TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Festival SenengMinton 2024: Ajang Perkenalan Bulu Tangkis Sejak Dini

Ratusan siswa SD dan MI yang ikut sangat antusias

Pengurus Kabupaten (Pengkab) PBSI Kudus bekerja sama dengan Bakti Olahraga Djarum Foundation dan PB Djarum terus berupaya memperkenalkan olahraga bulu tangkis sejak dini, salah satunya melalui ajang "Festival SenengMinton 2024." (Dok. PB Djarum)P

Jakarta, IDN Times - Pengurus Kabupaten (Pengkab) PBSI Kudus bekerja sama dengan Bakti Olahraga Djarum Foundation dan PB Djarum terus berupaya memperkenalkan olahraga bulu tangkis sejak dini. Berangkat dari kecintaan terhadap bulu tangkis, kolaborasi ketiganya menggelar "Festival SenengMinton 2024."

Bertempat di GOR Djarum, Jati, Kudus, Jawa Tengah, kegiatan itu dilakukan sebagai pengenalan olahraga pukul bulu itu kepada siswa sekolah dasar (SD). Sebanyak 360 siswa kelas 1 hingga kelas 3 dari 20 SD di Kota Kudus berkumpul mengikuti perlombaan ini. 

"Tantangan untuk mengenalkan bulu tangkis di kalangan siswa SD ini tinggi sekali. Sebab, mereka belum terlalu serius menekuni olahraga. Oleh karenanya, kami mengemas pengenalan bulu tangkis dengan memberikan pelatihan sesederhana mungkin dan tidak membosankan melalui Festival SenengMinton 2024 ini. Dengan harapan, meski hanya berlangsung sehari, tetapi kesenangannya bisa bertahan lama pada para siswa," kata Ketua Umum Pengkab PBSI Kudus Yuni Kartika.

Inisiasi mengenalkan dan menumbuhkan rasa cinta terhadap bulu tangkis ini sejatinya dimulai sejak Juni tahun lalu. Kala itu, Pengkab PBSI Kudus menggelar sesi coaching clinic kepada para guru SD dengan tujuan agar sekolah-sekolah tersebut membuka ekstrakurikuler bulu tangkis bagi para siswa. 

“Ternyata antuasiasnya tinggi sekali. Sehingga kami menggelar SenengMinton 2024 sebagai festival dan perlombaan bagi siswa sekolah dasar agar semakin jatuh cinta dengan olahraga ini. Karena bagaimanapun, Kudus adalah salah satu kota yang melahirkan banyak pahlawan bulu tangkis seperti Liem Swie King, Eddy Hartono, Hastomo dan Hariyanto Arbi, dan kami berharap, dengan kegiatan-kegiatan seperti ini, siswa SD tidak hanya mengenal bulu tangkis tapi juga kelak akan lahir juara bulu tangkis baru dari kota ini,” ujar Yuni.

1. Strategi memassalkan bulu tangkis

Pengurus Kabupaten (Pengkab) PBSI Kudus bekerja sama dengan Bakti Olahraga Djarum Foundation dan PB Djarum terus berupaya memperkenalkan olahraga bulu tangkis sejak dini, salah satunya melalui ajang "Festival SenengMinton 2024." (Dok. PB Djarum)

Dalam Festival SenengMinton 2024, para peserta mengikuti enam jenis lomba yakni Service to Target, Throwing the Shuttlecock, Juggling Shuttlecock, Drive Target, Netting Target Between Ropes dan Shuttle Run Zig Zag.

Pada setiap uji ketangkasan itu, setiap SD diwakili satu regu berisikan tiga personel yang harus terdiri dari laki-laki dan perempuan.

“Kenapa beregu karena kami juga ingin para peserta bisa menumbuhkan kekompakan,” ujar Yuni.

Adapun para pemenang di tiap-tiap lomba akan membawa pulang piala, piagam, dan hadiah dari sponsor.

