Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Kenapa Menjadi Jomblo Itu Lebih Baik? Ternyata ini Jawabannya Menurut Sains

manfaat jadi jomblo
Ilustrasi manfaat jadi jomblo(pexel.com/Andre Furtado)
Intinya sih...
  • Orang jomblo cenderung punya jaringan sosial yang lebih kuat
  • Orang jomblo memiliki fisik (dan mental) lebih fit dibandingkan yang berpasangan
  • Orang jomblo berkembang lebih jauh sebagai individu dan mendapatkan lebih banyak manfaat dari waktu sendirinya
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Status jomblo seakan menjadi salah satu permasalahan utama generasi muda dan itu dibahas di mana-mana. Padahal para ahli mengungkap bahwa menjadi jomblo itu banyak sekali manfaatnya. Termasuk manfaat dari banyaknya waktu untuk sendiri.

Bella DePaulo seorang psikolog di University of California Santa Barbara, menjunjung kehidupan jomblo dan berkeliling segala tempat untuk mempresentasikan penemuan timnya ini. Ia bahkan diundang khusus oleh TEDx untuk menyampaikannya. Jadi kenapa menjadi jomblo itu lebih baik secara sains? Dilansir dari iflscience, baca selengkapnya di sini!

1. Peneliti mengatakan bahwa orang jomblo cenderung punya jaringan sosial yang lebih kuat

teman ngobrol
ilustrasi teman ngobrol (freepik.com/tirachardz)

Penelitian tahun 2015 menemukan bahwa orang jomblo secara berkala lebih banyak menjangkau jaringan sosialnya, lebih banyak menawarkan bantuan dan menerima bantuan, dibandingkan rekan-rekannya yang sudah menikah. Menjaga pertemanan adalah kunci memperlambat penuaan dan meningkatkan kebahagiaan, menurut penelitian tahun 2008. Orang yang secara rutin berkontak intens dengan setidaknya 10 rekan setiap hari, akan lebih bahagia daripada yang tidak.

2. Orang jomblo juga diketahui memiliki fisik (dan mental) lebih fit dibandingkan yang berpasangan

Mungkin memang berhubungan dengan pemahaman orang bahwa mereka yang berpasangan cenderung akan membiasakan diri pada kebiasaan gak sehat. Dalam survey terhadap 13.000 orang di rentang umur 18-64 tahun, para ahli menemukan bahwa orang jomblo lebih sering aktif secara fisik setiap minggunya. Secara rata-rata, orang jomblo memiliki Body Mass Index (BMI) lebih rendah daripada yang berpasangan.

3. Orang jomblo berkembang lebih jauh sebagai individu dan mendapatkan lebih banyak manfaat dari waktu sendirinya

interview kerja
ilustrasi seorang sedang interview kerja (pexels.com/Alex Green)

Berbagai penelitian menemukan hubungan kuat kesendirian dengan meningkatnya rasa kebebasan dan kreativitas serta keintiman diri yang lebih meningkat jauh. Menurut ahli, kesendirian itu gak berarti kesepian, apalagi jika orang tersebut bisa mengisi waktunya dengan sesuatu yang produktif. Survey Amerika Serikat tahun 1998 menemukan bahwa secara rata-rata orang jomblo mengalami perkembangan diri lebih kuat daripada mereka yang menikah.

4. Para jomblo berkualitas itu gak seperti "mitos" yang dipercaya banyak orang pada umumnya

jomblo bahagia
ilustrasi jomblo bahagia (pexels.com/@cristian-rojas)

Umumnya masyarakat memahami bahwa menjadi jomblo itu akan merana, menderita dan kesepian. Utamanya mereka percaya bahwa semua orang jomblo ingin segera melepas kejombloannya. Ternyata itu semua cuma mitos. Karena banyak sekali orang jomblo yang bisa memanfaatkan masa sendirinya itu dengan sangat baik, tapi mendapat tekanan dari sekitar, yang padahal ia sendiri gak merasa membutuhkan pasangan sampai segitunya.

Nah, bagi kamu yang jomblo dan sering mendapat tekanan dari sekitar untuk segera berpasangan, padahal kamu masih menikmati kesendirianmu itu, santai saja. Kalau kamu memang cukup percaya diri, jawab saja bahwa kamu orang yang bisa memanfaatkan kesendirianmu itu dengan sangat baik dan gak ketergantungan terhadap pasangan. Ya, jomblo itu pilihan bagi banyak orang.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Bayu D. Wicaksono
EditorBayu D. Wicaksono
Follow Us