7 Center yang Terpilih sebelum Ivica Zubac di NBA Draft 2016

- Ivica Zubac, center LA Clippers, menunjukkan peningkatan kemampuan yang signifikan dalam musim kesembilannya di NBA.
- Jakob Poeltl, center Toronto Raptors, terbilang stabil dan komplet dalam performanya dari musim ke musim.
- Domantas Sabonis adalah satu-satunya center yang lebih baik dari Ivica Zubac, sementara Georgios Papagiannis dan Ante Zizic kembali berkarier di Eropa.
Ivica Zubac sangat layak diperhitungkan sebagai salah satu center jempolan di NBA saat ini. Pada 2024/2025 atau musim kesembilannya di NBA, kemampuan pemain asal Kroasia ini semakin meningkat. Ia tak hanya kuat dalam hal rebound dan bertahan, tetapi ia juga sudah terbiasa membantu Los Angeles Clippers dalam mencetak poin.
Saat NBA Draft 2016, tak banyak yang menyangka jika ia akan sehebat ini. Oleh sebab itu, ia hanya dipilih di urutan 32 atau urutan ke-8 dalam urutan center. Sebagai perbandingan dengan kiprahnya, berikut inilah ulasan mengenai enam center yang terpilih sebelum Ivica Zubac pada NBA Draft 2015!
1. Jakob Poeltl (9) tampil stabil di NBA

Jakob Poeltl tak pernah meraih penghargaan apa pun di NBA. Namun, performanya terbilang stabil dari musim ke musim. Pemain yang dipilih di urutan kesembilan NBA Draft 2016 ini juga terbilang komplet. Pemain asal Austria ini hebat dalam menyerang, bertahan, dan rebound. Penampilan ciamiknya itu juga ia tunjukkan bersama Toronto Raptors musim ini.
2. Thon Maker (10) sudah terlempar ke G League

Thon Maker dipilih di urutan kesepuluh NBA Draft 2016. Milwaukee Bucks tentu sangat berharap jika pemain asal Sudan Selatan itu bisa bersinar di NBA. Namun, ia justru tampil sebaliknya. Maker hanya bertahan 5 tahun di NBA sebelum akhirnya melanjutkan karier di luar Amerika Serikat. Namun, pada 2024/2025, ia sudah kembali ke Amerika Serikat untuk berkompetisi bersama Rio Grande Valley Vipers di G League.
3. Domantas Sabonis (11) menjadi salah satu bintang NBA

Domantas Sabonis mungkin menjadi satu-satunya center yang lebih baik dari Ivica Zubac dalam daftar ini. Center berkebangsaan Lithuania itu sudah berlabel bintang sejak 2019. Ia pun sudah berhasil meraih sejumlah penghargaan berkat dominasinya di bawah rim. Saat ini, ia juga menjadi salah satu pemain terpenting di Sacramento Kings. Sabonis sendiri terpilih di urutan kesebelas pada NBA Draft 2016.
4. Georgios Papagiannis (13) hanya 2 tahun berkarier di NBA

Dua posisi di bawah Domantas Sabonis diisi oleh center jangkung asal Yunani, Georgios Papagiannis. Pemain bertinggi 218 cm ini sangat menarik perhatian pada NBA Draft 2016. Namun, ia hanya bisa bertahan 2 tahun ketika berkarier di NBA. Ia pun kembali ke Eropa untuk berkarier di EuroLeague sejak 2018. Pada 2024/2025, Papagiannis menjadi pemain andalan AS Monaco.
5. Ante Zizic (23) melanjutkan karier di EuroLeague

Serupa dengan Georgios Papagiannis, Ante Zizic juga berkarier di EuroLeague saat ini. Pemain yang dipilih di urutan ke-23 NBA Draft 2016 ini hanya bertahan 3 tahun (2017--2019) di NBA. Permainannya terhitung cukup baik sebagai pemain pelengkap. Sayangnya, ia kerap mengalami cedera selama 3 tahun membela Cleveland Cavaliers itu. Hal itulah yang menjadi alasan ia tak lagi mendapatkan kontrak dari tim NBA.
6. Damian Jones (30) berkarier di China pada 2024/2025

Damian Jones terpilih di urutan ke-30 pada NBA Draft 2016 oleh Golden State Warriors. Ia bertahan di NBA selama 8 tahun dan menjalani hampir seluruh kariernya di liga ini sebagai pemain pelengkap. Pada 2024/2025, ia pertama kalinya keluar dari NBA. Kini, ia bermain untuk Zhejiang Golden Bulls yang berlaga di China.
7. Deyonta Davis (31) sedang tak memiliki klub

Satu peringkat di atas Ivica Zubac, ada Deyonta Davis yang dipilih Boston Celtics. Pemain berkebangsaan Amerika Serikat ini hanya bertahan 3 tahun (2016--2018) di NBA. Akan tetapi, kariernya jauh dari kata memuaskan. Saat ini, ia sedang tak memiliki klub setelah terakhir bermain untuk Hsinchu Toplus Lioneers di Taiwan.
Dari 7 pendahulu Ivica Zubac pada NBA Draft 2016, hanya ada 1 nama yang mutlak lebih baik darinya. Sosok tersebut adalah Domantas Sabonis yang dipilih di urutan kesebelas. Sedangkan, Jakob Poeltl bisa dibilang setara dengan Zubac.