3 Mantan Pemain NBA di Alba Berlin 2023/2024, Ada Matt Thomas!

20 Des 2023, 10:14 WIB

Matt Thomas (euroleaguebasketball.net)

Alba Berlin adalah salah satu tim bola basket terkuat di Jerman selain Bayern Munich. Mereka selalu mewakili negaranya untuk bertanding di ajang kompetisi bola basket terbesar Eropa, EuroLeague. Akan tetapi, Alba Berlin selalu menjadi bulan-bulanan. Hal tersebut bisa dilihat dari klasemen EuroLeague di mana Alba Berlin kerap menghuni papan bawah.

Jika dibandingkan dengan roster tim EuroLeague lain, Alba Berlin menjadi salah satu tim yang memiliki mantan pemain NBA paling sedikit. Pada 2023/2024, mereka hanya memiliki tiga mantan pemain NBA di skuadnya. Siapa sajakah mereka dan seperti apa kiprahnya ketika bermain di Amerika Serikat?

1. Karier tak menentu membuat Sterling Brown pindah ke Alba Berlin

Sterling Brown (nba.com)

Sterling Brown hanya terpilih di urutan ke-46 pada NBA Draft 2017 membuat Sterling Brown harus bekerja keras untuk mendapatkan tempat terbaik. Sayangnya, ia tak mendapatkan hal tersebut kala berseragam Milwaukee Bucks, tim pertamanya di NBA. Selama 3 tahun (2017--2020), Brown lebih sering dikirim untuk membela Wisconsin Herd di G League ketimbang bermain untuk Milwuakee Bucks.

Performa yang tak begitu menonjol juga ia tunjukkan kala bermain di tim lain, yakni Dallas Mavericks, Houston Rockets, dan Los Angeles Lakers. Bahkan, Brown hanya mencatat empat laga ketika berseragam Los Angeles Lakers (2022/2023). Hal itu bukanlah sinyal yang baik bagi karier Brown ke depannya.

Karier yang tak menentu tersebut membuat Sterling Brown pindah dari NBA. Pada awal musim 2023/2024, ia pun memilih untuk bermain di EuroLeague dengan bergabung dengan Alba Berlin. Keputusannya tersebut terbukti tepat karena Brown sukses unjuk gigi. Pria berusia 28 tahun ini hadir sebagai andalan baru Alba Berlin dengan torehan statistik yang sangat mentereng.

2. Matt Thomas kesulitan berkembang di NBA, tetapi tampil baik bersama Alba Berlin

Matt Thomas (nba.com)

Serupa dengan Sterling Brown, Matt Thomas juga kesulitan untuk berkembang di NBA. Point guard kelahiran Illinois ini pernah membela Toronto Raptors, Utah Jazz, dan Chicago Bulls. Sayangnya, penampilan Thomas tak begitu menarik secara statistik.

Bersama ketiga tim tersebut, Thomas hanya mencatat 126 laga dengan rata-rata 9,7 menit selama 4 tahun. Kurangnya menit bermain mungkin membuatnya sulit untuk berkembang. Sebab, Thomas hanya mencatat rata-rata 4 poin, 0,5 assist, dan 1,2 rebound per laga selama berkarier di NBA.

Catatan statistik tersebut sangat jauh dengan statistiknya sekarang bersama Alba Berlin. Sejauh ini, Thomas mencatat rata-rata 14,5 poin, 1,7 assist, dan 3,5 rebound per laga. Ia tampak cukup nyaman menjalani peran barunya sebagai shooter dan pendulang poin utama tim Alba Berlin.

3. Cukup baik di Alba Berlin, Khalifa Koumadje sulit menembus tim utama Philadelphia 76ers

Khalifa Koumadje (euroleaguebasketball.net)

Tak banyak pebasket asal Chad yang mampu menembus NBA. Akan tetapi, Khalifa Koumadje mampu melakukan tersebut. Pemain berposisi center ini pernah membela Philadelphia 76ers pada 2019/2020.

Sayangnya, Koumadje sangat kesulitan untuk menembus tim utama. Hal tersebut membuat ia terlempar ke G League untuk membela tim afiliasi Philadelphie 76ers, yakni Delaware Blue Coats. Merasa kesulitan berkembang di NBA, Koumadje pun pindah ke kompetisi lain.

Pria berusia 27 tahun ini baru bergabung dengan Alba Berlin pada 2021. Penampilannya dapat dikategorikan cukup baik di Alba Berlin. Ia menjadi andalan untuk posisi frontcourt timnya sekarang.

Dengan bantuan tiga pemain NBA, Alba Berlin tampaknya kesulitan untuk bersaing di EuroLeague. Per 20 Desember 2023, tim asal ibu kota Jerman itu menempati posisi ke-17 dari 18 tim yang berlaga. Mendatangkan mantan pemain NBA ke Alba Berlin sebelum babak playoff mungkin bisa menjadi solusi untuk mengangkat performa tim.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.