Aktivis lingkungan sekarang sedang giat-giatnya membahas tentang jejak karbon atau carbon footprint. Pernah mendengar istilah itu? Jejak karbon adalah jumlah total karbon dioksida yang dilepaskan ke atmosfer bumi sebagai hasil dari aktivitas individu, korporasi, organisasi dan komunitas, ungkap Project Solar UK.
Mau tahu fakta-fakta menarik seputar jejak karbon? Temukan penjelasannya di bawah ini! Happy reading!
Perbedaan tempat tinggal berpengaruh pada jejak karbon yang diciptakan oleh seseorang. Berdasarkan penelitian yang dilakukan di Tiongkok pada tahun 2012, ditemukan bahwa orang kota yang kaya menciptakan 6,4 ton jejak karbon, sementara warga pedesaan dan warga kota miskin hanya menghasilkan 0,5 sampai 1,6 ton jejak karbon.
Argumennya adalah warga kota yang kaya cenderung lebih konsumtif dan lebih sering memakai kendaraan pribadi, yang menghasilkan karbon dioksida dalam jumlah lebih besar. Sementara, warga pedesaan dan warga kota miskin tidak memiliki mobilitas setinggi warga kota yang berkecukupan, jelas laman AZO Cleantech.
Penasaran, negara mana yang jadi penghasil jejak karbon terbesar di dunia? Jawabannya adalah negara yang dipimpin oleh Xi Jinping! Yep, Tiongkok adalah negara penghasil jejak karbon terbesar di dunia dan melepaskan 9056,8 metrik megaton karbon dioksida ke atmosfer, terang penelitian yang dipublikasikan di laman Union of Concerned Scientists.
Menyusul di urutan kedua dan ketiga adalah Amerika Serikat dan India. Amerika Serikat menciptakan 4833,1 metrik megaton jejak karbon dan disusul oleh India dengan 2076,8 metrik megaton jejak karbon di tahun 2016. Sementara, Indonesia ada di urutan ke-11 dengan total jejak karbon 454,9 metrik megaton di tahun 2016.
Lantas, berapa banyak jejak karbon yang diciptakan oleh setiap individu per tahun? Berdasarkan data yang dikumpulkan oleh International Energy Agency, hal ini bergantung pada individu yang ada di setiap negara. Individu penghasil jejak karbon terbesar adalah penduduk Arab Saudi yang menghasilkan 16,3 metrik ton jejak karbon per tahun.
Di urutan kedua dan ketiga ada Australia dan Amerika Serikat. Individu di negara tersebut menghasilkan masing-masing 16,2 metrik ton dan 15,0 metrik ton jejak karbon per tahun. Sementara, Indonesia berada di urutan ke-19 dan menghasilkan 1,7 metrik ton jejak karbon per tahun, terang laman Union of Concerned Scientists.
Aktivitas manusia adalah penyebab utama terbentuknya jejak karbon. Beberapa hal yang memengaruhi terciptanya jejak karbon adalah penggunaan bahan bakar fosil, gaya hidup modern, revolusi industri, makanan yang dikonsumsi dan melakukan perjalanan melalui udara. Bagaimana penjelasan detailnya?
Penggunaan bahan bakar fosil menyebabkan emisi karbon dan gas rumah kaca. Pemakaian kendaraan pribadi dibanding transportasi umum juga akan menciptakan jejak karbon lebih besar. Begitu pula jika kita memakai terlalu banyak listrik, makan makanan olahan atau menggunakan transportasi udara.
Kamu mungkin sudah mengurangi jejak karbon dengan mengubah gaya hidup. Tetapi, ini tak ada gunanya kalau perusahaan besar tak kunjung melakukan perubahan. Berdasarkan laporan di tahun 2017, ada 100 perusahaan besar yang bertanggung jawab menciptakan 71 persen emisi karbon dioksida, ujar laman AZO Cleantech.
Perusahaan ini didominasi oleh perusahaan minyak dan gas, misalnya Aramco, Exxon Mobil dan Royal Dutch Shell. Bahkan, kalkulasi dari tahun 1988 sampai 2016, perusahaan ini telah menghasilkan total 923 miliar ton jejak karbon! Emisi dan jejak karbon yang dibuat oleh perusahaan-perusahaan ini merusak atmosfer bumi.
Siapa sangka, air yang kita minum sehari-hari juga menghasilkan jejak karbon? Kita memakai energi untuk mempertahankan dan memurnikan air. Misalnya, air yang kita minum didistribusikan dari pabrik ke konsumen dan upaya mengangkut air itu dilakukan dengan kendaraan. Sementara, kendaraan itu mengeluarkan emisi karbon dari knalpotnya.
Piring makanan yang disajikan di hadapan kita juga menghasilkan jejak karbon. Proses pembuatan makanan memiliki alur yang sangat panjang. Misalnya, kita ingin memakan jeruk California. Makanan yang diimpor dari daerah yang sangat jauh akan menyumbang jejak karbon yang sangat besar ke atmosfer bumi.
Ingin berkontribusi melindungi bumi dari jejak karbon? Kamu bisa melakukan beberapa cara untuk meminimalkan jejak karbon yang kita hasilkan. Di antaranya adalah gunakan kendaraan umum alih-alih kendaraan pribadi. Jika mampu, pilih kendaraan listrik daripada kendaraan yang memakai bahan bakar fosil.
Untuk pergi ke tempat yang dekat, gunakan sepeda atau berjalan kaki untuk menuju ke sana. Jika sanggup, kamu bisa mengurangi konsumsi daging, karena peternakan adalah salah satu penyumbang jejak karbon paling besar. Kamu juga bisa memilih produk makanan lokal daripada makanan yang diimpor karena jejak karbonnya lebih sedikit.
Nah, itulah 7 fakta menarik seputar jejak karbon yang perlu kamu ketahui. Mari bersama-sama mengurangi jejak karbon sebisa kita!