3 Pemain NBA yang Mencatat Rataan Triple-Double dalam Semusim

Dalam dunia basket, triple-double adalah sebuah istilah ketika seorang pemain berhasil mengumpulkan angka dobel digit dalam 3 dari 5 statistik dasar (poin, rebound, assist, steal, blok). Umumnya, pemain yang mencetak triple-double merupakan pemain yang paling dominan di lapangan. Ia memberi kontribusi yang besar untuk timnya di lapangan.
Sudah ada banyak pemain NBA yang mampu memberikan triple-double dalam satu pertandingan. Namun, hanya ada tiga di antara mereka yang berhasil mencatat rataan triple-double dalam semusim. Lantas, siapa saja pemain NBA yang berhasil memperoleh pencapaian ini?
1. Oscar Robertson menjadi pemain pertama dengan rataan triple-double dalam sejarah NBA
NBA era 1960-an sering dikenal dengan dominasinya. Legenda seperti Bill Russell dan Wilt Chamberlain selalu menjadi tokoh utama. Namun, selain mereka, ada juga Oscar Robertson. Pemain bertinggi 196 cm ini tak hanya merupakan seorang legenda NBA, tetapi juga berhasil menjadi pemain pertama yang mencatat rataan triple-double dalam semusim.
Momen bersejarah itu terjadi pada 1961/1962. Masih berusia 23 tahun, Robertson mencatat rataan 30,8 poin, 12,5 rebound, dan 11,4 assist. Ia juga berhasil mengumpulkan total 41 triple-double, terbanyak di NBA dalam semusim saat itu. Robertson dinobatkan sebagai All-Star dan namanya masuk ke dalam All-NBA First Team 1962.
Meski berhasil mengukir rekor legendaris ini, Robertson hanya menduduki peringkat tiga dalam perebutan trofi MVP NBA pada musim itu. Itu karena kompetisi untuk merebut MVP NBA 1961/1962 merupakan salah satu dari yang tersengit dalam sejarah. Robertson akhirnya mampu bertahan sebagai raja triple-double selama 55 tahun sejak musim tersebut.
2. Russell Westbrook dinobatkan jadi MVP NBA setelah mencatat rataan triple-double
Takhta Robertson akhirnya direbut oleh Russell Westbrook. Setelah Kevin Durant meninggalkan Oklahoma City Thunder, Westbrook langsung menjalani musim bersejarah sebagai pemimpin tim. Ia berhasil menjadi pemain kedua yang mencatat rataan triple-double dalam sejarah NBA,
Westbrook mencatat rataan 31,6 poin, 10,7 rebound, dan 10,4 assist pada 2016/2017. Rekor historis Robertson pun turut dipecahkan Westbrook pada musim ini. Berhadapan dengan Denver Nuggets pada 9 April 2017, Westbrook berhasil mencetak triple-double ke-42 dalam semusim dengan 50 poin, 16 rebound, dan 10 assist. Laga itu pun berakhir dramatis. Westbrook berhasil mencetak tripoin penentu kemenangan pada detik-detik akhir dan Thunder menang 106-105. Dalam pertandingan ini juga Nuggets resmi tersingkir dari persaingan merebut tiket playoff 2017.
Berbeda dengan Robertson, Westbrook berhasil meraih gelar MVP NBA pada musim ini. Ia mengalahkan James Harden dan Kawhi Leonard yang juga terpilih sebagai finalis. Uniknya, Westbrook masih sering mencatat rataan triple-double setelah itu. Ia kembali melakukan hal yang sama pada 2 musim berikutnya, serta saat bersama Washington Wizards pada 2020/2021.
3. Nikola Jokic adalah pemain terbaru dengan rataan triple-double dalam semusim
Pada 2024/2025, Nikola Jokic berhasil menjadi pemain ketiga yang mencatat rataan triple-double. Ia juga memberikan warna baru dalam sejarah ini. Berbeda dengan Robertson dan Westbrook yang merupakan pemain guard, Jokic adalah seorang center. Dengan itu, ia juga sekaligus menjadi center pertama yang meraih pencapaian legendaris ini.
Per 13 April 2025, Jokic mencatat rataan 29,8 poin, 12,8 rebound, dan 10,3 assist pada 2024/2025. Ia baru resmi mencetak rekor ini saat melawan Memphis Grizzlies pada Jumat (11/4/2025). Hanya membutuhkan 4 assist untuk mengunci rataan triple-double, Jokic tetap bermain dominan dengan 20 poin, 14 rebound, dan 11 assist dalam laga tersebut.
Jokic merupakan salah satu kandidat kuat untuk jadi MVP NBA pada 2024/2025 di samping Shai Gilgeous-Alexander. Ditambah musim ini, Jokic juga berhasil mengumpulkan setidaknya 30 triple-double dalam semusim hingga 3 kali. Hanya dirinya dan Westbrook yang mampu meraih pencapaian itu.
Angka statistik telah menunjukkan seberapa hebat ketiga pemain ini. Namun, dominasi mereka di lapangan jauh melebihi itu. Dengan kendali kuat yang konsisten, Mereka berhasil menjadi sosok pemimpin yang dapat diandalkan tim masing-masing pada zamannya.