Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

6 Pebasket UConn yang Jadi Pilihan Pertama di WNBA Draft

ilustrasi ring basket (pexels.com/Ricky Esquivel)
ilustrasi ring basket (pexels.com/Ricky Esquivel)
Intinya sih...
  • WNBA adalah rumah bagi banyak pebasket legendaris UConn, seperti Sue Bird, Diana Taurasi, Tina Charles, Maya Moore, Breanna Stewart, dan Paige Bueckers.
  • Sue Bird berkarier selama 20 tahun di WNBA dengan rataan 11,7 poin dan 5,6 assist. Diana Taurasi berhasil meraih gelar Rookie of the Year WNBA (2004) dan MVP WNBA (2009).
  • Tina Charles berhasil meraih gelar Rookie of the Year WNBA (2010) dan gelar MVP WNBA 2 tahun berikutnya. Sementara itu, Paige Bueckers baru saja memenangi kejuaraan nasional bersama UConn dan dipilih pada urutan pertama di WNBA Draft 2025.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Amerika Serikat dikenal dengan kehebatannya dalam bola basket. Tak hanya laki-laki, atlet-atlet basket perempuan mereka juga konsisten untuk tampil dominan di lapangan. Apalagi, WNBA telah menjadi rumah bagi mereka sejak puluhan tahun lalu.

Hingga saat ini, WNBA telah memproduksi banyak pebasket legenda kelas dunia. Pemain-pemain dengan kemampuan luar biasa ini umumnya dipilih pada urutan pertama di WNBA Draft masing-masing. Uniknya, banyak dari mereka berasal dari kampus yang sama, yaitu University of Connecticut (UConn). 

Lantas, siapa saja pemain-pemain UConn yang namanya disebut pertama di WNBA Draft?

1. Sue Bird sukses bersama UConn hingga dipilih pertama di WNBA Draft 2002

Sue Bird merupakan salah satu point guard perempuan ternama pada era 2000-an. Bersama UConn, ia mencatat rataan 11,7 poin dan 5 assist. Dalam kurun waktu tersebut, Bird telah meraih beragam penghargaan besar, seperti College Player of the Year, National Player of the Year, hingga gelar kejuaraan nasional pada 2000 dan 2002. Atas kehebatannya ini, Bird dipilih Seattle Storm di urutan pertama WNBA Draft 2002.

Bird akhirnya berkarier selama 20 tahun di panggung WNBA. Hanya membela Storm sampai pensiun, ia memiliki rataan 11,7 poin dan 5,6 assist dengan akurasi tembakan 42,9 persen. Bird berhasil menjadi juara WNBA 4 kali, WNBA All-Star 13 kali, All-WNBA First Team 5 kali, dan assist champion WNBA 3 kali. Bersama Tim Nasional Amerika Serikat, Bird juga mengoleksi lima medali emas Olimpiade, kedua terbanyak dalam sejarah.

2. Diana Taurasi memulai karier legendarisnya bersama UConn

Setelah Sue Bird, kunci kesukesan UConn diserahkan kepada Diana Taurasi. Ia mencatat rataan 15 poin, 4,4 rebound, dan 4,5 assist bersama mereka. Taurasi pun berhasil membawa UConn menjadi juara nasional selama 3 tahun beruntun (2002—2004). Namanya akhirnya dipilih Phoenix Mercury di urutan pertama WNBA Draft 2004. 

Setelah 20 tahun bermain di WNBA, Taurasi menjadikan dirinya sebagai salah satu pebasket perempuan terhebat di seluruh dunia. Ia mencatat rataan 18,8 poin, 4,2 assist, dan 3,9 rebound dengan akurasi tembakan 42,5 persen bersama Mercury. Taurasi sempat dinobatkan sebagai Rookie of the Year WNBA, MVP WNBA, juara WNBA 3 kali, MVP Final WNBA 2 kali, WNBA All-Star 11 kali, All-WNBA First Team 10 kali, dan scoring champion WNBA 5 kali. Taurasi juga merupakan satu-satunya pemain yang berhasil mengumpulkan enam medali emas Olimpiade.

