Monako merupakan salah satu sirkuit yang paling bergengsi di ajang Formula 1. Menang di sirkuit ini akan terasa begitu spesial bagi para pembalap. Monako juga dikenal merupakan sirkuit yang membutuhkan skil balap tinggi karena sangat sempit.
Namun, bagi beberapa pembalap sirkuit justru menjadi favorit mereka. Terbukti, mereka mampu meraih banyak kemenangan di Monako. Berikut delapan pembalap yang paling sering merajai GP Monako.
Stirling Moss merupakan salah satu pembalap Formula 1 terhebat yang tak pernah bergelar juara dunia. Pembalap asal Inggris tersebut tercatat membukukan 16 kemenangan yang tiga di antaranya ia cetak di GP Monako.
Moss pertama kali merajai Monako pada 1956 ketika ia balapan untuk Maserati. Ia kemudian meraih dua kemenangan lagi secara beruntun, tepatnya pada 1960 dan 1961 bersama Lotus.
Jackie Stewart merupakan pembalap Inggris yang punya catatan bagus ketika balapan di Monako. Stewart pertama kali berada di puncak podium pada 1966 ketika membela BRM.
Ia kemudian menjadi yang tercepat lagi pada 1971 yang kali ini bersama Tyrrell. Saat itu Stewart bahkan unggul hingga 1,2 detik pada sesi kualifikasi dari peringkat kedua, Jackie Ickx. Kemenangan terakhir Stewart di Monako terjadi pada 1973.
Juara dunia Formula 1 2016, Nico Rosberg, ternyata juga punya catatan impresif ketika balapan di Monako. Pembalap asal Jerman itu bahkan pernah meraup tiga kemenangan beruntun dari 2013 hingga 2015 yang semuanya ia buat bersama Mercedes.
Uniknya, Nico mengikuti jejak sang ayah, Keke Rosberg, yang juga pernah merajai Monako. Kemenangan pertama Nico di Monako pada 2013 tepat berselisih 30 tahun dari kemenangan ayahnya di sirkuit yang sama.
Lewis Hamilton meraih salah satu kemenangan terbaik dalam kariernya pada balapan di GP Monako 2008. Meskipun ia hanya mampu mencetak waktu tercepat ketiga di belakang duo Ferarri, Kimi Raikkonen dan Felipe Massa. Namun, Hamilton mampu menjadi yang pertama melintasi garis finis.
Meskipun saat itu cuaca tengah diguyur hujan, hal itu sama sekali tak menghambat Hamilton. Dua kemenangan lainnya ia buat ketika sudah berada di balik kemudi Mercedes, tepatnya pada 2016 dan 2019.
McLaren dan Alain Prost merupakan perpaduan yang mampu mendominasi Formula 1 di era '80-an. Salah satu sirkuit yang paling disukai Prost adalah Monako. Karena pembalap berjuluk The Professor tersebut sukses mengecap empat kemenangan.
Beberapa kemenangan Prost di Monako tak lepas dari nasib kurang beruntung dari sang rival, Ayrton Senna. Pada 1984, balapan dihentikan akibat hujan yang begitu deras, padahal Senna saat itu punya kesempatan untuk memenangi balapan.
Pada 1985, Senna mengalami masalah mesin dan 1988 Senna menabrak dinding ketika tengah memimpin. Dan bisa kalian tebak, Prost yang memenangi kedua balapan tersebut. Satu-satunya balapan yang benar-benar didominasi oleh Prost terjadi pada 1986.
Michael Schumacher pertama kali menjadi yang tercepat di Monako pada 1994. Tahun di mana ia menjadi juara dunia bersama Benetton. Semusim berselang ia kembali mengulangi kejayaannya di Monako dengan tim yang sama.
Pada 1997, Schumacher yang kali ini berada di balik kemudi Ferrari menampilkan performa yang menakjubkan di tengah guyuran hujan di Monako. Ia kemudian meraih dua kemenangan lagi bersama tim kuda jingkrak pada 1999 dan 2001.
Berbicara mengenai Monako pasti tak lepas dari nama Graham Hill. Pembalap asal Inggris tersebut bahkan mendapat julukan Mr Monaco karena telah lima kali menjadi yang tercepat di sana. Hill meraih kemenangan di Monako pada 1963, 1964, 1965, 1968, dan 1969.
Kemenangan terbaik Hill terjadi pada 1965. Ketika itu Hill yang mengawali balapan dari posisi terdepan mengalami spin yang membuatnya disalip banyak pembalap. Namun, Hill tak menyerah dan mampu memangkas jarak dari 40 detik menjadi nol. Ia pun kemudian meraih salah satu kemenangan terhebat di Monako.
Ayrton Senna merupakan pembalap yang paling sering menang di Monako dengan torehan enam kemenangan dari sepuluh kali turun di Monako. Pertama terjadi pada 1987 bersama Lotus dan raihan lima kemenangan beruntun dari 1989 hingga 1993 bersama McLaren.
Momen terbaik Senna di Monako terjadi pada sesi kualifikasi musim 1988. Saat itu Senna secara menakjubkan mencatatkan waktu 1 menit 23,988 detik. Waktu tersebut unggul hampir 1,5 detik dari Alain Prost yang mengendarai mobil yang sama. Namun, ia justru mengalami crash pada saat balapan ketika sudah unggul hingga 50 detik.
Dengan sirkuit yang sempit dan memerlukan teknik balap yang mumpuni, Monako menjadi salah satu sirkuit favorit para pembalap. Tak heran, jika meraih kemenangan di sini akan terasa begitu spesial.