Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

7 Tokoh Dunia Berpengaruh Abad Ke-2 Masehi, Kaisar hingga Ilmuwan

ilustrasi Marcus Aurelius (commons.wikimedia.org/Bob3321)

Abad ke-2 Masehi merupakan periode yang melahirkan sejumlah tokoh berpengaruh yang membentuk arah peradaban dunia pada masa itu. Para tokoh ini berasal dari berbagai bidang, termasuk kaisar hingga ilmuwan. Mereka memiliki pengaruh yang luas, baik pada zamannya maupun bagi generasi mendatang.

Kaisar memperjuangkan kebijaksanaan dalam membangun kerajaannya. Sementara ilmuwan mencetuskan teori-teori revolusioner yang memengaruhi perkembangan ilmu pengetahuan.

1. Trajan (53–117 M)

ilustrasi Trajan (commons.wikimedia.org/Osama Shukir Muhammed Amin FRCP(Glasg))

Trajan, yang juga dikenal sebagai Marcus Ulpius Traianus merupakan kaisar Romawi yang berkuasa dari tahun 98–117 Masehi. Trajan lahir pada 18 September 53 Masehi di Italica, Hispania beatica (Spanyol sekarang) dan meninggal sekitar 11 Agustus 117 pada usia 63 tahun di Selinus, Cilicia (Turki sekarang).

Trajan dikenal sebagai penguasa yang baik hati dan dermawan. Selain itu, Trajan terkenal karena proyek-proyek publik yang menguntungkan masyarakat, seperti membangun saluran air, pemandian umum, dan memperluas pelabuhan Ostia.

Trajan juga seorang komandan militer sukses, yang dikenal karena penaklukannya di Dacia dan wilayah timur Kekaisaran Romawi. Hal menarik lainnya, Trajan adalah kaisar pertama yang lahir di luar Italia yang kemudian memberikan preseden penting bagi para penguasa Roma di masa depan.

2. Hadrian (76–138 M)

ilustrasi Hadrian (commons.wikimedia.org/Harald the Bard)

Hadrianus adalah kaisar Romawi yang berkuasa dari tahun 117–138 Masehi. Dia adalah sepupu dan penerus Trajan. Hadrianus lahir pada 24 Januari 76 Masehi, di Italica, Baetica, yang sekarang dikenal sebagai Andalusia, Spanyol.

Hadrianus adalah seorang pengagum peradaban Yunani. Dia menghabiskan satu tahun di Yunani, khususnya Athena, di mana dia menghiasi kota dengan bangunan publik, termasuk perpustakaan baru dan saluran air, menyelesaikan kuil Zeus Olimpus, dan berpartisipasi dalam festival dan ritual keagamaan.

Hadrian juga dikenal karena ketertarikannya pada puisi dan budaya Yunani. Dia diinisiasi ke dalam misteri Eleusinian dan diberi kultus proadi sebagai dewa, monumen, dan penghormatan sipil, sesuai dengan sinkretisme agama saat itu. Hadrianus meninggal pada 10 Juli 138 di Baiae, dekat Napoli, pada usia 62 tahun.

3. Antoninus Pius (86–161 M)

ilustrasi Antoninus Pius (commons.wikimedia.org/Jastrow)

Antoninus Pius adalah seorang kaisar Romawi yang memerintah dari tahun 138–161 Masehi. Ia lahir pada 19 September 86 Masehi di Lanuvium, Latium, dan meninggal pada 7 Maret 161, di Lorium, Etruria, pada usia 74 tahun.

Antoninus Pius dikenal karena pendekatannya yang damai terhadap manajemen kekaisaran dan dianggap sebagai kaisar keempat dari Lima Kaisar yang baik di Kekaisaran Romawi. Dia diberi nama "Pius" sebagai penghormatan karena sifatnya yang berbakti dan adil.

