Menpora: Zohri Jadi Pemersatu Bangsa

Zohri pun menyandang gelar sebagai manusia tercepat di dunia

Jakarta, IDN Times – Masyarakat Indonesia masih bersuka cita atas prestasi yang ditorehkan salah satu anak bangsa, Lalu Muhammad Zohri di ajang IAAF World U20 Championships di Finlandia.

Pemuda 18 tahun itu meraih emas di kategori bergengsi, lari 100 meter putra. Zohri pun menyandang gelar sebagai manusia tercepat di dunia.

 

Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi pun tidak bisa menyembunyikan perasaan bangganya karena Zohri telah mengharumkan nama Indonesia di kancah Internasional. Apalagi Zohri mencatat sejarah baru sebagai pelari tercepat asal Indonesia untuk pertama kalinya.

1. Keberhasilan Zohri menjadi pemersatu bangsa

Menpora: Zohri Jadi Pemersatu BangsaDok. Pribadi

 “Bangga sekali melihat adik kita, Lalu Muhammad Zohri menjadi yang tercepat di usia yang masih di bawah 20 tahun,” kata Imam dalam jumpa pers di Gedung Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora), Jakarta, Jumat (13/7). 

Imam juga mengungkapkan bahwa keberhasilan yang telah diraih oleh Zohri tidak hanya melegakan, namun secara tidak langsung telah menjadi pemersatu bangsa. “Kemarin karena pilkada terjadi berbagai hal, kini bersatu padu pada figur Zohri,” ujarnya. 

2. Seorang yatim piatu yang memiliki tekad kuat menjadi juara

Menpora: Zohri Jadi Pemersatu BangsaANTARA FOTO/Ahmad Subaidi

Selama ini, Zohri hidup dalam keterbatasan. Kedua orangtuanya pun sudah tiada. Namun, kondisi itu tidak lantas menyurutkan niatnya untuk menjadi atlet profesional dan berprestasi di sejumlah pertandingan.

 

Awalnya, ungkap Imam, kemauan Zohri yang kuat itu yang kemudian membuat dia dilirik guru di sekolahnya. "Tentunya hal tersebut tidak terlepas dari dorongan keluarga, sehingga Zohri bisa masuk di pusat pendidikan dan latihan pelajar yang dikelola Kemenpora,” jelasnya. 

3. Pemerintah telah mengupayakan yang terbaik

Menpora: Zohri Jadi Pemersatu BangsaInstagram @nahrawi_imam

Dalam jumpa pers tersebut, Imam juga mengatakan bahwa pemerintah telah berupaya sebaik mungkin. Mulai dari PB PASI, Kemenpora, hingga kedutaan besar yang ada di Finlandia.

 

“Mulai kedatangannya dijemput, dicukupi oleh tim kedutaan besar yang ada di Finlandia. Seperti yang kita tahu bahwa hanya atlet yang bisa masuk ke lintasan,” ujarnya.

 

4. Secara resmi tidak ada arahan untuk membawa bendera

Menpora: Zohri Jadi Pemersatu Bangsatwitter.com/@iaaforg

Imam juga menyinggung masalah bendera merah putih yang tidak ada. Secara resmi memang tidak ada arahan untuk membawa bendera. Beberapa tim lawan membawa bendera karena adanya keyakinan yang besar dalam turnamen tersebut. Para kru dan wartawanlah yang membawa.

 

“Tapi kemudian kedutaan besar tidak berhenti begitu saja. Hingga akhirnya bendera merah putih bisa dipeluk oleh Zohri, dan lagu Indonesia Raya bisa dikumandangkan. Zohri sendiri telah membuat sejarah besar baik di Indonesia maupun dunia, sebagai anak Indonesia yang berhasil menjadi juara dalam atletik 100 m,” tuturnya.

Baca juga: Soal Kontroversi Bendera Merah Putih untuk Zohri, Ini Penjelasan KBRI

 

 

Topik:

  • Ita Lismawati F Malau

Berita Terkini Lainnya