Sering Muncul di Kartun, Jamur Ini Rupanya Punya Racun Mematikan

Kamu pasti tidak asing dengan jamur merah dengan bentol-bentol berwarna putih ini. Ya, jamur berwarna merah dengan bintik-bintik putih ini sering muncul di serial kartun anak-anak sebagai rumah dari salah satu tokoh kartun tersebut. Namun, tahukah kamu kalau ternyata jamur satu ini ternyata beracun?
Jamur merah dengan bintik-bintik putih ini dikenal dengan nama fly agaric atau Amanita muscaria. Penampilan mereka sangat mencolok sehingga mudah untuk dikenali. Selain dikenal sebagai jamur beracun, tumbuhan satu ini rupanya juga bermanfaat bagi pertanian, loh. Penasaran? Simak fakta unik fly agaric (Amanita muscaria) berikut ini.
1. Sangat terkenal

Penampilannya yang sangat mencolok membuat jamur fly agaric mudah untuk dikenali. Tidak hanya itu, spesies jamur ini juga sangat terkenal, loh. Dilansir James Common, dari penelitian yang pernah dilakukan oleh ilmuwan Eropa, 96% peserta penelitian berhasil mengenali fly agaric. Sedangkan, jamur lain yang berwarna putih hanya berhasil diidentifikasi oleh 53% peserta saja.
2. Bisa tumbuh tinggi
Jamur-jamur yang kita kenal biasanya tumbuh memanjang ke samping dengan ukuran tidak terlalu tinggi. Akan tetapi, berbeda dengan jamur kebanyakan, Amanita muscaria justru dapat tumbuh hingga mencapai ukuran yang cukup tinggi. Menurut Woodland Trust, fly agaric dapat tumbuh hingga mencapai tinggi 20 hingga 30 cm.
Jamur satu ini identik dengan topi merah dan bintik-bintik putih. Mereka memiliki tangkai yang rapuh dengan volva bulat (alas berbentuk cangkir) di pangkal tangkainya. Selain itu, fly agaric memiliki bau menggoda yang sering membuatnya disalahartikan sebagai jamur yang bisa dimakan.
3. Penampilannya cantik, tapi beracun

Fly agaric termasuk ke dalam salah satu jamur yang memiliki penampilan mencolok dan cantik. Topi merah dengan bintik-bintik putih mereka terlihat sangat kontras dengan tanah tempat mereka tumbuh. Meski begitu, jangan terkecoh. Jamur ini bukanlah jamur yang bisa kita konsumsi.
Amanita muscaria termasuk dalam spesies jamur beracun dan tidak dapat dikonsumsi. Fungi satu ini mengandung asam ibotenat yang dikenal sebagai neurotoxin atau racun saraf dan muscimol, yakni psikioatif yang kuat. Jamur ini bisa memberikan efek halusinasi dan keram perut pada individu yang mengonsumsi mereka.
4. Bahaya bagi manusia, tapi tidak bagi beberapa spesies hewan
Meski fly agaric terkenal sebagai jamur yang berbahaya apabila dikonsumsi manusia, jamur ini ternyata tidak berbahaya bagi beberapa jenis hewan. Dilansir The Wildlife Trust, salah satu hewan yang tidak merasakan efek bahaya ketika mengosumsi jamur ini adalah tupai merah dan siput.
Bahkan bagi fungus gnat atau agas jamur, fly agaric adalah tempat bertelur yang baik. Hewan ini akan meninggalkan telurnya di jamur dan ketika menetas, anak-anak fungus gnat akan memakan tubuh jamur sebagai makanan pertama mereka.
5. Digunakan sebagai insektisida

Selain terkenal akan bahayanya apabila dikonsumsi oleh manusia, fly agaric rupanya juga memiliki manfaat yang bagi manusia. Jamur dengan topi merah dan bintik-bintik putih ini dapat digunakan sebagai insektisida. Penggunaan insektisida dari fly agaric sudah dilakukan sejak tahun 1256.
Lalu, bagaimana cara membuat insektisida tradisional dari jamur Amanita muscaria? Caranya sangat mudah. Kita hanya perlu menghancurkan topinya dan menaburkannya ke dalam susu. Asam ibotenat yang ada dalam fly agaric akan menarik perhatian serangga atau lalat dan kemudian membunuh mereka.
Sesuai dengan pepatah “Jangan menilai buku dari sampulnya”, meski penampilannya sangat menarik, jamur fly agaric (Amanita muscaria) adalah jamur yang beracun yang berbahaya bagi manusia. Meskipun begitu, jamur ini masih memiliki khasiat lain, yakni sebagai insektisida. Wah, meski berbahaya, tapi masih bermanfaat, ya.