Antonius Pius adalah orang yang penuh kasih, disukai oleh rakyat dan pemerintah Romawi. Melansir study, ia dikenal karena kebijakan keuangannya yang konservatif, dimana ia lebih menekankan penghematan daripada pengeluaran. Selain itu, ia juga merevisi undang-undang agar tidak terlalu keras terhadap rakyat.

4. Marcus Aurelius (121–180 M)

ilustrasi Marcus Aurelius (commons.wikimedia.org/Aiwok)

Marcus Aurelius adalah seorang kaisar Romawi yang memerintah dari tahun 161 hingga 180 Masehi. Dia terkenal karena karyanya yaitu "Meditasi," yang mencerminkan filosofi Stoa-nya. Lahir pada 26 April 121 M di Roma, ia adalah kaisar terakhir dari Lima Kaisar yang baik.

Tokoh satu ini bukan hanya seorang pemimpin politik, tetapi juga seorang intelektual yang berdedikasi, dimana ia sangat tertarik pada filsafat dan retorika. Meditasi, karya Marcus Aurelius dianggap sebagai karya filsafat klasik yang masih banyak dibaca hingga saat ini.

5. Cai Lun (50–121 M)

ilustrasi Cai Lun (commons.wikimedia.org/Realcai)

Cai Lun adalah seorang pejabat istana Tiongkok yang berjasa atas penemuan kertas. Ia lahir di Guiyang, Tiongkok sekitar tahun 50 Masehi dan menjabat sebagai kasim istana dari tahun 75 Masehi. Dia ditunjuk sebagai kepala bengkel istana yang bertanggung jawab untuk membuat instrumen dan senjata untuk keperluan istana.

Pada tahun 105 Masehi, Cai Lun mengajukan kepada kaisar sebuah proses pembuatan kertas dari kulit bagian dalam pohon murbei, bambu, dan sisa-sisa rami, kain perca, dan jaring ikan. Dia mencampurkannya dengan air, menumbuknya dengan alat kayu, dan kemudian menuangkan campuran ini ke selembar kain tenun yang rata, membiarkan air mengalir, dan hanya menyisakan selembar serat yang tipis dan kusut pada kain.

6. Zhang Heng (78–139 M)

ilustrasi Zhang Heng (commons.wikimedia.org/Huangdan2060)

Zhang Heng, yang juga dikenal sebagai Chang Heng adalah seorang ilmuwan polimatik dan negarawan Tiongkok terkemuka yang hidup pada masa dinasti Han. Ia lahir pada tahun 78 dan meninggal pada tahun 139 Masehi.

Zhang Heng memberikan kontribusi yang signifikan dalam berbagai bidang, termasuk astronomi, matematika, seismologi, teknik hidrolik, geografi, kartografi, ernografi, dan sastra. Dia terkenal dengan penemuannya seperti seismometer dan bola armiler bertenaga hidrolik.

7. Ptolemy (Sekitar 100–170 M)

ilustrasi Ptolemy (snl.no)

Ptolomeus adalah seorang astronom, metematikawan, dan ahli geografi Mesir keturunan Yunani yang tinggal di Aleksandria pada abad ke-2 Masehi. Dia dikenal dengan teori model geosentris alam semesta, yang sekarang dikenal sebagai sistem Ptolomeus.

Karya astronomi besar pertama Ptolomeus, Almagest, selesai ditulis sekitar tahun 150 Masehi dan berisi laporan pengamatan astronomi yang telah dilakukannya. Dia juga menulis panduan untuk geografi, mencakup peta dunia pertama yang menggunakan garis bujur dan lintang.

Peran para tokoh dunia abad ke-2 Masehi ini tidak hanya memberikan kontribusi pada masa itu, tetapi juga membentuk fondasi bagi peradaban manusia hingga saat ini. Warisan mereka berupa gagasan, karya, dan perjuangan telah menjadi sumber inspirasi bagi generasi selanjutnya.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Hella Pristiwa
EditorHella Pristiwa
Follow Us