TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Deretan Prestasi yang Tercipta di MotoGP Indonesia, Ciamik!

Balapan penuh drama

potret Francesco Bagnaia (motogp.com)

MotoGP 2023 seri Indonesia telah berakhir. Namun, kenangannya bakal membekas di benak banyak pembalap. Pada balapan yang digelar di Sirkuit Mandalika, Lombok, Nusa Tenggara Barat pada 13—15 Oktober 2023, banyak drama yang terjadi. Selain itu, banyak juga prestasi dan pencapaian yang terukir.

Ada pembalap yang tampil heroik dan mencetak rekor meski belum pulih cedera. Ada juga pembalap yang akhirnya unggul di puncak klasemen meski hanya sesaat. Di kelas paling ringan, ada pembalap yang membawa kebanggaan bagi negara asalnya. Sementara itu, ada pabrikan yang kembali berjaya di MotoGP.

Seperti apa deretan prestasi yang tercipta di MotoGP seri Indonesia? Simak ulasannya berikut ini!

1. Luca Marini merebut pole position pertamanya sekaligus mencetak all-time lap record

potret Luca Marini (motogp.com)

Luca Marini mencetak prestasi di Sirkuit Mandalika. Pembalap tim Mooney VR46 Racing Team itu akhirnya merebut pole position pertamanya selama berkarier di kelas premier. Capaian ini terjadi berkat performa apiknya saat sesi kualifikasi. Di atas Desmosedici, Marini mencatatkan waktu 1 menit 29,978 detik. Ini adalah all-time lap record teranyar di Sirkuit Mandalika.

Tak sampai di situ, Marini pun meraup hasil apik dengan finis P2 saat sesi sprint race. Padahal, GP Indonesia adalah seri balap pertamanya usai menjalani operasi patah tulang selangka 3 minggu sebelumnya. Marini cedera lantaran mengalami kecelakaan saat balapan di India. Ia sempat absen pada seluruh rangkaian akhir pekan balap di Jepang.

2. Meski sesaat, Jorge Martin sempat jadi pemuncak klasemen sementara

potret Jorge Martin (motogp.com)

Prestasi lain diraih pembalap Prima Pramac Racing, Jorge Martin. Usai menjadi kampiun saat sesi sprint race, Martin tersenyum puas lantaran berhasil menggusur Francesco Bagnaia dari puncak klasemen sementara dengan keunggulan tujuh poin. Ini adalah pertama kalinya Martin menjadi pemimpin klasemen.

Pembalap berjuluk Martinator ini memang perkasa saat sesi sprint. Terbukti, ia telah menang empat kali secara beruntun. Sayangnya, ia tak mampu mempertahankan keunggulannya. Sehari berikutnya, ia harus mengembalikan puncak klasemen kepada Bagnaia. Martin melakukan blunder karena terjatuh sehingga gagal finis saat sesi main race.

Baca Juga: MotoGP Mandalika 2023 Beri Dampak ke Ekonomi dan Pariwisata

3. Marco Bezzecchi meraih podium sprint race meski baru operasi seminggu sebelumnya

potret Marco Bezzecchi (motogp.com)

Sama seperti rekan setimnya, Luca Marini, Marco Bezzecchi juga belum pulih dari cedera. Seminggu sebelumnya, ia cedera usai kecelakaan saat latihan dan menjalani operasi patah tulang selangka. Ia menjalani operasi pada Senin, lalu memutuskan untuk terbang ke Indonesia pada Rabu.

Usai dinyatakan fit untuk mengikuti balapan, Bezzecchi langsung beraksi di Sirkuit Mandalika pada Jumat. Saat sesi sprint race pada Sabtu, pembalap tim Mooney VR46 Racing Team ini tampil heroik dan mampu merebut podium ke-3. Ia tampil trengginas dengan melahap 13 putaran dalam kondisi udara panas yang mencapai 32 derajat celcius dan temperatur aspal setinggi 59 derajat celcius.

4. Di Sirkuit Mandalika, Ducati mengunci gelar juara dunia konstruktor MotoGP 2023

Ducati Desmosedici mendominasi lintasan balap MotoGP. (motogp.com)

Ducati kembali berjaya sebagai pabrikan terbaik di MotoGP. Usai menyapu bersih podium sprint race di Sirkuit Mandalika lewat Jorge Martin, Luca Marini, dan Marco Bezzecchi, Ducati dinobatkan sebagai peraih gelar juara dunia konstruktor kelas MotoGP 2023. Pabrikan Borgo Panigale merebut gelar ini selama 4 tahun beruntun.

Setelah seri Indonesia, Ducati mengoleksi 527 poin. Di belakang Ducati, ada dua pabrikan Eropa lainnya, yakni KTM dengan 283 poin dan Aprilia dengan 266 poin. Sementara itu, pabrikan Jepang menghuni dasar klasemen, yaitu Yamaha dengan 152 poin dan Honda dengan 149 poin.

5. Francesco Bagnaia kembali merebut puncak klasemen sekaligus meraih pencapaian unik

potret Francesco Bagnaia (motogp.com)

Francesco Bagnaia gagal mengikuti Q2 untuk pertama kalinya pada 2023 ini. Ia terpaksa start dari urutan ke-13 yang merupakan hasil kualifikasi terburuknya sejak seri Portugal tahun lalu. Pembalap Ducati Lenovo ini harus puas finis P8 di sesi sprint dan tergusur dari puncak klasemen.

Meski begitu, Bagnaia berhasil comeback saat sesi main race. Lap demi lap, Bagnaia merangsek ke barisan depan. Dewi Fortuna makin berpihak kepadanya saat Jorge Martin terjatuh. Tak menyia-nyiakan kesempatan, Bagnaia terus memburu posisi terdepan dan berhasil menjadi kampiun di Sirkuit Mandalika.

Hasil ini membuat Bagnaia kembali memuncaki klasemen sementara. Selain itu, ia pun meraih pencapaian unik. Bagnaia adalah pembalap pertama yang menang balapan kering dari posisi start di luar empat baris pertama sejak Marco Melandri meraihnya pada GP Turki 2006.

6. Kemenangan di MotoGP Indonesia menandai kemenangan ke-500 bagi Michelin

potret Francesco Bagnaia (motogp.com)

Kemenangan di MotoGP seri Indonesia juga jadi milestone tersendiri bagi Michelin. Produsen ban asal Prancis ini mencapai milestone kemenangan ke-500 di Sirkuit Mandalika. Pencapaiannya ini diraih bersama kemenangan Francesco Bagnaia saat sesi main race.

Kemenangan pertama Michelin di ajang Grand Prix terjadi pada 1973 silam. Saat itu, Jack Findlay menjadi kampiun saat seri Tourist Trophy di Isle of Man. Pembalap lain yang menang di tiap milestone-nya adalah Wayne Gardner (ke-100), Mick Doohan (ke-200), Sete Gibernau (ke-300), Marc Marquez (ke-400), dan kini Bagnaia.

Baca Juga: MotoGP Sukses, InJourney Tegaskan Komitmen Kembangkan KEK Mandalika

Verified Writer

Ryan Budiman

Hola... jadipunya.id

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya