TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Pemain Legenda yang Pernah Berseragam Juventus dan Napoli

Tak semuanya punya karier cemerlang di kedua klub

Juventus versus Napoli pada 1991/1992. (juventusfc.com)

Duel panas akan tersaji pada giornata ke-14 Serie A Italia yang akan mempertemukan Juventus dan Napoli pada Sabtu (9/12/2023) WIB. Ini akan menjadi pertemuan ke-181 mereka selama lebih dari 90 tahun sejak kedua klub pertama kali bertemu. Laga ini menjanjikan pertarungan sengit untuk bertahan di jajaran papan atas klasemen sementara kasta tertinggi Liga Italia.

Dalam sejarah kedua klub, mereka cukup sering melakukan pertukaran pemain. Beberapa pemain terkenal yang diakui sebagai legenda sepak bola pernah bermain di kedua kesebelasan pada periode yang berbeda-beda. Mereka berhasil meraih berbagai titel bergengsi di level klub ataupun individu.

Berikut 5 pemain legenda yang pernah berseragam Juventus dan Napoli.

1. Dino Zoff raih kejayaan bersama Juventus saat usianya sudah lebih dari 30 tahun

Dino Zoff (juventus.com)

Sebelum Gianluigi Buffon, Italia pernah memiliki kiper legendaris bernama Dino Zoff. Ia diakui sebagai kiper terbaik pada zamannya dengan menjuarai Piala Dunia 1982 Spanyol sekaligus menjadi pemain tertua yang memenangi kompetisi tersebut pada usia 40 tahun. Selain itu, dirinya juga mengantarkan Gli Azzurri menjuarai Euro 1968.

Sebelum mengabdikan diri untuk Juventus selama 9 tahun, Zoff pernah bermain bersama Napoli pada 1967–1972. Dia dengan cepat membuktikan dirinya sebagai kiper yang dapat diandalkan dan dominan di bawah mistar gawang. Pada tahun 1972, ia diboyong ke Juventus meskipun saat itu ia telah berusia 30 tahun.

Zoff dengan cepat beradaptasi ke dalam skuad I Bianconeri dan menjadi salah satu pemain penting dalam kejayaan di kancah domestik ataupun Eropa. Selama 9 musim kariernya di Turin, ia berhasil menjuarai berbagai gelar yang terdiri dari 1 kali Piala UEFA, 6 kali Scudetto, dan 2 kali Coppa Italia. Dirinya menjadi bukti bahwa umur bukanlah halangan baginya untuk meraih prestasi.

2. Lahir dari akademi Napoli, Ciro Ferrara berhasil meraih berbagai gelar juara bersama kedua klub

Ciro Ferrara saat menjuarai Piala UEFA pada 1988/1989 bersama Napoli. (uefa.com)

Ciro Ferrara merupakan salah satu legenda sepak bola Italia yang selama kariernya hanya bermain di dua klub, yaitu Napoli dan Juventus. Pemain yang bermain sebagai bek tengah ini memulai karier sepak bolanya sebagai pemain akademi Napoli dan dipromosikan ke tim senior pada 1983. Selama 11 tahun kariernya bersama Il Partenopei, ia meraih lima gelar juara yang meliputi 2 kali juara Serie A Italia, 1 kali juara Coppa Italia, 1 kali juara Piala UEFA, dan 1 gelar juara Supercoppa Italiana.

Setelah meraih kejayaan bersama Napoli, Ferrara kemudian hengkang ke Juventus pada 1994. Ia bergabung saat masa kejayaan I Bianconeri hingga menjuarai Liga Champions Eropa pada 1995/1996, UEFA Supercup pada 1996/1997, dan Piala Interkontinantal pada 1996 yang kini dikenak sebagai Piala Dunia Antarklub. Di level domestik, dirinya mengoleksi lebih banyak trofi dengan 5 kali juara Serie A Italia, 4 kali juara Supercoppa Italiana, dan 1 kali Coppa Italia. Dirinya pensiun pada 2005 setelah 11 tahun berkarier di Juventus.

Baca Juga: 4 Pemain Polandia yang Akan Meramaikan Duel Juventus dan Napoli

3. Fabio Cannavaro sempat dianggap pengkhianat oleh fans Juventus

Fabio Cannavaro (juventus.com)

Fabio Cannavaro merupakan kapten Timnas Italia yang berhasil memimpin rekan satu timnya menjuarai Piala Dunia 2006 Jerman. Prestasinya membawa Gli Azzurri menjuarai Piala Dunia ini juga mengantarkan dirinya memenangi Ballon d’Or pada 2006. Ia sekaligus menjadi bek tengah ketiga yang meraih penghargaan tersebut setelah Franz Beckenbauer dan Matthias Sammer.

Sama seperti Ferrara, Cannavaro memulai kariernya sebagai pemain akademi Napoli yang diorbitkan ke level senior pada 1992. Setelah 3 tahun bermain untuk Il Partenopei, ia pindah ke Parma pada 1995 dan menjadi bagian dari kejayaan klub hingga meraih 4 gelar juara, salah satunya Piala UEFA pada 1998/1999. Ia kemudian pindah ke Inter Milan dan bertahan hingga dua musim sebelum hijrah ke Juventus pada 2004.

Sayangnya, skandal Calciopoli yang dialami Juventus pada 2006 membuat klubnya terdegradasi ke Serie B dan Cannavaro menjadi salah satu pemain yang pergi meninggalkan I Bianconeri. Dirinya sempat dicap pengkhianat oleh para Juventini, sebutan para suporter Juventus. Ia kemudian hengkang ke Real Madrid dan menjadi salah satu bagian Los Galacticos jilid I.

Bersama Los Blancos, Cannavaro ternyata gagal bersinar karena dianggap tak mampu menghadapi para bintang muda saat itu, seperti Lionel Messi dan Sergio Aguero. Meski hanya bertahan dua musim bersama Real Madrid, ia berhasil merengkuh 2 kali gelar juara LaLiga Spanyol dan 1 kali Piala Super Spanyol. Cannavaro akhirnya kembali ke Juventus pada 2009 meski hanya bertahan semusim sebelum pindah ke Al-Ahli.

4. Gagal bersinar bersama Napoli dan Juventus, Fabio Quagliarella justru jadi top scorer pada usia 36 tahun

Fabio Quagliarella (uefa.com)

Fabio Quagliarella merupakan mantan pemain Italia yang telah malang melintang ke klub-klub Serie A. Dirinya dikenal sebagai striker yang bersinar di usia tua karena meraih gelar top scorer pada 2018/2019 bersama Sampdoria ketika umurnya telah menginjak 36 tahun. Ia sekaligus mengalahkan Cristiano Ronaldo yang kala itu masih berseragam Juventus.

Quagliarella sendiri pernah merumput bersama Napoli dan Juventus pada periode 2009–2014. Sayangnya pada saat usianya masih muda, ia malah gagal bersinar bersama Napoli. Ia kemudian menjalani peminjaman ke Juventus selama semusim dan dipermanenkan pada musim selanjutnya.

Selama dua musim bersama I Bianconeri, Quagliarella tampil cukup baik. Ia mencetak 35 gol dalam 69 pertandingan. Namun, ia gagal menjadi pilihan utama di lini depan Juventus yang saat itu dihuni pemain-pemain bintang di lini depan, seperti Alessandro Del Piero, David Trezeguet, Luca Toni, Vincenzo Iaquinta, dan Alessandro Matri.

Verified Writer

Widyo Andana Pradiptha

Seringnya nulis tentang sepak bola dan Formula 1

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya