Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

6 Musim MotoGP yang Gelar Juara Dunianya Ditentukan di Seri Valencia

ilustrasi balap MotoGP (motogp.com)

Sirkuit Ricardo Tormo sering jadi saksi bisu penentuan gelar juara dunia MotoGP. Lintasan yang juga disebut Sirkuit Valencia ini memang langganan menghelat ajang Grand Prix pada pengujung musim. Tak heran banyak kisah duel yang melegenda di trek sepanjang 4 km itu.

Banyak nama-nama besar di MotoGP yang pernah jatuh bangun mengejar kemenangan. Bagaimanapun, pembalap yang meraih poin maksimal bakal punya kans tinggi menyegel gelar. Ada yang sukses merebut mahkota juara, ada juga yang harus menahan getirnya kekalahan.

Berikut ini ulasan enam musim era MotoGP yang gelar juara dunianya ditentukan di seri Valencia. Simak yuk!

1. Musim 2006, eranya Rossi versus Hayden

Nicky Hayden (motogp.com)

Musim 2006 jadi salah satu momen yang tak akan dilupakan Valentino Rossi (Yamaha). Pada pengujung musim, ia harus merelakan gelarnya diambil alih Nicky Hayden (Honda). Hayden mengunci gelar dengan selisih keunggulan 5 poin, padahal sebelumnya Rossi unggul 8 poin.

Itu terjadi lantaran Rossi terjatuh. The Doctor sejatinya bisa kembali melanjutkan balapan. Namun, ia hanya finis P13. Sementara itu, Hayden mampu tampil apik dan finis P3.

Balapan di seri Valencia itu dimenangi Troy Bayliss. Ia menjadi pembalap pengganti untuk Sete Gibernau dari tim pabrikan Ducati yang cedera. Podium kedua ditempati Loris Capirossi.

2. Musim 2013, dua Spaniard adu kuat

Dani Pedrosa, Marc Marquez, dan Jorge Lorenzo (motogp.com)

Pada 2013, perebutan gelar juara dunia kembali berlangsung di Sirkuit Ricardo Tormo. Kini giliran dua Spaniard yang saling adu sikut. Marc Marquez (Honda) yang rookie harus berhadapan dengan Jorge Lorenzo (Yamaha) yang sarat pengalaman.

Menjelang balapan, Marquez berada di atas angin dengan unggul 13 poin dari Lorenzo. Namun, Lorenzo punya kans lantaran selalu tampil kuat di lintasan ini. Saat balapan, baik Marquez maupun Lorenzo tampil mumpuni.

Pada akhirnya, Lorenzo menang di Valencia. Sayangnya, hasil itu tak cukup mengantarkannya menjadi juara dunia. Marquez finis P3 yang perolehan poinnya cukup untuk menyegel gelar. Ini adalah gelar juara dunia pertama untuk Marquez.

3. Musim 2015, pembalap Italia lawan Spanyol

Valentino Rossi (motogp.com)

Musim 2015 lebih populer dengan kisah Sepang Clash. Peristiwa di mana Valentino Rossi dan Marc Marquez terlibat insiden yang kontroversial di Sirkuit Sepang. Karena peristiwa ini, Rossi harus memulai balapan dari urutan paling belakang di grid seri Valencia.

Untuk perebutan gelar juara dunia, sejatinya Rossi berhadapan dengan Jorge Lorenzo. Duel rekan setim di pabrikan Yamaha yang panas. Rossi datang ke Sirkuit Ricardo Tormo dengan keunggulan tujuh poin. Hanya saja, pada akhir balapan, ia finis P4 sedangkan Lorenzo memenangi balapan. Gelar juara dunia MotoGP musim itu pun jadi milik X-Fuera.

4. Musim 2017, Dovizioso menantang Marquez

Marc Marquez dan Andrea Dovizioso (motogp.com)

Dua musim berikutnya, penentuan gelar juara dunia kembali dihelat di Valencia. Ducati yang diwakili Andrea Dovizioso menantang Marc Marquez yang digdaya di atas Honda. Menjelang balapan seri pemungkas itu, Marquez unggul 21 poin dari Dovizioso.

Balapan berlangsung panas dan kompetitif. Marc Marquez, misalnya, sempat hampir tergelincir saat mencoba menyalip Johann Zarco. Beruntungnya, ia mampu bertahan hingga akhirnya finis di posisi podium. Sementara itu, Dovizioso tak bisa menuntaskan balapan karena kecelakaan. Marquez mampu mempertahankan keunggulan dan mengunci gelar juara dunia 2017.

5. Musim 2022, duel seru Bagnaia lawan Quartararo

Francesco Bagnaia dan Fabio Quartararo (motogp.com)

Pada 2022, pembalap Ducati melawan pembalap Yamaha pada pengujung musim. Perebutan gelar juara dunia bermuara pada dua nama, Francesco Bagnaia dan Fabio Quartararo. Bagnaia berada di posisi unggul karena punya keuntungan 23 poin atas Quartararo.

Di Sirkuit Ricardo Tormo, Bagnaia hanya butuh finis P14 untuk mengunci titel. Dengan bermain aman, Bagnaia finis P9 dan sukses mengunci gelar juara dunia MotoGP pertamanya. Hasil ini sekaligus membawa Ducati merengkuh gelar keduanya setelah Casey Stoner merebutnya pada 2007.

6. Musim 2023, perang saudara penggeber motor Ducati

potret Francesco Bagnaia (motogp.com)

Usai merebut gelar juara dunia 2022, Ducati tampil mendominasi di MotoGP. Sepanjang 2023, pembalap pabrikan Borgo Panigale menguasai banyak podium. Pada tangga klasemen, mereka menguasai posisi tiga teratas.

Puncak persaingan terjadi pada seri pemungkas di Valencia. Francesco Bagnaia (Ducati Lenovo) dan Jorge Martin (Prima Pramac Racing) beradu keganasan. Perang sesama Ducati pun tak terelakkan.

Memasuki akhir pekan balap, Bagnaia unggul 21 poin. Namun, tidak seperti musim sebelumnya, pada 2023, terdapat sesi sprint race sehingga total poin dalam 1 seri berjumlah 37 poin. Rinciannya, 12 poin untuk kemenangan sprint dan 25 poin untuk main race.

Dengan banyaknya jumlah poin yang dipertaruhkan, Martin punya asa merebut gelar. Terbukti, saat sesi sprint di Valencia, Martin menjadi kampiun dan menggerus keunggulan Bagnaia menjadi 14 poin saja. Penentuan gelar pun terjadi pada sesi main race.

Sayangnya, saat main race berlangsung, Martin malah gagal finis. Dengan Martin yang sama sekali tak mendulang poin, Francesco Bagnaia dipastikan merebut takhta juara dunia MotoGP 2023. Bagnaia menyempurnakannya dengan merebut kemenangan di seri Valencia tersebut.

Tahun 2006, 2013, 2015, 2017, 2022, dan 2023 tercatat sebagai musim balap kompetitif karena penentuan gelar ditentukan pada akhir musim. Nicky Hayden, Marc Marquez, Jorge Lorenzo, dan Francesco Bagnaia menyegel gelar pada seri pemungkas di Valencia. Akan seperti apa musim 2024 nanti?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ryan Budiman
EditorRyan Budiman
Follow Us