3 Negara Non-Asia Raih Medali di Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis 2025

- Prancis meraih satu perunggu dari sektor ganda campuran.
- Kanada mencetak sejarah baru dengan meraih perunggu.
- Denmark membawa pulang dua perunggu.
Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis 2025 yang digelar di Adidas Arena, Paris, baru saja berakhir pada Minggu (31/8/2025) dengan menorehkan banyak cerita menarik. Seperti biasa, dominasi Asia begitu terasa hampir di semua sektor dengan mayoritas medali dan gelar juara jatuh ke tangan negara-negara dari kawasan tersebut.
Meski begitu, beberapa negara non-Asia juga berhasil mencuri perhatian. Ada setidaknya tiga negara yang sukses meraih medali dan mematahkan dominasi penuh Asia di ajang bergengsi ini. Berikut daftar tiga negara non-Asia yang meraih medali di Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis 2025.
1. Prancis meraih satu perunggu dari sektor ganda campuran
Tidak hanya sekadar menjadi tuan rumah, Prancis sukses menjadi salah satu negara non-Asia yang meraih medali di Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis 2025. Mereka meraih satu medali berupa perunggu yang berasal dari sektor ganda campuran. Perunggu tersebut diraih Thom Gicquel/Delphine Delrue yang memang merupakan andalan mereka di kejuaraan ini.
Thom Gicquel/Delphine Delrue dipastikan meraih perunggu setelah finis sebagai semifinalis. Unggulan kedelapan itu menelan kekalahan pada semifinal dari unggulan keempat asal Malaysia, Chen Tang Jie/Toh Ee Wei, yang akhirnya menjadi juara. Mereka kalah setelah bertarung selama 53 menit dalam 3 game dengan skor 18-21 dan 16-21.
Capaian tersebut menjadi rekor tersendiri bagi Prancis. Ini menjadi kali pertama mereka mengamankan medali di Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis untuk sektor ganda. Sebelumnya, mereka hanya meraih medali di sektor tunggal lewat Pi Hongyan yang menyabet perunggu di sektor tunggal putri Kejuaraan Dunia 2009.
2. Kanada mencetak sejarah baru dengan meraih perunggu
Kanada mencetak sejarah baru di Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis 2025. Untuk pertama kalinya dalam sejarah mereka meraih medali di Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis. Sejarah itu tercipta setelah tunggal putra mereka, Victor Lai, secara mengejutkan mampu melenggang hingga semifinal meskipun tidak diunggulkan.
Victor Lai mencatatkan namanya sebagai pebulu tangkis Kanada pertama yang meraih medali Kejuaraan Dunia. Meskipun baru sebatas perunggu, hasil yang ia capai sudah cukup untuk mencatatkan rekor baru bagi negaranya bahkan benuanya. Ia sendiri tumbang pada semifinal di tangan Shi Yu Qi asal China yang merupakan unggulan pertama.
Victor Lai sejatinya nyaris mencapai final. Sayangnya, ia kalah lewat tikungan tajam Shi Yu Qi pada semifinal. Ia kalah 3 game dengan skor 21-13, 20-22, dan 16-21 dalam waktu 80 menit.
3. Denmark membawa pulang dua perunggu
Denmark masih menjadi negara non-Asia yang langganan meraih medali di Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis. Pada edisi 2025 ini, mereka kembali membawa pulang medali. Denmark meraih dua medali pada edisi ini yang keduanya sama-sama perunggu yang berasal dari sektor putra.
Medali pertama yang mereka pastikan adalah perunggu yang berasal dari sektor ganda putra lewat andalannya, Kim Astrup/Anders Skaarup Rasmussen. Unggulan kelima itu dinyatakan meraih perunggu setelah kalah pada semifinal dari unggulan pertama asal Korea Selatan, Kim Won Ho/Seo Seung Jae. Mereka kalah sangat telak 2 game langsung dengan skor 12-21 dan 3-21 dalam waktu 27 menit.
Sementara itu, medali kedua mereka hadir dari sektor tunggal putra lewat Anders Antonsen. Unggulan kedua itu merengkuh perunggu setelah kalah pada semifinal dari juara bertahan sekaligus unggulan ketiga asal Thailand, Kunlavut Vitidsarn. Ia kalah 2 game langsung dengan skor 17-21 dan 15-21 dalam waktu 47 menit.
Raihan medali dari tiga negara non-Asia ini menjadi bukti bahwa persaingan bulu tangkis dunia mulai merata. Meski dominasi Asia masih sulit digoyahkan, negara-negara dari luar kawasan tersebut mulai menunjukkan perkembangan signifikan.
Keberhasilan ini tentu memberi warna baru dalam peta persaingan bulu tangkis dunia. Bukan tidak mungkin, pada edisi-edisi mendatang, negara non-Asia bisa melangkah lebih jauh.