10 Pembalap dengan Kemenangan Terbanyak di Formula E dalam 10 Musim

- Sebastian Buemi raih 13 kemenangan, termasuk 3 balapan beruntun di Hong Kong, Marrakesh, dan Buenos Aires pada 2017.
- Lucas di Grassi memiliki 13 kemenangan, termasuk E-Prix Beijing 2014 dan menjadi pembalap tertua yang menjuarai balapan Formula E pada usia 37 tahun dan 354 hari.
- Sam Bird mengoleksi 12 kemenangan dengan kemenangan spesial di tanah kelahirannya yaitu E-Prix London 2015 dan sukses memenangi dua balapan dalam sepekan di New York pada 2017.
Formula E musim ke-11 (2024/2025) akan bergulir pada Desember 2024 di Sao Paulo, Brasil. Sebelumnya, sesi tes pramusim telah berlangsung di Sirkuit Jarama, Madrid, Spanyol, pada 5--8 November 2024. Sirkuit Jarama menjadi pengganti Sirkuit Valencia yang batal dipakai untuk tes pramusim karena terdampak banjir bandang.
Nah, sebelum musim ke-11 dimulai, apakah kamu penasaran siapa saja pembalap yang sudah mengoleksi kemenangan terbanyak sepanjang 10 musim pertama Formula E? Berapa jumlah kemenangan yang diraih kesepuluh pembalap tersebut? Di bawah ini adalah deretan pembalap dengan kemenangan terbanyak di Formula E.
1. Sebastien Buemi menjadi pembalap pertama yang menjuarai tiga balapan beruntun

Di urutan pertama ialah peraih gelar juara 2015/2016, Sebastien Buemi. Pembalap Swiss ini telah berkarier di Formula E sejak musim pertama. Ia meraih kemenangan perdana di E-Prix Punta del Este 2014 sekaligus memberikan kemenangan pertama untuk e-dams Renault. Lalu, Buemi juga menjadi pembalap pertama yang memenangi tiga balapan beruntun di Hong Kong, Marrakesh, dan Buenos Aires pada 2017.
Di bawah ini perincian 13 kemenangan Sebastien Buemi:
- E-Prix Punta del Este 2014;
- E-Prix Monako 2015;
- Balapan ke-1 E-Priix London 2015;
- E-Prix Beijing 2015;
- E-Prix Punta del Este 2015;
- E-Prix Berlin 2016;
- E-Prix Hong Kong 2016;
- E-Prix Marrakesh 2016;
- E-Prix Buenos Aires 2017;
- E-Prix Monako 2017;
- E-Prix Paris 2017;
- Balapan ke-2 E-Prix Berlin 2017;
- Balapan ke-1 E-Prix Berlin 2019.
2. Lucas di Grassi, pemegang gelar pemenang dengan usia tertua di Formula E

Yang kedua adalah Lucas di Grassi yang telah mengoleksi 13 kemenangan. Peraih gelar juara 2016/2017 ini telah berkarier di Formula E sejak musim pertama. Pembalap Brasil ini menjadi pemenang balapan pertama Formula E, yakni E-Prix Beijing 2014. Ia saat ini memegang gelar pembalap tertua yang pernah menjuarai balapan Formula E pada usia 37 tahun 354 hari, yang terjadi di London pada 2022.
Berikut ini adalah deretan 13 kemenangan Lucas di Grassi di Formula E:
- E-Prix Beijing 2014;
- E-Prix Putra Jaya 2015;
- E-Prix Long Beach 2016;
- E-Prix Paris 2016;
- E-Prix Meksiko 2017;
- E-Prix Montreal 2017;
- E-Prix Zurich 2018;
- Balapan ke-1 E-Prix New York 2018;
- E-Prix Meksiko 2019;
- Balapan ke-2 E-Prix Berlin 2019;
- Balapan ke-1 E-Prix Puebla 2021;
- Balapan ke-1 E-Prix Berlin 2021;
- Balapan ke-2 E-Prix Berlin 2022.
3. Sam Bird mengoleksi 12 kemenangan, salah satunya terjadi di tanah kelahirannya pada 2015

