Jakarta, IDN Times - Ajang balap Formula 1 2021 mendatang akan berlangsung menarik. Ada salah satu kontestan dengan prospek menjanjikan akan turut serta. Ia adalah Mick Schumacher, anak dari pembalap Formula 1 legendaris, Michael Schumacher.
Formula 1 musim 2021 nanti, Schumacher akan membalap bersama tim Haas. Ia akan dipasangkan dengan Nikita Mazepin, rivalnya di Formula 2. Keduanya menjadi pembalap Haas menggantikan membalap Romain Grosjean dan Kevin Magnussen.
Schumacher memastikan diri sebagai juara Formula 2 2020. Kepastian ini didapat usai balapan di GP Sakhir, Minggu (6/12/2020), rampung.
Meski Schumacher gagal meraih poin di Sakhir, pebalap asal Jerman ini mampu mengalahkan pesaing terdekatnya, Callum Ilot. Alih-alih meraih posisi kedua untuk bisa mengunci gelar dan mengejar Schumacher, Ilot cuma bisa finis di posisi ke-10.
Alhasil, raihan poin Schumacher gagal dikejar Illot. Schumacher mampu mengumpulkan 215 poin, sedangkan Illot terpaut 14 poin di bawahnya.
Schumacher memulai karier balap di tim karting bernama ADAC Kart Masters pada 2011 dan 2012. Ia sempat kesulitan di awal kariernya, hingga akhirnya mulai menanjak saat menduduki peringkat tiga German Junior Kart Championship pada 2013.
Kemudian, dalam ajang International Junior Kart Championship, Schumacher mampu finis di posisi kedua. Alhasil, berkat prestasinya ini, Schumacher mampu mencicipi pengalaman di dunia balap jet darat dengan menjadi anggota tim Jenzer Motorsport di ajang Formula 4.
Memasuki medio 2016, kesempatan datang untuk membalap di ajang Formula 3. Pembalap berusia 21 tahun itu bergabung bersama tim MRF Racing. Ia sukses menjuarai gelaran Formula 3 pada 2018 ketika membela tim Prema Theodore Racing.
Pada 2019, Mick pernah satu tim dengan pebalap asal Indonesia, Sean Gelael, di Prema Racing. Keduanya saat itu membalap di ajang Formula 2. Namun, Schumacher mampu naik kelas lebih cepat dibandingkan Sean.
Sempat menyesuaikan diri di musim pertama, memasuki musim kedua Formula 2 pada 2020, Schumacher menggila. Hingga akhirnya, Schumacher mampu menjuarai Formula 2 usai mengungguli pesaingnya, Ilot.
Schumacher pernah menjadi bagian dari Ferrari Driver Academy. Ia masuk akademi tersebut pada Januari 2019, bersama dengan pembalap bertalenta lain macam Arthur Leclerc, Marcus Armstrong, Callum Ilot, Giankuca Petecof, serta Robert Shwartzman.
Bersama Ferrari Driver Academy juga, Schumacher berkesempatan mengendarai Scuderia Ferrari SF90. Ia mencatatkan waktu yang apik, yakni 1 menit 32,552 detik. Ia jadi pebalap tercepat keenam di antara pebalap lain.
Sebelum berkarier sebagai pebalap, sejatinya Michael Schumacher secara tidak langsung sudah melarang Mick untuk mengikuti jejaknya. Dalam beberapa dokumenter, tampak jika Michael sudah melarang Mick untuk naik-naik mobil balap miliknya.
Apalagi, saat Mick berkarier di Formula 4, ia pernah mengalami kecelakaan parah di Brandenburg, Jerman. Ketika itu, ia mengalami tabrakan ketika mobilnya melaju dalam kecepatan 100 kilometer per jam.
Namun, Mick Schumacher selamat dari kejadian tersebut. Seperti ayahnya, ia akhirnya mampu menapaki karier membalap di ajang Formula 1.