Ini 7 Filosofi Kehidupan Singapura dari GUI & SIF yang Perlu Kita Tahu

Singapura, IDN Times - Siapa sangka ternyata Singapura yang selama ini dikenal melakukan impor pada produk-produk agrikulturalnya, ternyata juga berusaha untuk mulai menanam sendiri dan tetap kembali ke alam. Tidak hanya itu, banyak filosofi kehidupan yang dipegang teguh masyarakat Singapura, yang tidak semua orang mengetahuinya.
IDN Times berkesempatan untuk mengunjungi langsung Sustainable Living (SL) Kampung atau Kampung Kampus, tempat Ground-Up Initiative (GUI) beraktivitas. GUI sendiri merupakan komunitas non-profit yang mempromosikan kehidupan urban yang berkesinambungan. GUI membangun kompleks 2,6 Ha yang ramah lingkungan dan serba “hijau” di Yishun, Singapura. Kampung Kampus bertujuan untuk menjadi contoh utama kehidupan yang berkesinambungan dan sekolah kehidupan.
IDN Times belajar banyak dari GUI dalam kunjungan ke Kampung Kampus yang difasilitasi oleh Singapore International Foundation (SIF) dalam program Multilateral Journalist Visit Programme (MJVP). Selain dari GUI, ada banyak filosofi hidup yang bisa didapatkan melalui berbagai rangkaian acara MJVP oleh SIF dan karenanya kami ingin berbagi denganmu. Berikut ini ulasan selengkapnya!
1. Penduduk Singapore memiliki penilaian paten bahwa seseorang sudah dianggap kaya jika memiliki 5C
5C tersebut adalah cash (uang), car (mobil), condominium (kondominium), credit card (kartu kredit) dan country club membership (keanggotaan klub olahraga dan rekreasi). Untuk mencapai itu, tentunya butuh usaha dan kerja keras. Banyak dari mereka menjadikan itu sebagai motivasi untuk jalan menuju kesuksesan.
Berbagai penelitian di bidang psikologi menunjukkan bahwa prinsip-prinsip dasar seperti ini memang perlu dibangun agar kebiasaan seseorang lebih terarah. Dengan adanya peringkasan prinsip menjadi 5C itu, yang notabene lebih mudah diingat oleh orang banyak, masyarakat bisa saling mengingatkan satu sama lain dan menjadi nilai yang baik serta paten di lingkungannya.