Sam Bird juga menjadi salah satu pembalap yang sudah aktif di Formula E sejak musim pertama hingga saat ini. Pembalap Inggris ini telah mengoleksi 12 kemenangan dalam 10 musim. Salah satu yang cukup spesial ialah kemenangan di tanah kelahirannya, yaitu E-Prix London 2015. Ia juga sukses memenangi dua balapan dalam sepekan (double header) di New York pada 2017.
Di bawah ini adalah deretan 12 kemenangan Sam Bird di Formula E:
- E-Prix Putra Jaya 2014;
- Balapan ke-2 E-Prix London 2015;
- E-Prix Buenos Aires 2016;
- E-Prix New York 2017 double header;
- Balapan ke-1 E-Prix Hong Kong 2017;
- E-Prix Roma 2018;
- E-Prix Santiago 2019;
- Balapan ke-1 E-Prix Diriyah 2019;
- Balapan ke-2 E--Prix Diriyah 2021;
- Balapan ke-2 E-Prix New York 2021;
- E-Prix Sao Paulo 2024.
4. Mitch Evans mengumpulkan 12 kemenangan dalam jumlah musim lebih singkat

Setelah Sam Bird, giliran Mitch Evans yang juga sudah mengoleksi 12 kemenangan. Pembalap Selandia Baru ini berpartisipasi di Formula E sejak musim ke-3. Kemenangan pertamanya terjadi di E-Prix Roma 2018 yang juga istimewa untuk Jaguar yang meraih kemenangan perdana. Ia juga menjadi salah satu pembalap yang berhasil menjuarai dua balapan dalam sepekan (double header), yang terjadi di Roma pada 2022.
Seperti ini adalah perincian 12 kemenangan Mitch Evans:
- E-Prix Roma 2019;
- E-Prix Meksiko 2020;
- Balapan ke-1 E-Prix Roma 2022;
- Balapan ke-2 E-Prix Roma 2022;
- E-Prix Jakarta 2022;
- Balapan ke-1 E-Prix Seoul 2022;
- E-Prix Sao Paulo 2023;
- Balapan ke-1 E-Prix Berlin 2023;
- Balapan ke-1 E-Prix Roma 2023;
- Balapan ke-1 E-Prix London 2023;
- E-Prix Monako 2024;
- Balapan ke-1 E-Prix Shanghai 2024.
5. Antonio Felix da Costa meraih 2 kemenangan double header dan 2 kemenangan hattrick

Selain Sam Bird dan Mitch Evans, Antonio Felix da Costa juga sudah menang 12 kali. Peraih juara 2019/2020 ini sudah berkarier di Formula E sejak musim pertama. Dari semuanya, ia berhasil meraih dua kemenangan di double header Berlin 2020 dan Portland 2024. Menariknya lagi, ia bahkan pernah meraih 2 kemenangan di 3 balapan beruntun (hattrick) dari Marrakesh hingga double header Berlin 2020 serta Shanghai hingga double header Portland 2024.
Begini perincian 12 kemenangan Antonio Felix da Costa:
- E-Prix Buenos Aires 2015;
- E-Prix Diriyah 2018;
- E-Prix Marrakesh 2020;
- Balapan ke-1 E-Prix Berlin 2020;
- Balapan ke-2 E-Prix Berlin 2020;
- E-Prix Monako 2021;
- Balapan ke-2 E-Prix New York 2022;
- E-Prix Cape Town 2023;
- Balapan ke-2 E-Prix Berlin 2024;
- Balapan ke-2 E-Prix Shanghai 2024;
- Balapan ke-1 E-Prix Portland 2024;
- Balapan ke-2 E-Prix Portland 2024.
6. Jean-Eric Vergne sudah menang sebelas kali, salah satunya di rumahnya sendiri

Selanjutnya adalah peraih dua gelar juara beruntun pada 2017/2018 dan 2018/2019, Jean-Eric Vergne, yang sudah membalap di Formula E sejak musim pertama hingga saat ini. Selama 10 musim, pembalap Prancis ini telah mengoleksi 11 kemenangan. Salah satunya ialah kemenangan E-Prix Santiago 2018 yang sangat istimewa untuk Techeetah karena menjadi tim pertama yang menang 1-2. Untuk dirinya sendiri, Vergne juga pernah menjadi pemenang di rumahnya sendiri, yakni E-Prix Paris 2018.
Untuk lebih jelasnya, berikut perincian sebelas kemenangan Jean-Eric Vergne di Formula e:
- Balapan ke-2 E-Prix Montreal 2017;
- E-Prix Santiago 2018;
- E-Prix Punta del Este 2018;
- E-Prix Paris 2018;
- E-Prix New York 2018;
- E-Prix Sanya 2019;
- E-Prix Monako 2019;
- E-Prix Bern 2019;
- Balapan ke-4 E-Prix Berlin 2020;
- Balapan ke-1 E-Prix Roma 2021;
- E-Prix Hyderabad 2023.
7. Pascal Wehrlein meraih dua kemenangan dari pole position di sirkuit yang sama

