4 Kemenangan Jordan di Formula 1, Semuanya dengan Cara Tak Biasa

Dunia Formula 1 berduka menyusul kabar kematian Eddie Jordan pada usia 76 tahun. Eddie Jordan merupakan mantan bos tim Formula 1, Jordan, yang berkompetisi pada 1991--2005. Jordan hengkang dari Formula 1 setelah kepemilikannya dibeli oleh Midland pada akhir 2005.
Jordan memang bukanlah tim besar, seperti Ferrari, Williams, dan McLaren. Meski begitu, tim yang memiliki markas di Dublin, Irlandia, tersebut pernah menjadi salah satu tim kuda hitam. Jordan merupakan tim yang memberikan debut bagi juara dunia tujuh kali, Michael Schumacher. Selain itu, mereka juga pernah memiliki jajaran pembalap kelas atas, macam Rubens Barrichello, Damon Hill, Ralf Schumacher, hingga Heinz-Harald Frentzen.
Selama perjalanannya di Formula 1, Jordan sukses meraih empat kemenangan. Menariknya, semua kemenangan tersebut diraih dengan cara yang tak biasa. Mulai dari kemenangan di salah satu balapan paling kaos di Formula 1 hingga kemenangan yang sempat tertunda.
1. Jordan meraih kemenangan pertama di GP Belgia 1998 yang berlangsung chaos
Jordan yang melakoni debut pada 1991 harus menunggu hingga 1998 untuk meraih kemenangan perdana di Formula 1. Kemenangan itu terjadi di GP Belgia 1998 berkat aksi Damon Hill. Balapan tersebut dikenal sebagai salah satu balapan paling chaos dalam sejarah Formula 1.
Drama sudah terjadi ketika bendera start dikibarkan. Hujan deras yang mengguyur Sirkuit Spa-Francorchamps membuat 13 pembalap mengalami kecelakaan. Beruntung, dua pembalap Jordan, Damon Hill dan Ralf Schumacher, selamat dari kejadian tersebut.
Setelah balapan dimulai kembali, Hill yang start dari urutan ketiga langsung menyalip Mika Hakkinen dan David Coulthard untuk memimpin jalannya balapan. Namun, Hill harus menyerahkan posisi tersebut kepada Michael Schumacher yang menyalipnya di tikungan bus stop pada lap ketujuh. Setelah itu, Schumacher langsung membuat jarak cukup jauh dengan Hill.
Pada lap ke-24, Schumacher menghantam bagian belakang mobil David Coulthard ketika mencoba melakukan overlap. Kejadian tersebut membuat Hill kembali mengambil alih posisi terdepan diikuti Ralf. Keduanya berpeluang membuat Jordan finis di posisi 1-2.
Eddie Jordan yang tak ingin terjadi insiden kepada kedua pembalapnya kemudian memerintahkan Ralf untuk tak mendahului Hill. Namun, keputusan itu sempat ditentang Ralf yang merasa mobilnya lebih cepat dari Hill. Pada akhirnya, kemenangan menjadi milik Hill diikuti Ralf di belakangnya.
2. Heinz-Harald Frentzen menjuarai GP Prancis 1999 berkat strategi jitu dari Jordan
GP Prancis 1999 menunjukkan bagaimana strategi jitu Jordan mampu membawa Heinz-Harald Frentzen meraih kemenangan. Pada awal balapan, Jordan sepertinya cukup kesulitan untuk meraih kemenangan. Namun, hujan deras yang terjadi pada pertengahan balapan membuat harapan Jordan untuk meraih kemenangan terbuka.
Ketika hujan mulai turun, Jordan memutuskan untuk mengisi penuh bahan bakar Frentzen sembari bertukar ke ban basah. Jordan berharap dengan periode safety car yang cukup panjang bisa membuat mereka menyelesaikan balapan dengan sekali pit stop. Sementara, pesaing Frentzen saat itu, yakni Mika Hakkinen dan Rubens Barrichello sama-sama melakukan dua kali pit stop.
Strategi yang dilakukan Jordan terbukti membuahkan hasil yang manis. Frentzen sukses mengambil alih posisi terdepan ketika balapan menyisakan tujuh lap. Ia menyalip Hakkinen dan Barrichello yang tengah berada di pit lane. Setelah itu, Frentzen tak terhentikan untuk meraih kemenangan.
3. GP Italia 1999 menjadi satu-satunya kemenangan Jordan di lintasan kering
Setelah meraih kemenangan di GP Prancis 1999, Heinz-Harald Frentzen kembali berjaya di GP Italia pada musim yang sama. Kemenangan itu membuat Frentzen menjadi satu-satunya pembalap yang meraih lebih dari satu kemenangan bersama Jordan. GP Italia 1999 juga merupakan satu-satunya kemenangan Jordan di lintasan kering.
Frentzen mengawali balapan dari posisi kedua di belakang pembalap McLaren, Mika Hakkinen. Pada lap ke-30, Hakkinen yang sudah unggul 8 detik dari Frentzen melakukan kesalahan yang membuatnya keluar balapan. Hal itu membuat Frentzen mengambil alih posisi terdepan yang bertahan hingga balapan berakhir.
Dua kemenangan yang diraih Frentzen musim 1999 membuatnya sempat meramaikan perebutan gelar juara dunia bersama Hakkinen dan pembalap Ferrari, Eddie Irvie. Namun, Frentzen harus rela mengakhiri musim di peringkat ketiga. Musim 1999 menjadi musim terbaik Jordan karena sukses bertengger di urutan ketiga klasemen konstruktor.
4. Giancarlo Fisichella meraih kemenangan yang tertunda di GP Brasil 2003
Giancarlo Fisichella meraih kemenangan yang tak biasa di GP Brasil 2003. Hujan yang mengguyur Sirkuit Interlagos membuat banyak pembalap mengalami kecelakaan. Balapan tersebut akhirnya dihentikan lebih cepat setelah Fernando Alonso melindas puing-puing dari mobil Mark Webber yang lebih dulu menghantam pagar pembatas.
Pada saat balapan dihentikan, Fisichella tengah menyalip Kimi Raikkonen untuk meraih posisi terdepan. Fisichella cukup beruntung karena balapan dihentikan lebih cepat. Sebab, mobilnya langsung terbakar begitu memasuki pit lane yang membuatnya bisa saja gagal finis jika balapan dilanjutkan.
Fisichella yang bersiap merayakan kemenangan justru mendapat kabar buruk. Sebab, steward memutuskan untuk memberikan kemenangan kepada Raikkonen. Fisichella baru diputuskan sebagai pemenang selang 6 hari kemudian. Ia menerima piala kemenangan dari Raikkonen pada balapan berikutnya di GP San Marino.
Kemenangan yang diraih Fisichella merupakan kemenangan Jordan yang paling tak terduga. Hal itu karena mereka lebih sering menghabiskan balapan di barisan belakang sepanjang musim. Namun, hujan dan sedikit keberuntungan membuat Jordan mampu meraih kemenangan di GP Brasil.
Kepergian Eddie Jordan menjadi duka tersendiri bagi para pecinta Formula 1. Tim besutannya akan selalu dikenang sebagai bagian dari sejarah panjang Formula 1. Raihan empat kemenangan membuktikan jika Jordan bisa bersaing melawan para tim raksasa yang memiliki dana besar.