4 Faktor Menurunnya Performa Milwaukee Bucks pada Awal NBA 2024/2025

Milwaukee Bucks mengawali musim reguler NBA 2024/2025 dengan kurang meyakinkan. Tim asuhan Doc Rivers ini baru meraih 1 kemenangan dari 7 game yang sudah dilakoni. Alhasil, Bucks tercecer di papan bawah klasemen Wilayah Timur.
Anjloknya performa Bucks tentu menimbulkan tanda tanya besar. Secara komposisi skuad, mereka terbilang mumpuni dengan Giannis Antetokounmpo dan Damian Lillard di dalamnya. Namun, hal itu rupanya belum cukup untuk membuat Bucks bersaing sejauh ini.
Berikut ini empat faktor menurunnya performa Milwaukee Bucks pada awal musim reguler NBA 2024/2025.
1. Khris Middleton belum bisa tampil karena masih menjalani proses pemulihan

Selain Giannis Antetokounmpo dan Damian Lillard, Milwaukee Bucks masih punya pemain bintang lain, yaitu Khris Middleton. Dia sudah sedekade menjadi andalan Bucks. Namun, pada awal musim reguler NBA 2024/2025, Bucks belum bisa diperkuat Middleton. Sang pemain masih menjalani proses pemulihan pasca operasi pergelangan kaki yang dilakukan saat jeda musim 2024.
Absennya Middleton jelas berpengaruh besar bagi performa Bucks. Pasalnya, small forward berusia 33 tahun ini merupakan pemain serbabisa sekaligus sumber pencetak poin. Selama berseragam Bucks, rata-rata poin per game Middleton mencapai 17,3 poin. Middleton tentu diharapkan bisa kembali secepatnya dan membantu Bucks untuk bangkit.
2. Peran pemain pendukung kurang terlihat

Milwaukee Bucks sangat bertumpu kepada Giannis Antetokounmpo dan Damian Lillard pada awal musim reguler NBA 2024/2025. Keduanya juga mampu tampil impresif dengan mendulang banyak poin. Namun, hanya mengandalkan mereka berdua tentu bukan sebuah jaminan untuk menang. Perlu peran pemain lain ketika Giannis dan Lillard tidak berada di atas lapangan.
Hal itulah yang tidak terlihat sejauh ini. Dari daftar pemain yang mengisi starting five, baru Brook Lopez yang kontribusinya lumayan. Gary Trent Jr dan Taurean Prince yang diharapkan bisa membantu justru kurang perform. Belum lagi pemain yang masuk dari cadangan. Hanya Bobby Portis Jr yang menjanjikan, sedangkan pemain lain tampil angin-anginan sehingga minim kontribusi.
3. Offensive rebound yang minim

Milwaukee Bucks punya sederet bigman mumpuni. Ada Giannis Antetokounmpo, Brook Lopez, dan Bobby Portis Jr. Namun, Bucks masih perlu memperbaiki sisi offensive rebound. Dari tujuh game yang sudah dilakoni pada musim reguler, mereka hanya mencatat rata-rata 8,1 offensive rebound. Jumlah itu menjadi yang terendah ketiga setelah Cleveland Cavaliers dan Phoenix Suns.
Offensive rebound sendiri sangat berpengaruh dalam permainan. Apabila tembakan yang dilepaskan gagal masuk ke dalam rim, mereka perlu merebut bola kembali agar tetap memegang kendali permainan. Berbanding terbalik dengan offensive rebound, defensive rebound Bucks sebenarnya sudah bagus. Mereka mencatat rata-rata yang cukup tinggi mencapai 36,3 defensive rebound.
4. Giannis Antetokounmpo Kurang bisa memanfaatkan tembakan free throw

Milwaukee Bucks cukup beruntung punya seorang Giannis Antetokounmpo. Giannis bisa dengan mudah menembus pertahanan lawan berkat posturnya yang mumpuni. Bahkan, pemain yang coba menghentikannya sering kali berakhir dengan pelanggaran sehingga Bucks mendapat tembakan free throw.
Meski begitu, Giannis juga kerap menyia-nyiakan kesempatan tersebut. Tembakan free throw-nya banyak yang gagal masuk ke dalam rim. Persentase keberhasilannya hanya menyentuh angka 53,1 persen. Tentu itu menjadi hal yang harus dibenahi Giannis ke depannya.
Berstatus sebagai tim unggulan, Milwaukee Bucks justru tampil di luar ekspektasi pada awal musim reguler NBA 2024/2025. Mereka hanya meraih kemenangan pada laga perdana dan terus menelan kekalahan setelahnya. Tentu itu menjadi sinyal bahaya. Banyak hal yang harus dibenahi Bucks agar performanya membaik sehingga beranjak dari papan bawah klasemen Wilayah Timur. Lantas, akankah Bucks bisa bangkit atau makin terpuruk? Jawabannya akan terlihat sepanjang musim reguler bergulir!