3 Pabrikan yang Menang MotoGP 20 Kali Beruntun atau Lebih

- Honda meraih 20 kemenangan beruntun di MotoGP dari 1997 hingga 1998.
- Ducati menguasai MotoGP dengan 19 kemenangan dari 20 balapan pada musim 2024.
- MV Agusta tak terkalahkan dengan memenangkan semua seri balap di MotoGP pada musim 1968.
Sejak MotoGP digelar pada 1949, ada pabrikan yang pernah tampil begitu dominan. Pembalapnya sering jadi kampiun pada banyak balapan. Beberapa pabrikan bahkan bisa menyapu kemenangan dalam semusim.
Hebatnya lagi, ada juga pabrikan yang bisa menang 20 kali beruntun atau lebih. Ketiga pabrikan ini menang pada era yang berbeda. Apa saja pabrikan yang pernah begitu berjaya di MotoGP? Berikut ini ulasannya!
1. Honda menang 22 kali beruntun pada 1997 hingga 1998
Kisah dominasi Honda terjadi pada 1997 hingga 1998. Dari seri pembuka musim 1997 di Sirkuit Shah Alam, Malaysia, hingga seri Belanda pada tahun berikutnya, Honda selalu menang. Pembalapnya berjaya pada banyak seri balap.
Bahkan, pada 1997, Honda menyapu bersih 15 kemenangan dari 15 seri balap yang dilombakan. Mick Doohan merebut 12 kemenangan, Alex Criville meraih 2 kemenangan, dan Tadayuki Okada dengan 1 kemenangan. Ketiganya berseragam Repsol Honda.
Memasuki musim 1998, Honda merebut tujuh kemenangan pertama. Doohan 3 kali menang, Criville 2 kali menang, Max Biaggi dari tim Kanemoto dan Carlos Checa dari tim Pons masing-masing menang 1 kali. Kemenangan Honda baru terhenti di Sirkuit Donington Park, Inggris, saat Simon Crafar jadi kampiun bersama tim Red Bull Yamaha WCM.
Berikut ini deretan kemenangan beruntun Honda dari seri Malaysia 1997 hingga seri Belanda 1998:
- Seri Malaysia (1997) - Mick Doohan (Repsol Honda);
- Seri Jepang - Mick Doohan (Repsol Honda);
- Seri Spanyol - Alex Criville (Repsol Honda);
- Seri Italia - Mick Doohan (Repsol Honda);
- Seri Austria - Mick Doohan (Repsol Honda);
- Seri Prancis - Mick Doohan (Repsol Honda);
- Seri Belanda - Mick Doohan (Repsol Honda);
- Seri Imola - Mick Doohan (Repsol Honda);
- Seri Jerman - Mick Doohan (Repsol Honda);
- Seri Rio de Janeiro - Mick Doohan (Repsol Honda);
- Seri Inggris - Mick Doohan (Repsol Honda);
- Seri Ceko - Mick Doohan (Repsol Honda);
- Seri Catalunya - Mick Doohan (Repsol Honda);
- Seri Indonesia - Tadayuki Okada (Repsol Honda);
- Seri Australia - Alex Criville (Repsol Honda);
- Seri Jepang (1998) - Max Biaggi (Marlboro Team Kanemoto);
- Seri Malaysia - Mick Doohan (Repsol Honda);
- Seri Spanyol - Alex Criville (Repsol Honda);
- Seri Italia - Mick Doohan (Repsol Honda);
- Seri Prancis - Alex Criville (Repsol Honda);
- Seri Madrid - Carlos Checa (Movistar Honda Pons); dan
- Seri Belanda - Mick Doohan (Repsol Honda).
2. Ducati menang 22 kali berturut-turut pada 2024 hingga 2025
Pada musim 2024, giliran Ducati yang tampil dominan. Pabrikan asal Italia ini merebut 19 kemenangan dari 20 balapan yang dilombakan. Hanya Maverick Vinales dari tim Aprilia Racing yang mengganjal aksi sapu bersih Ducati dengan kemenangannya di seri Amerika.
Namun, dari seri Spanyol hingga akhir musim itu, Ducati terus finis terdepan. Ada 17 kemenangan beruntun yang mereka kantongi lewat empat pembalapnya. Mereka adalah Francesco Bagnaia (Ducati Lenovo), Jorge Martin (Pramac Racing), Enea Bastianini (Ducati Lenovo), dan Marc Marquez (Gresini Racing).
