Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Temuan Produk Unik yang Mendukung Kelestarian Lingkungan

Ilustrasi botol, sedotan, sendok, garpu ramah lingkungan (Pexels.com/Tima Miroshnichenko)

Perkembangan industri, teknologi, serta pembangunan awalnya cenderung berefek negatif pada alam. Walau menguntungkan manusia, proses-proses tersebut justru menyebabkan kerusakan alam. Sedikit demi sedikit kerusakan yang terjadi akhirnya turut mempengaruhi kehidupan dan kesejahteraan manusia.

Untungnya, kesadaran akan pentingnya kelestarian alam telah menjadi faktor yang sangat diperhatikan pada saat ini. Berbagai pihak tidak hanya fokus pada kesejahteraan manusia, namun juga alam dan keberlangsungannya. Para peneliti dan enterpreneur mulai berusaha menciptakan sesuatu yang dapat menolong manusia dengan meminimalisasi efek negatif pada alam.

Penemuan produk-produk go green dan energi terbarukan adalah sebagian contoh bentuk kepedulian terhadap alam. Simak beberapa penemuan produk yang mendukung kelestarian alam dalam daftar berikut.

1. Kantong "plastik" yang dapat terurai dan dikonsumsi

produk plastik ramah lingkungan yang dapat terurai (instagram.com/avanieco)

Untuk mengurangi limbah plastik, Avani Eco menciptakan dan memproduksi plastik yang dapat terurai seratus persen. Dilansir laman resminya, Avani Eco memang berkomitmen untuk memproduksi berbagai jenis kebutuhan kemasan berkualitas yang ramah lingkungan.

Perusahaan yang berbasis di Denpasar ini memanfaatkan teknologi untuk menghasilkan produk-produk "plastik" ramah lingkungan. Walau terlihat seperti plastik biasa, produk mereka sama sekali tidak mengandung plastik.

Avani Eco yang berdiri tahun 2014 ini menciptakan "plastik" mereka dengan menggunakan bahan dasar singkong, minyak sayur, dan resin organik. Karena terbuat dari bahan alami, plastik tersebut akan larut dalam air. Yang lebih mengejutkan lagi, larutan "plastik" tersebut juga dapat dikonsumsi, lho.

Selain kantongan plastik, startup yang dipimpin Kevin Kumala tersebut juga memproduksi ponco dan peralatan makan seperti cangkir kopi, sedotan, dan produk lainnya yang dapat terurai. Tidak hanya dari singkong, produk-produk tersebut juga dibuat dari berbagai macam bahan alami seperti limbah udang, lilin sayur, dan tepung tapioka.

2. Kemasan cincin pak ramah lingkungan yang aman dikonsumsi hewan

potret kemasan cincin pak ramah lingkungan (instagram.com/saltwaterbrewery)

Tidak hanya mengotori lingkungan, makhluk hidup seperti ikan dan penyu turut menjadi korban limbah plastik. Dilansir kitchn, limbah plastik seperti kemasan cincin pak berbahan plastik butuh waktu sekitar 450 tahun agar dapat terurai. Selain itu, beberapa kali limbah kemasan cincin pak minuman, ditemukan dalam perut hewan-hewan laut, dan tidak sedikit yang terluka secara fisik akibat limbah tersebut. 

Pencarian solusi kemudian membuahkan penemuan produk yang aman dikonsumsi oleh hewan jika terbuang ke laut. Salah satu produsen bir di Florida, Saltwater Beer, berhenti menggunakan plastik untuk kemasan cincin pak mereka. Mereka mengganti plastik dengan bahan mirip kertas, yang dapat terurai secara utuh dalam waktu beberapa hari, dan jika terbuang ke laut aman dikonsumsi oleh hewan laut.

Kemasan cincin pak ramah lingkungan tersebut merupakan produk dari E6PR (Eco Six Pack Ring), sebuah perusahaan startup yang memproduksi kemasan cincin pak untuk produsen minuman. Kemasan tersebut dibuat dari daur ulang bahan serat alami jelai dan gandum, sehingga aman dikonsumsi hewan.

3. Kemasan makanan yang dapat dikonsumsi

ilustrasi kemasan saus ramah lingkungan Notpla X Heinz (instagram.com/notpla)

Tingginya kebutuhan akan kemasan plastik dan tuntutan pelestarian lingkungan membawa kepada penemuan kemasan makanan dari "plastik" yang 100 persen dapat terurai, tetapi juga dapat dimakan secara langsung. Penemuan menarik produk "plastik" ini dimulai oleh sebuah perusahaan startup bernama Notpla, dengan menggunakan rumput laut.