Perwakilan Bakti Olahraga Djarum Foundation, Budi Darmawan, menyambut baik diselenggarakannya Festival SenengMinton 2024. Strategi Pengkab PBSI Kudus dalam mengenalkan dan memassalkan bulu tangkis di Kota Kudus ini diharapkan juga menjadi pemicu lahirnya talenta-talenta baru di arena bulu tangkis pada masa mendatang.

“Festival SenengMinton merupakan strategi memasyarakatkan bulu tangkis ke usia dini secara terstruktur dengan melibatkan para guru sekolah, sistematis melalui berbagai games yang mendorong kecintaan terhadap bulu tangkis dan masif dengan melibatkan banyak peserta. Hal ini menjadi penting untuk menjaga mata rantai bulu tangkis yang bertujuan melahirkan talenta-talenta yang bisa menjadi pahlawan bulu tangkis bagi Ibu Pertiwi di masa depan,” tutur Budi.

2. Antusiame peserta Mengenal bulu tangkis

Pengurus Kabupaten (Pengkab) PBSI Kudus bekerja sama dengan Bakti Olahraga Djarum Foundation dan PB Djarum terus berupaya memperkenalkan olahraga bulu tangkis sejak dini, salah satunya melalui ajang "Festival SenengMinton 2024." (Dok. PB Djarum)

Farida Hikmawati, guru asal MI NU Nurus Shofa Karangbener, berpendapat, Festival SenengMinton merupakan kegiatan olahraga yang tak sekadar hanya menggerakkan tubuh, tetapi juga interaksi dengan keluarga dan teman dari sekolah-sekolah lainnya. Kegiatan ini sangat positif karena dapat menjauhkan siswa dari kecanduan gawai.

"Siswa ini ketika dengar akan ada Festival SenengMinton, justru semangat latihannya. Tapi kalau ndak ada event, mereka seperti setengah malas-malasan. Biasanya, kan, kalau kejuaraaan yang diikuti, siswa jadi rutin latihannya. Terlebih kalau ada siswa dari sekolah kami yang juara, siswa lain ikut termotivasi untuk mengikuti kejuaraan-kejuaraan lainnya," kata dia menjelaskan.

"Saya berharap ini Festival SenengMinton ini dapat berkelanjutan agar siswa ini termotivasi dan semangat dalam mengikuti kegiatan-kegiatan olahraga. Tidak hanya melulu melihat gadget. Jadi, lebih terlibat dalam kegiatan-kegiatan olahraga seperti ini yang sangat berdampak positif bagi siswa," tambah guru olahraga dari sekolah yang bertempat di Kecamatan Bae, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah ini.


Satu di antara peserta yang mengikuti SenengMinton 2024 ialah Ignatia Sophie Puella Marcia Nurhadiprayitno. Siswi SD Kanisius Kudus ini tampak antusias ketika namanya dipanggil oleh pelatih PB Djarum Nimas Rani untuk masuk ke dalam Lapangan 7 di GOR Djarum, untuk menjalani games Service to Target. Dipandu Rani dari titik servis, Sophie beberapa kali mencoba memasukkan kok ke target poin yang berbeda yang berada di seberang lapangan. 


Selepas kegiatan tersebut, Sophie langsung berlari menghampiri ibunya yang berdiri di salah satu sudut lapangan. Dengan senyum lebar, siswi berkacamata yang masih duduk bangku kelas dua SD ini berujar ke sang ibu, "Dapat piala atau nggak dapat piala nggak penting, yang penting fun, seru, dan dapat es krim.”


Rasa senang juga disampaikan Kenzie Rasyid Prayogo, seusai mengikuti kegiatan Throwing the Shuttlecock. Siswa SD Muh. Birrul Walidain ini merasa nyaman mengikuti kegiatan dasar olahraga pukul bulu ini, lantaran ditemani oleh kedua orangtuanya, adiknya, serta teman-temannya dari satu sekolah. "Seneng, soalnya bisa main sama banyak teman di sini. Diajari banyak juga, tadi, sama pelatih-pelatihnya," katanya.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya