6 Pembalap Ferrari yang Pernah Menjuarai GP Amerika Serikat

Meski pertama kali digelar sejak musim 1958, Ferrari baru bisa meraih juara pada musim 1975 yang saat itu menjadi seri pamungkas. Kala itu Niki Lauda yang tampil gemilang pada sesi kualifikasi mampu mengunci posisi paling depan.

Ketika balapan berlangsung, Lauda sempat dibanyangi oleh pembalap McLaren, Emerson Fittipaldi. Namun, Lauda mampu menjaga jaraknya dari Fittipaldi dan sukses merebut kemenangan. Hal ini semakin lengkap karena Lauda juga sukses menjadi juara dunia di musim tersebut.

Setelah Lauda meraih kemenangan di musim 1975, dua musim selanjutnya GP Amerika Serikat didominasi oleh James Hunt yang menyabet dua kemenangan dengan McLaren. Maka dari itu, Ferrari kembali mengincar kemenangan pada musim 1978.

Pada sesi kualifikasi, Carlos Reutemann mampu berada di posisi kedua di belakang pembalap Lotus, Mario Andretti. Ketika start berlangsung, Andretti langsung menjauh meninggalkan para pembalap di belakangnya.

Namun, mobil Andretti yang mengalami masalah membuatnya disalip oleh duo Ferrari, Reutemann dan Gilles Villeneuve. Villeneuve yang juga mengalami masalah mesin membuat tak ada yang mampu menahan laju pembalap asal Argentina ini untuk merebut kemenangan.

Setelah mengalami hasil buruk pada musim sebelumnya, kali ini di musim 1979 Villeneuve tengah dalam performa terbaiknya memasuki seri penutup. Kala itu, pembalap asal Kanada ini telah mengoleksi 2 kemenangan sebelum GP Amerika Serikat digelar.

Pada sesi kualifikasi, Villeneuve tampil tak terlalu baik dan hanya mampu mendapatkan posisi ketiga. Ketika balapan berlangsung, cuaca tak dapat diprediksi antara hujan atau kering. Hal ini membuat pemilihan ban dan strategi yang tepat begitu penting.

Hujan semakin deras menjelang pertengahan balapan dan hal ini membuat banyak pembalap mengalami crash. Pada akhir balapan, hanya tujuh pembalap yang mampu menyentuh garis finis dan Villeneuve menjadi yang terdepan dengan keunggulan lebih dari 48 detik dari peringkat kedua, Rene Arnoux.

GP Amerika Serikat sempat absen sejak musim 1991 hingga 1999 dan kembali pada musim 2000 yang kali ini bertempat di sirkuit Indianapolis. Ferrari mampu tampil gemilang dengan menyabet 6 kemenangan dari 8 balapan yang diselenggarakan. Lima di antaranya menjadi milik juara dunia tujuh kali, Michael Schumacher, yakni pada musim 2000, 2003, 2004, 2005, dan 2006.

Kejadian unik terjadi ketika Schumacher menang pada musim 2005. Ketika itu hanya 6 pembalap yang melakukan start akibat ban Michelin yang mengalami masalah. Alhasil hanya Ferrari, Jordan, dan Minardi yang memakai ban Bridgestone yang dapat memulai balapan.

Kemenangan Rubens Barrichello pada GP Amerika Serikat musim 2002 terbilang sedikit kontroversial. Hal ini disebabkan balapan yang begitu didominasi oleh Michael Schumacher sejak sesi kualifikasi. Namun, ketika menjelang garis finis, Schumacher justru mengerem mobilnya yang membuat kemenangan menjadi milik Rubens dengan selisih hanya 0,011 detik.

Apa yang dilakukan Schumacher ini sepertinya ingin membayar kejadian yang terjadi di GP Austria. Kala itu, Rubens yang hampir menang, justru disuruh memberikan posisinya kepada Schumacher oleh Ferrari. Padahal kala itu masih awal musim dan Schumacher tak terlalu butuh kemenangan.

Kemenangan di GP Amerika Serikat musim 2018 begitu berarti bagi Kimi Raikkonen sebab ini merupakan kemenangan perdananya sejak GP Australia 2013. Podium pertama ini sekaligus menjadi yang ke-21 dan terakhir bagi juara dunia musim 2007 ini.

Meski start dari posisi kedua, Kimi sukses mengambil alih posisi terdepan dari pembalap Mercedes, Lewis Hamilton. Sejak saat itu, Raikkonen tak terkejar dan sukses menjadi yang pertama melewati garis finis. Sayang, musim depan kita tak akan melihatnya lagi di lintasan karena ia telah memutuskan untuk pensiun.

Ferrari terbukti begitu sukses ketika balapan berlangsung di GP Amerika Serikat dengan menyabet 10 kemenangan. Akankah musim ini mereka kembali berjaya di Austin, sekaligus meraih kemenangan perdana mereka musim ini?