6 Fakta Mengejutkan soal Asteroid, Mungkinkah Menabrak Bumi?

Kamu pasti sering menemukan berita tentang asteroid besar yang mendekati Bumi. Meski gak ada satu pun yang jadi kenyataan, kabar semacam ini sering kali menimbulkan kehebohan di kalangan masyarakat awam.
Asteroid sendiri merupakan batu luar angkasa. Di Tata Surya, mayoritas dari mereka berada di antara Mars dan Jupiter, tetapi banyak pula yang beterbangan ke mana-mana, salah satunya menuju ke arah Bumi. Pertanyaannya, akankah asteroid-asteroid itu menabrak Bumi kita?
1. Asteroid tercipta dari sisa pembentukan Tata Surya

Tata Surya yang kita ketahui hari ini, gak terbentuk begitu saja. Sebelum jadi "rapi" dengan orbitnya seperti sekarang, Matahari, planet, dan semua anggotanya melewati proses yang kacau.
Dilansir NASA, sekitar 4,6 miliar tahun yang lalu, Matahari mulai terbentuk dari sebuah nebula. Ketika nebula itu runtuh oleh gravitasinya, sebagian besar energi membentuk Matahari yang kita tahu sekarang ini.
Sementara itu, puing-puing sisa pembentukannya saling bertabrakan. Mereka yang berukuran besar lambat laun berubah menjadi planet, sedangkan yang lebih kecil berubah menjadi asteroid.
2. Tata Surya dihuni oleh lebih dari 1 juta asteroid

Dalam banyak gambar Tata Surya, Sabuk Kuiper digambarkan sebagai sebuah lokasi di mana ada banyak asteroid yang tinggal berdekatan satu sama lain. Dilansir Earth Sky, benar bahwa ada banyak asteroid yang tinggal di sana. Menurut data dari NASA, jumlahnya sekitar 1,1 hingga 1,9 juta dengan ukuran antara 2 hingga 1000 meter.
Namun jarak mereka tidaklah berdekatan dengan satu sama lain. Nyatanya, mereka umumnya terpaut jarak sekitar 600 ribu mil atau 965 kilometer. Well, bagaimanapun Tata Surya kita adalah sebuah tempat yang sangat luas sehingga bisa menampung lebih dari 1 juta asteroid tanpa perlu berdesakan satu sama lain.
3. Mayoritas asteroid berada jauh dari Bumi

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, mayoritas asteroid tinggal di sebuah tempat yang disebut Sabuk Kuiper. Lokasinya sendiri berada di antara planet Mars dan Jupiter.
Kamu mungkin penasaran, kenapa banyak asteroid tinggal di sana, sementara mereka bisa beterbangan ke mana-mana. Dilansir Research Matters, ketika Jupiter terbentuk sekitar 4,5 miliar tahun yang lalu, gravitasinya menahan asteroid untuk tetap berada di dekatnya. Tujuannya agar batuan-batuan berukuran kecil ini gak membentuk planet baru di antara Jupiter dan Mars.
Sisi baiknya, gravitasi memaksa jutaan asteroid untuk tetap berada di tempatnya dan membentuk orbitnya sendiri mengelilingi matahari. Bayangkan, jika Jupiter gak pernah terbentuk, tentu akan ada lebih banyak asteroid yang nyasar ke Bumi.
4. Beberapa asteroid "ditangkap" oleh sebuah planet

Meski mayoritas tinggal di Sabuk Kuiper, banyak juga di antara mereka yang berkelana ke mana-mana. Beberapa di antaranya kadang terbang terlalu dekat dengan sebuah planet. Dilansir Research Matters, ketika hal itu terjadi, gravitasi planet akan "menangkap" asteroid nakal tersebut dan menjadikannya sebuah satelit.
Phobos dan Deimos milik Mars misalnya. Ditemukan oleh seorang ahli astronomi Amerika bernama Asaph Hall pada 17 Agustus 1877, para astronom percaya bahwa Phobos dan Deimos adalah dua asteroid yang ditangkap oleh gravitasi planet Mars. Pasalnya, berbeda dengan satelit alami lainnya, keduanya memiliki ukuran yang terlalu kecil.
Bentuknya pun lebih mirip dua asteroid ketimbang satelit alami. Alih-alih bulat layaknya Bulan, Phobos dan Deimos memiliki bentuk gak beraturan, persis seperti batuan luar angkasa.
5. Bukan cuma planet, asteroid juga bisa punya satelit

Selama ini, kita beranggapan bahwa planet adalah satu-satunya objek langit yang punya satelit. Namun siapa sangka, kalau asteroid yang berukuran jauh lebih kecil dari para planet pun memilikinya.
Dilansir Universe Today, sejauh ini ada 150 asteroid diketahui memiliki satelit, salah satunya adalah asteroid bernama Ida yang ditemukan pada tahun 1993. Sama seperti Bumi, Ida memiliki sebuah satelit berupa asteroid kecil bernama Dactyl. Layaknya Bulan, Dactyl juga mengorbit Ida dan mengelilingi Matahari bersama-sama.
6. Ada ratusan asteroid yang berpotensi menabrak Bumi

Kamu mungkin bertanya-tanya, dengan jarak asteroid yang sejauh itu dari Bumi, apakah asteroid bisa menabrak planet kita? Sayangnya, jawabannya adalah iya. Kembali ke jutaan tahun yang lalu, sebuah asteroid pernah menghantam wilayah Semenanjung Yucatan di Meksiko, yang kemudian memicu kepunahan dinosaurus.
Hari ini pun, ada banyak asteroid yang dekat dengan Bumi. Dilansir Earth Sky, para astronom sepakat bahwa, sebuah asteroid dapat dianggap dekat dengan Bumi ketika jaraknya sekitar 44 juta kilometer. Sejauh ini, terdapat 16.209 asteroid yang berada dalam jarak, di mana 1.803 di antaranya dianggap berbahaya karena dapat menabrak Bumi suatu saat nanti.
Asteroid di luar angkasa memang banyak dan beberapa dari mereka mungkin berbahaya. Namun jangan lupa bahwa Bumi gak selemah itu. Atmosfer Bumi sangat tebal, alhasil kebanyakan asteroid atau meteor yang masuk akan langsung terbakar dan biasanya habis di udara tanpa pernah mencapai permukaan.
Kalaupun ada yang mencapai permukaan, biasanya hanya terjadi beberapa kali dalam ribuan atau jutaan tahun. NASA dan sejumlah badan antariksa dunia juga selalu mengawasi asteroid yang mendekati Bumi, sehingga kamu gak perlu terlalu mengkhawatirkannya!