Kemenangan beruntun Ducati berlanjut hingga awal musim 2025. Marc Marquez yang berganti seragam Ducati Lenovo merebut dua kemenangan awal. Setelahnya, ia bergantian menang dengan Bagnaia dan Alex Marquez (Gresini Racing). Hanya saja, Johann Zarco (LCR Honda) yang kampiun di Prancis memutus rantai kemenangan Ducati.
Berikut ini deretan kemenangan beruntun Ducati dari seri Spanyol 2024 hingga seri Spanyol 2025:
- Seri Spanyol (2024) - Francesco Bagnaia (Ducati Lenovo);
- Seri Prancis - Jorge Martin (Prima Pramac Racing);
- Seri Catalunya - Francesco Bagnaia (Ducati Lenovo);
- Seri Italia - Francesco Bagnaia (Ducati Lenovo);
- Seri Belanda - Francesco Bagnaia (Ducati Lenovo);
- Seri Jerman - Francesco Bagnaia (Ducati Lenovo);
- Seri Inggris - Enea Bastianini (Ducati Lenovo);
- Seri Austria - Francesco Bagnaia (Ducati Lenovo);
- Seri Aragon - Marc Marquez (Gresini Racing);
- Seri San Marino - Marc Marquez (Gresini Racing);
- Seri Emilia Romagna - Enea Bastianini (Ducati Lenovo);
- Seri Indonesia - Jorge Martin (Prima Pramac Racing);
- Seri Jepang - Francesco Bagnaia (Ducati Lenovo);
- Seri Australia - Marc Marquez (Gresini Racing);
- Seri Thailand - Francesco Bagnaia (Ducati Lenovo);
- Seri Malaysia - Francesco Bagnaia (Ducati Lenovo);
- Seri Barcelona - Francesco Bagnaia (Ducati Lenovo);
- Seri Thailand (2025) - Marc Marquez (Ducati Lenovo);
- Seri Argentina - Marc Marquez (Ducati Lenovo);
- Seri Amerika - Francesco Bagnaia (Ducati Lenovo);
- Seri Qatar - Marc Marquez (Ducati Lenovo); dan
- Seri Spanyol - Alex Marquez (Gresini Racing).
3. MV Agusta rebut 20 kemenangan beruntun sepanjang 1968 dan 1969
Jauh sebelum Honda dan Ducati, MV Agusta tak terkalahkan pada musim 1968. Diawaki Giacomo Agostini, pabrikan asal Italia ini menyapu bersih semua kemenangan di sepuluh seri balap musim itu. Dominasinya tak terkalahkan pabrikan lain.
Pada 1969, Agostini juga memenangkan sepuluh balapan beruntun. Ia tak menang balapan selanjutnya lantaran tak mengikuti dua seri terakhir. Kemenanangan beruntun MV Agusta pun terhenti. Balapan seri kesebelas di Sirkuit Imola dimenangkan oleh Alberto Pagani di atas motor Linto.
Berikut ini deretan kemenangan beruntun MV Agusta dari seri Jerman 1968 hingga seri Ulster 1969:
- Seri Jerman (1968) - Giacomo Agostini (MV Agusta);
- Seri Spanyol - Giacomo Agostini (MV Agusta);
- Seri Isle of Man TT - Giacomo Agostini (MV Agusta);
- Seri Belanda - Giacomo Agostini (MV Agusta);
- Seri Belgia - Giacomo Agostini (MV Agusta);
- Seri Jerman Timur - Giacomo Agostini (MV Agusta);
- Seri Ceko - Giacomo Agostini (MV Agusta);
- Seri Finlandia - Giacomo Agostini (MV Agusta);
- Seri Ulster - Giacomo Agostini (MV Agusta);
- Seri Nations - Giacomo Agostini (MV Agusta);
- Seri Spanyol (1969) - Giacomo Agostini (MV Agusta);
- Seri Jerman - Giacomo Agostini (MV Agusta);
- Seri Prancis - Giacomo Agostini (MV Agusta);
- Seri Isle of Man TT - Giacomo Agostini (MV Agusta);
- Seri Belanda - Giacomo Agostini (MV Agusta);
- Seri Belgia - Giacomo Agostini (MV Agusta);
- Seri Jerman Timur - Giacomo Agostini (MV Agusta);
- Seri Ceko - Giacomo Agostini (MV Agusta);
- Seri Finlandia - Giacomo Agostini (MV Agusta); dan
- Seri Ulster - Giacomo Agostini (MV Agusta).
Honda, Ducati, dan MV Agusta adalah pabrikan yang pernah menang 20 kali beruntun atau lebih. Mereka mencetak sejarah pada eranya tersendiri. Bisakah pabrikan MotoGP lain masuk daftar elite di atas?