Dilansir The Brighter Side of News, Notpla menggunakan rumput laut sebagai bahan membuat "plastik" karena pertumbuhannya cepat, tidak butuh "lahan" untuk menanamnya, dan rumput laut membantu menyerap karbon dioksida di udara. Salah satu jenis kemasan mereka bernama Ooho, debut di publik dengan uji coba langsung pada 2019 di acara London Marathon. Notpla membagi-bagikan minuman yang telah dikemas dengan Ooho untuk para peserta lari, yang dapat langsung dikonsumsi bersama dengan isinya.

Tidak hanya untuk mengemas air minum, kemasan "plastik" dari perusahaan yang berbasis di London ini juga dapat mengemas minuman beralkohol dan saus. Mereka bahkan telah bekerja sama dengan produsen saus Heinz, untuk mengemas saus mereka. Notpla juga memproduksi kotak makanan takeaway yang juga terbuat dari rumput laut, dan tentunya dapat terurai.

4. Sendok, garpu, dan sumpit yang dapat dimakan

ilustrasi sendok yang dapat dimakan (pixabay.com/founcyspoon)

Selain sampah plastik kemasan makanan, limbah lain yang cukup banyak ditemui adalah peralatan makan plastik seperti sendok dan garpu. Untuk mengurangi limbah tersebut, muncul ide untuk menciptakan peralatan makan yang dapat dimakan, yang tentunya tak menghasilkan limbah. Dilansir UC San Diego News Center, ide membuat peralatan makan yang dapat dikonsumsi mulanya dicetuskan oleh seorang desainer asal Jepang pada 2008.

Beberapa perusahaan telah berhasil menciptakan dan memproduksi peralatan makan seperti sumpit, sendok, dan garpu yang cukup kuat untuk digunakan dan dapat dimakan. Sendok tersebut tidak akan hancur ketika digunakan untuk menyendok sup. Produk tersebut terbuat dari bahan alami, kebanyakan terbuat dari beras, gandum, sorgum (biji-bijian khas Afrika), dan tepung tapioka.

Kamu dapat memakan sendok dan garpu yang kamu gunakan setelah menikmati makananmu. Peralatan makan tersebut memiliki kandungan gizi seperti protein, serat, kalsium, zat besi dan mineral yang baik untuk dikonsumsi. Beberapa produsen bahkan menambahkan rasa pada produk mereka agar terasa lebih nikmat jika dimakan.

5. Pasta gigi berbentuk tablet

ilustrasi produk pasta gigi dalam bentuk tablet (blackcatsoaphouse.co.uk)

Untuk menghindari limbah plastik dari kemasan tube pasta gigi, pasta gigi dalam bentuk tablet masih menjadi solusi yang terbaik untuk kemasan ramah lingkungan. Ada banyak brand yang turut memproduksi jenis pasta gigi ini. Pasta gigi berbentuk tablet ini dikemas dalam botol kaca kecil maupun kaleng yang dapat didaur ulang, dan lebih simpel untuk dibawa-bawa. 

Karena tersedia dalam bentuk tablet, produk pasta gigi ini tidak mengandung air. Shape melansir informasi bahwa hal tersebut membuat pasta gigi tablet dapat dibuat dengan sedikit atau bahkan tanpa bahan pengawet, sehingga sangat cocok terutama bagi mereka yang hanya ingin menggunakan produk-produk alami.

Untuk menggunakannya, tablet pasta gigi cukup dikunyah. Tablet akan berubah menjadi pasta ketika bersentuhan dengan air liur. Setelah menjadi pasta, kamu tinggal menyikat gigimu. Selain simpel untuk digunakan, tablet pasta gigi ini juga tahan panas, dan tak mudah meleleh, sehingga sangat aman dan mudah dibawa.

Ide menciptakan produk ramah lingkungan dapat diwujudkan dengan bantuan teknologi yang canggih. Kolaborasi antara ide dan teknologi tersebut membuahkan penemuan produk-produk ramah lingkungan yang menjanjikan untuk hari depan.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Chalimatus Sa'diyah
EditorChalimatus Sa'diyah
Follow Us