3. Tina Charles mengawali dominasinya bersama UConn

Bertinggi 193 cm, Tina Charles dikenal sebagai salah satu center yang ganas di WNBA. Ia sudah bermain hebat sejak mengenakan seragam UConn. Charles mencatat rataan 15,4 poin dan 9 rebound selama 4 tahun bersama UConn. Ia berhasil membawa UConn menjadi juara nasional pada dua musim terakhirnya di sana.

Charles dipilih pada urutan pertama di WNBA Draft 2010 oleh tim di negara bagian yang sama dengan kampusnya, Connecticut Sun. Memasuki WNBA 2025, Charles telah mencatat rataan 17,9 poin da 9,3 rebound dengan akurasi tembakan 45,1 persen di WNBA. Ia berhasil meraih Rookie of the Year WNBA 2010 dan MVP WNBA 2 tahun berikutnya. Namanya juga sempat dinobatkan sebagai WNBA All-Star 8 kali, All-WNBA First Team 5 kali, All-WNBA Defensive First Team, rebounding champion WNBA 4 kali, dan scoring champion WNBA 2 kali.

4. Maya Moore berhasil meneruskan kejayaan UConn di WNBA

Maya Moore dapat memberikan kontribusi yang besar bagi UConn sebagai adik tingkat Tina Charles. Ia mencatat rataan 19,7 poin, 8,3 rebound, dan 3,5 assist bersama mereka. Selama berkuliah, Moore sering diberi penghargaan sebagai pemain terhebat, baik dalam angkatannya maupun seluruh liga mahasiswa Amerika Serikat (NCAA).

Nama Moore pun dipilih Minnesota Lynx pada urutan pertama di WNBA Draft 2011. Perjalanan Moore di WNBA selalu diwarnai dengan kesuksesan. Selama 8 tahun berkarier, ia berhasil membawa Lynx menjadi juara WNBA empat kali (2011, 2013, 2015, dan 2017). Moore terpilih sebagai WNBA All-Star 6 kali dan All-WNBA First Team 5 kali. Ia juga sempat memimpin WNBA dalam total poin (2014) dan steal (2018).

5. Breanna Stewart terus membuktikan kehebatannya sebagai alumnus UConn

Seiring berjalannya waktu, UConn selalu berhasil memproduksi prospek-prospek yang menjanjikan. Breanna Stewart salah satunya. Ia mencatat rataan 17,6 poin dan 7,8 rebound bersama UConn. Mereka bahkan selalu keluar sebagai juara nasional saat bersama Stewart (2013—2016).

Nama Stewart dipilih pada urutan pertama oleh Seattle Storm di WNBA Draft 2016. Tanpa berlama-lama, ia langsung meraih gelar juara WNBA bersama mereka pada 2018 dan 2020. Terbaru, Stewart berhasil menjuarai WNBA 2024 bersama New York Liberty. Ia juga sempat dinobatkan sebagai MVP WNBA 2 kali, WNBA All-Star dan All-WNBA First Team 6 kali, dan All-WNBA Defensive First Team 3 kali.

6. Paige Bueckers jadi pemain UConn terbaru yang dipilih pertama di WNBA Draft

Paige Bueckers telah digadang-gadang menjadi salah satu megabintang WNBA pada masa depan. Ia mencatat rataan 19,8 poin, 4,7 rebound, dan 4,6 assist dengan akurasi tembakan 53,1 persen dan tripoin 42,3 persen bersama UConn. Bueckers juga baru saja memimpin UConn untuk kembali menjadi juara nasional di March Madness 2025. 

Bueckers dipilih pada urutan pertama oleh Dallas Wings di WNBA Draft 2025 yang diselenggarakan pada Selasa (15/4/2025). Dengan ini, ia juga menjadi pemain keenam yang memenangi kejuaraan nasional dan dipilih pada urutan pertama di WNBA Draft pada tahun yang sama. Misi Bueckers untuk mengharumkan nama UConn seperti para pendahulunya akan dimulai.

Sejauh ini, UConn telah menyumbang kontribusi besar dalam membentuk sejarah WNBA dan basket perempuan. Mereka konsisten memproduksi talenta-talenta yang sangat potensial. UConn tentu akan terus berupaya melakukan hal yang sama dalam beberapa tahun ke depan.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Gagah N. Putra
EditorGagah N. Putra
Follow Us