Yang ketujuh ialah Pascal Wehrlein, juara dunia 2023/2024. Pembalap Jerman ini telah mengikuti Formula E sejak musim ke-5. Akan tetapi, ia baru bisa meraih kemenangan pertamanya pada musim ke-8 di E-Prix Meksiko 2022, yang makin istimewa karena diraih dari pole position serta membawa Porsche meraih kemenangan 1-2 pertama. Wehrlein juga menjadi salah satu pembalap yang pernah menjuarai 2 balapan dalam 1 pekan (double header), yang terjadi di Diriyah pada 2023.
Secara total, ia telah mengoleksi tujuh kemenangan dengan perincian sebagai berikut:
- E-Prix Meksiko 2022;
- balapan ke-1 E-Prix Diriyah 2023;
- balapan ke-2 E-Prix Diriyah 2023;
- balapan ke-1 E-Prix Jakarta 2023;
- E-Prix Meksiko 2024;
- balapan ke-2 E-Prix Misano 2024;
- balapan ke-1 E-Prix London 2024.
8. Nick Cassidy telah mengoleksi tujuh kemenangan, yang terbanyak terjadi pada musim ke-9

Nick Cassidy baru mengikuti Formula E sejak musim ke-7. Meski begitu, pembalap Selandia Baru ini sudah berhasil masuk ke posisi sepuluh besar pembalap dengan kemenangan terbanyak. Ia mengoleksi tujuh kemenangan dengan kemenangan pertamanya diraih dari pole position di New York pada 2022. Cassidy meraih paling banyak kemenangan pada musim ke-9 yakni empat kali.
Secara spesifik, di bawah ini daftar ketujuh kemenangan Nick Cassidy di Formula E:
- Balapan ke-1 E-Prix New York 2022;
- Balapan ke-2 E-Prix Berlin 2023;
- E-Prix Monako 2023;
- E-Prix Portland 2023;
- Balapan ke-2 E-Prix London 2023;
- Balapan ke—2 E-Prix Diriyah 2024;
- Balapan ke-1 E-Prix Berlin 2024.
9. Edoardo Mortara sudah mengoleksi enam kemenangan, terbanyak terjadi pada musim ke-8

Yang kesembilan ialah Edoardo Mortara. Pembalap Swiss ini sudah mengikuti Formula E sejak musim ke-4. Selama 7 musim, ia baru mengoleksi 6 kemenangan. Mortara meraih paling banyak kemenangan pada musim ke-8, yaitu empat kali.
Perincian keenam kemenangan Edoardo Mortara di Formula E, sebagai berikut:
- E-Prix Hong Kong 2019;
- Balapan ke-2 E-Prix Puebla 2021;
- Balapan ke-2 E-Prix Diriyah 2022;
- Balapan ke-1 E-Prix Berlin 2022 pole;
- E-Prix Marrakesh 2022;
- Balapan ke-2 E-Prix Seoul 2022.
10. Jake Dennis sudah 6 kali menang, 2 di antaranya terjadi di tanah kelahirannya

Yang terakhir ialah Jake Dennis, pembalap Inggris yang mengikuti Formula E sejak musim ke-7 seperti Nick Cassidy. Ia sudah mengoleksi 6 kemenangan dengan 3 di antaranya diraih dari pole position. Sama seperti Cassidy, Kemenangan pertamanya langsung diraih dari pole position, tetapi terjadi di Valencia pada 2022. Ia bahkan sudah dua kali menang di rumahnya sendiri, yakni London.
Berikut perincian keenam kemenangan Jake Dennis di Formula E:
- Balapan ke-2 E-Prix Valencia 2021 pole;
- Balapan ke-1 E-Prix London 2021;
- Balapan ke-1 E-Prix London 2022 pole;
- E-Prix Meksiko 2023;
- Balapan ke-2 E-Prix Roma 2023 pole;
- Balapan ke-1 E-Prix Diriyah 2024.
Menariknya, sebanyak separuh dari daftar pembalap di atas pernah meraih gelar juara pembalap. Kesepuluh pembalap tersebut akan melanjutkan karier pada musim ke-11 dan tentu berpeluang untuk menambah kemenangan. Nah, apakah ada pembalap yang bisa menggeser posisi Sebastien Buemi di puncak? Mungkinkah pembalap Prancis tersebut malah masih akan menjadi pembalap dengan kemenangan terbanyak pada akhir musim ke-11?