TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Ducati Lenovo Tak Akan Terima Pembalap dari Tim Pabrikan MotoGP Lain

Line-up MotoGP 2023 berasal dari pembalap Ducati 2022

tim Ducati MotoGP (motogp.com)

MotoGP 2022 jadi musim yang unik. Seri pertama belum bergulir, tetapi isu perpindahan pembalap sudah merebak. Pasalnya, kontrak kebanyakan pembalap akan berakhir pada pengujung musim ini.

Mengenai line-up pembalap musim 2023, Direktur Olahraga Ducati, Paolo Ciabatti menyatakan bahwa timnya tidak akan membawa siapa pun dari tim pabrikan lain. Pernyataan ini sekaligus menutup peluang Fabio Quartararo atau Joan Mir untuk pindah ke Ducati.

1. Beberapa pembalap papan atas membuka peluang pindah tim

Joan Mir, Jorge Martin, dan Fabio Quartararo (motogp.com)

Pada akhir musim 2021, beberapa pembalap papan atas memang mengaku sedang mempertimbangkan untuk pindah tim. Penyebabnya adalah rasa tidak puas dengan performa mesin di tim saat ini.

Fabio Quartararo (Monster Energy Yamaha), misalnya, menyatakan kekecewaannya dengan performa mesin Yamaha YZR-M1. Bahkan, sampai tes resmi Sepang usai, ia masih mengutarakan isu ini.

Joan Mir (Suzuki Ecstar) juga sempat kecewa dengan Suzuki yang pengembangan motornya seperti jalan di tempat. Ia pun sempat bilang siap dipinang tim lain. Namun, setelah melakoni tes resmi di Sepang, Mir cukup puas dengan performa GSX-RR.

Isu tentang ketidakpuasan inilah yang memicu beredarnya kabar perpindahan pembalap papan atas. Quartararo dan Mir diisukan akan pindah ke pabrikan Honda atau Ducati.

Baca Juga: Tim MotoGP Mau Jadikan Mandalika Destinasi Liburan

2. Ducati punya banyak stok pembalap hebat

para pembalap Ducati di MotoGP 2022 (twitter.com/ducaticorse)

Ducati tak khawatir dengan masa depannya di MotoGP. Mereka memiliki pembalap muda yang punya kans besar sukses dengan Desmosedici. Karena itulah Ducati tak tertarik mencari pembalap dari luar.

Musim ini, Ducati menurunkan delapan motor. Lima pembalap di antaranya menandatangani kontrak langsung dengan Ducati. Mereka adalah Francesco Bagnaia dan Jack Miller (Ducati Lenovo Team), Johann Zarco dan Jorge Martin (Pramac Racing), serta Enea Bastianini (Gresini Racing).

Fabio Di Giannantonio ada di bawah kontrak Gresini Racing. Sementara, Luca Marini dan Marco Bezzecchi berada dalam naungan VR46 Racing.

“Tujuan Ducati adalah mengisi tim pabrikan dengan pembalap kami (saat ini). Itu artinya kami tidak akan mengontrak siapa pun dari luar. Pembalap yang saat ini (mengendarai) Ducati adalah masa depan bagi kami. Itu berlaku bagi pembalap pabrikan, juga Pramac Racing dan tim satelit,” tutur Ciabatti dilansir Motorsport Total.

3. Kebijakan gaji juga jadi salah satu faktor penting

Francesco Bagnaia dan Jack Miller (motogp.com)

Setelah kepergian Andrea Dovizioso, Ducati melakukan perubahan dalam susunan pembalapnya. Pabrikan asal Italia ini tak lagi mencari pembalap berkaliber besar yang harganya fantastis. Mereka lebih memilih pembalap muda yang haus prestasi, tetapi tak mempermasalahkan gaji.

Bujet besar lebih digunakan untuk pengembangan motor. Ini terbukti berhasil. Desmosedici GP jadi motor paling ganas di grid MotoGP saat ini.

Penghematan bujet gaji ini juga lantaran Pandemi COVID-19 yang memengaruhi kondisi ekonomi. Total gaji lima pembalap dari kontraknya tahun lalu hanya sekitar 3 juta euro (Rp49 miliar). Musim ini naik menjadi 4,3 juta euro (Rp70 miliar). Bandingkan dengan Andrea Dovizioso yang bergaji 6 juta euro (Rp98 miliar) atau Jorge Lorenzo yang nilai kontraknya pada 2017—2018 mencapai 30 juta euro (Rp490 miliar).

4. Francesco Bagnaia pasti kembali menjadi pembalap tim pabrikan

Francesco Bagnaia (motogp.com)

Khusus untuk Francesco Bagnaia, Ducati ingin memperpanjang kontrak dengan durasi dua tahun ke depan. Saat ini, mereka sedang dalam proses menyelesaikan rincian akhir dari kesepakatan baru tersebut. Dengan kontrak ini, Bagnaia akan memperkuat pabrikan Borgo Panigale hingga 2024.

“Saat ini, kami akan memperpanjang Pecco. Jika tidak ada kejutan, ini akan terjadi. Ini sebuah perkembangan yang alami,” kata Ciabatti seperti dikutip Motorsport Total.

Francesco Bagnaia memang pembalap Ducati paling moncer. Pada musim lalu, ia bisa menantang dominasi Quartararo meski akhirnya harus puas sebagai runner-up kejuaraan dunia.

Baca Juga: Aleix Espargaro Beli Kartu XL Jelang Pramusim MotoGP 2022

Verified Writer

Ryan Budiman

Hola... jadipunya.id

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya