dengan pejalan kaki, burung ini secara spesifik menargetkan pengguna sepeda ataupun pengendara motor untuk diserang. Diduga kalau perilaku ini disebabkan karena dua objek tersebut bergerak terlalu cepat dan dinilai sebagai ancaman serius oleh jagal punggung hitam.

4. Cara mengatasi serangan jagal punggung hitam

Jagal punggung hitam tak jarang tinggal dekat dengan manusia sehingga meningkatkan potensi konflik. (commons.wikimedia.org/John Robert McPherson)

Dampak dari serangan jagal punggung hitam ini tak main-main. BBC mencatat kalau pernah ada beberapa cedera serius yang diterima masyarakat Australia, bahkan kasus kematian akibat serangan burung ini. Tentunya, kematian tersebut tak disebabkan secara langsung dari serangan jagal punggung hitam, melainkan timbul ketika orang yang diserang itu terjatuh, ditabrak, hingga menabrak sesuatu ketika menghindari si burung.

Dibalik fakta itu, pemerintah Australia sendiri tidak menganjurkan masyarakat untuk menyerang balik, mengusik sarang, sampai membunuh burung ini. Alasannya terkait dengan keberlangsungan hidup salah satu hewan asli Negeri Kanguru ini. Perburuan baru diperbolehkan ketika ada alasan yang kuat dan dalam pengawasan pihak tertentu. Kalau sudah seperti itu, lantas apa yang bisa kita perbuat ketika mengalami serangan dari jagal punggung hitam?

Australian Museum melansir kalau langkah yang paling utama adalah segera menjauh begitu kita mengetahui tanda-tanda sarang ataupun keberadaan induk jagal punggung hitam ketika memasuki musim kawin. Kalaupun ada satu individu yang coba menyerang, menjauh dengan cepat tanpa melakukan gestur agresif, semisal mengangkat tangan untuk mengusir si burung. Lebih dianjurkan untuk menundukkan sambil melindungi kepala ketika hendak menjauh dari serangan jagal punggung hitam.

Selain itu, pemerintah Australia juga memberikan papan peringatan soal keberadaan jagal punggung hitam di sejumlah tempat supaya masyarakat lebih hati-hati. Sebagai tindakan pencegahan, anak-anak sampai orang dewasa kadang diberi “topi” dan kacamata khusus guna melindungi kepala seandainya diserang burung ini. Ada pula imbauan lain, yakni soal anjuran mengurangi aktivitas luar ruangan ketika musim kawin jagal punggung hitam.

Setelah mengetahui tentang serangan jagal punggung hitam, rasanya sebutan kalau Australia dan belahan Bumi selatan itu dipenuhi hewan-hewan unik nan berbahaya itu sama sekali tak berlebihan. Bayangkan saja, ancaman yang mengintai di sana ada di dalam air, daratan, bahkan sampai udara. Maka dari itu, kalau sedang berkunjung atau tinggal di sana, selalu hati-hati terhadap kehidupan liar di sekitar, ya!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team