5 Tips Membawa Kucing Pindah Rumah agar Tidak Stres

Proses pindah rumah dari persiapan sampai beres-beres di rumah baru memang menyenangkan, tetapi juga melelahkan. Hal itu tidak hanya berlaku untuk pawrents, tetapi juga kucing. Perubahan lingkungan, tempat baru, rutinitas yang terganggu, dan sederet alasan lain bisa jadi pemicunya.

Oleh karena itu, hal terbaik untuk mencegah kucing stres pada momen ini adalah dengan melakukan banyak persiapan. Beberapa ahli merekomendasikan hal-hal berikut yang harus kamu siapkan sebelum pindah rumah. Coba dilakukan dari jauh-jauh hari, ya.

ilustrasi kucing dan pemiliknya (freepik.com/freepik)

Kucing sudah cukup stres dengan lingkungan baru dan banyak penyesuaian yang perlu ia lakukan berkaitan dengan teritorialnya. Maka dari itu,  usahakan untuk tidak banyak mengubah kebiasaan hariannya, ya.

Sebisa mungkin atur jadwal makan, permainan interaktif, kotak kotoran dan wadah makan, sesuai dengan kebiasaan hariannya saat belum pindah. Kalaupun memang ada perubahan, usahakan tidak terlalu signifikan sehingga kucing tetap merasa ada yang aman baginya.

Jika kamu melibatkan kendaraan untuk berpindah, perhatikan juga cara membawa kucing naik mobil, ya. Tips membawa kucing pindah rumah ini perlu dilakukan agar anabul tetap merasa nyaman dan aman selama perjalanan dan setelah sampai di rumah baru.

Kamu perlu mengenalkan kucing pada vibes berkendara. Usahakan selalu menggunakan pet carrier untuk mengurangi risiko kucing terbentur. Jika anabul nyaman di kendaraan, momen ini bisa jadi fase penenang sebelum sampai di rumah baru.

Siapkan juga spot khusus di rumah baru anabul, khususnya ketika kamu belum pindahan. Dengan demikian, kamu bisa mengenalkan kucing ke lingkungan baru yang lebih nyaman saat pindahan berlangsung. Jika memungkinkan, berikan satu ruangan kecil untuk kucing bersembunyi. 

Begitu datang di rumah baru, biarkan anabul berkenalan dengan lingkungan baru dengan semua kebutuhannya yang sudah ada di di ruangan tersebut. Hal ini juga membuatnya tidak makin stres saat kamu mondar-mandir membereskan rumah, melansir Blue Cross.

ilustrasi kucing (freepik.com/arthurhidden)

Tips membawa kucing pindah rumah yang tidak kalah penting adalah bersabar. Berikan waktu bagi anabul untuk mencoba mengenali lingkungan barunya. Bolehkan juga anabul menyiapkan diri sebelum benar-benar berani menjelajah.

Hindari memaksakan untuk mengelusnya jika memang ia tidak berkenan, ya. Tindakanmu tersebut justru dapat dianggap sebagai ancaman alih-alih berusaha membuatnya nyaman. Biarkan kucing sendiri jika perlu, tetapi tetap pastikan ia makan dan minum yang cukup, ya.

Setelah kucing sampai di rumah baru, anabul mungkin berusaha kabur mencari rumah lamanya, melansir Better Pets and Gardens. Kamu mungkin melihatnya lebih agresif, mengeong kencang untuk meminta keluar rumah. Kalau diizinkan keluar, anabul bisa kesulitan kembali ke rumah dan tersesat.

Demi mencegah anabul melarikan diri, usahakan menutup semua celah di rumah, ya, baik jendela, pintu, hingga lubang angin yang cukup besar. Tulis juga di pintu agar orang yang membukanya lebih hati-hati supaya kucing tidak nyelonong keluar.

ilustrasi kucing marah (pexels.com/Pixabay)

Lantas, apa yang perlu dilakukan ketika mendapati tanda kucing stres saat pindah rumah? Terkait hal itu, tetap lakukan kebiasaan sebelum proses pindah rumah, ya. Selain itu, usahakan lebih banyak meluangkan waktu untuk anabul. Kamu bisa mengajaknya berbicara, sekadar mengelusnya, atau bahkan bermain jika memang anabul menginginkannya.

Kamu bisa membantu kucing lebih cepat merasa aman di tempat barunya. Anabul yang sudah bonding dengan pemiliknya percaya bahwa pawrent bisa memberikan kenyamanan, melansir Cats Protection. Itu mungkin dibutuhkan guna menurunkan stres yang anabul rasakan.

Jika gejala kucing stres tidak berkurang bahkan dalam hitungan minggu atau bulan, ada baiknya konsultasi ke dokter, ya. Kucing mungkin mengalami trauma yang membutuhkan perawatan segera.

Tips membawa kucing pindah rumah ini bisa kamu sesuaikan dengan kebutuhan di lapangan, ya. Beberapa kucing bisa saja menerima perubahan lebih mudah, sementara ada juga yang jauh lebih sensitif sehingga mudah stres.