Bagaimana Astronaut Tidur di Luar Angkasa?

- Astronaut tidur di kompartemen kecil dengan kantong tidur yang terikat ke dinding untuk mencegah melayang.
- Aliran udara penting untuk memastikan keselamatan astronaut, serta pencahayaan canggih untuk mengatur jam biologis mereka.
- Tidur di luar angkasa memerlukan penyumbat telinga, masker wajah, dan tidur yang terjadwal.
Astronaut menghadapi tantangan unik saat tidur di luar angkasa. Di luar angkasa, tidak ada gravitasi yang dapat menarik tubuh ke kasur. Karenanya, para astronaut melayang, yang dapat membuat tidur menjadi tidak nyaman.
Untuk mengatasi hal ini, International Space Station (ISS) tentunya telah mengembangkan teknologi khusus untuk memastikan para astronaut yang sedang bertugas bisa tidur cukup dan nyaman di ruang angkasa. Mari, kita bahas bagaimana astronaut tidur di ruang angkasa.
1. Tempat tidur dan alat pengikat

Di ISS, para astronaut tidur di kompartemen kecil seukuran bilik telepon. Tempat tidur pribadi ini dilengkapi dengan kantong tidur yang terikat ke dinding untuk mencegah astronaut melayang-layang saat tidur. Dalam gravitasi mikro, tidak ada "atas" atau "bawah", jadi para astronaut mengurung diri di dalam kantong ini agar tetap aman. Tak jarang, para astronaut menggunakan Velcro untuk menempelkan kepala mereka ke bantal agar sensasinya mirip seperti beristirahat di atas bantal.
2. Sistem ventilasi

Aliran udara yang tepat sangat penting untuk memastikan keselamatan astronaut saat tidur. Dalam gravitasi mikro, karbon dioksida yang dihembuskan tidak hilang secara alami sehingga dapat membentuk gelembung di sekitar kepala astronaut. Hal ini dapat menyebabkan kekurangan oksigen, yang selanjutnya memicu hipoksia otak atau bahkan kematian. Untuk mencegah hal ini, tempat tidur diposisikan di dekat ventilasi udara untuk memastikan adanya aliran oksigen sepanjang waktu.
3. Pencahayaan khusus

ISS mengorbit Bumi setiap 92 menit, yang artinya para astronaut menyaksikan matahari terbit dan terbenam sebanyak 15-16 kali setiap hari. Pencahayaan semacam ini tentu saja mengganggu ritme sirkadian alami. NASA telah menerapkan sistem pencahayaan canggih, seperti Solid-State Light Assemblies (SSLA), yang memungkinkan astronaut menyesuaikan kecerahan dan spektrum warna untuk mensimulasikan siklus siang-malam seperti di Bumi. Lampu-lampu ini membantu mengatur jam biologis mereka dan meningkatkan kualitas tidur yang lebih baik.
4. Alat peredam kebisingan

Pengoperasian mesin pesawat antariksa membuat lingkungan ini menjadi sangat bising. Untuk mengatasi hal ini, astronaut harus menggunakan penyumbat telinga saat tidur. Selain itu, mereka juga tidur dengan menggunakan masker wajah untuk menghalangi cahaya dari jendela karena sinar matahari di luar angkasa sangat terang dan dapat menembus tirai jendela.
5. Siklus tidur terjadwal

Para astronaut memiliki tidur yang terjadwal, dengan waktu tidur yang ditentukan yang selaras dengan siklus 24 jam untuk meniru ritme sirkadian Bumi. Jadwal ini juga mencakup petunjuk untuk pencahayaan, pola makan, dan rutinitas olahraga yang mendukung pola tidur yang sehat. Sebenarnya, astronaut dijadwalkan untuk tidur 8-8,5 jam setiap harinya, tetapi rata-rata astronaut hanya tidur selama 6 jam per hari.
6. Teknologi pemantauan tidur

NASA dan European Space Agency (ESA) melakukan penelitian tentang tidur astronaut menggunakan alat pemantauan canggih seperti ear-electroencephalography (ear-EEG). EEG telinga menggunakan elektroda yang dipasang di telinga untuk pemantauan jangka panjang yang tidak terlalu mengganggu terhadap aktivitas otak selama tidur. Teknologi ini membantu para peneliti memahami bagaimana gravitasi mikro memengaruhi fisiologi tidur dan kinerja kognitif selama misi yang diperpanjang.
7. Intervensi perilaku

Astronaut menerima pelatihan tentang kebersihan tidur sebelum misi. Teknik seperti Cognitive Behavioral Therapy (CBT) membantu mereka mengelola pikiran yang tak terkendali dan bersantai sebelum tidur. Dokter juga memberikan dukungan psikologis selama misi untuk mengatasi masalah terkait tidur.
Tidur di luar angkasa memang lebih menantang, tapi bukan berarti para astronaut tidak bisa tidur dengan nyaman. Serangkaian teknologi telah dikembangkan sehingga para astronaut dapat mengatasi ketiadaan gravitasi, gangguan lingkungan, dan perubahan fisiologis untuk mencapai tidur yang nyenyak.
Referensi
Astronomy. Diakses pada Maret 2025. How Do Astronauts Sleep in Space?
Discover Magazine. Diakses pada Maret 2025. How an Astronaut Sleeps in Space
Space.com. Diakses pada Maret 2025. How Astronauts Sleep in Space
Wu, B., Wang, Y., Wu, X., Liu, D., Xu, D., & Wang, F. (2018). On-orbit sleep problems of astronauts and countermeasures. Military Medical Research, 5(1). https://doi.org/10.1186/s40779-018-0165-6