TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Ringkasan Karier Helmut Marko, Sosok Penasihat Red Bull

Dikenal sebagai sosok yang kontroversial

sosok Helmut Marko (formula1.com)

Para penikmat Formula 1 generasi modern tentu tidak asing dengan Helmut Marko. Meskipun tidak ikut melaju di lintasan, namanya begitu tersohor di kejuaraan balap ini. Marko dikenal sebagai sosok yang kejam gara-gara sejumlah tindakannya yang kontroversial.

Menurut F1i.com, Helmut Marko adalah sosok yang dapat menghancurkan karier para pembalap muda Formula 1. Paling anyar, ia mengkritik performa salah satu pembalapnya, Sergio Pérez, dengan menyeret Amerika Selatan. Padahal, pembalap yang akrab disapa Checo itu berasal dari Amerika Utara, tepatnya Guadalajara, Meksiko.

Baca Juga: Pandangan Helmut Marko soal Dominasi Max Verstappen di Formula 1 2023

1. Helmut Marko berteman dekat dengan legenda Formula 1, Jochen Rindt

sosok Jochen Rindt (formula1.com)

Helmut Marko lahir di Graz, Austria, pada 27 April 1943. Selama bertumbuh dewasa, dirinya berteman dekat dengan Jochen Rindt yang kelak menyabet juara dunia Formula 1 1970. Mereka berdua memiliki minat kepada olahraga balap dan saling beradu kecepatan dengan menggunakan motor maupun mobil.

Masa remaja Marko dan Rindt dipenuhi semangat untuk membalap. Bahkan, Marko pernah menyulut masalah akibat minatnya ini. Pada suatu waktu, ia mengendarai mobil ayahnya tanpa izin dan berakhir dengan kecelakaan.

Jochen Rindt sendiri adalah seorang legenda Formula 1 kelahiran Mainz, Austria, pada 18 April 1942. Dirinya merupakan sosok yang tangguh dan pantang menyerah. Hingga artikel ini ditulis, Rindt menjadi satu-satunya pembalap Formula 1 yang mengukuhkan gelar juara dunia setelah meninggal dunia.

Rindt meninggal dunia di usia 28 tahun karena terlibat kecelakaan kala Formula 1 1970 masih berjalan. Pada saat itu, dirinya sedang memimpin klasemen dengan raihan 45 poin. Akan tetapi, tidak ada yang bisa menyalip raihan poinnya hingga musim berakhir. Oleh karena itu, Jochen Rindt didaulat sebagai juara dunia Formula 1 1970 secara anumerta.

2. Prestasi balap Helmut Marko tidak perlu diragukan lagi

sosok Helmut Marko muda (formula1.com)

Mengutip The “forgotten” drivers of F1, aktivitas balap Helmut Marko dimulai dengan go-kart pada usia 10 tahun, sebelum beralih ke kendaraan yang lebih besar dan lebih cepat. Super Vee merupakan titik awal dari karier balapnya, dilanjut dengan Formula 3 pada 1969. Pada 1970, ia dan Rudi Lins sukses finis ke-3 pada Le Mans 24 Jam dengan mengemudikan Porsche 917 yang dibalut corak Martini Racing.

Pada tahun berikutnya, Marko bersama Gijs van Lennep berhasil finis paling awal pada balapan yang sama. Hasil ini merupakan prestasi balap terbaiknya, sebagaimana diberitakan SnapLap. Dalam balapan ini, Marko dan Van Lennep menciptakan rekor capaian jarak yang tidak terpecahkan hingga 2010.

Pada tahun yang sama, Marko membalap dengan menggunakan mobil Lola T212 milik Karl von Wend. Berkat kinerja Lola T212 yang berpadu dengan performanya dalam membalap, Marko memenangkan sejumlah balapan. Sebut saja Trofi Auvergne, Cape Town 3 Jam, dan 3 ronde Kejuaraan Mobil Sport 2 Liter Eropa.

Marko turut berpartisipasi sebagai pembalap untuk tim mobil sport milik Alfa Romeo. Dirinya menyabet posisi ke-2 pada Targa Florio dan Oesterreichring 1000 Km. Lebih lanjut, dirinya juga menyabet posisi ke-3 di Sirkuit Daytona dan pada Nuerburgring 1000 Km.

Pada 1971, Marko memulai debutnya di Formula 1. Momen spektakuler baginya ini terjadi pada Grand Prix Austria bersama BRM. Dalam balapan yang digelar di Sirkuit Oesterreichring ini, ia berhasil finis di posisi sebelas.

Sayangnya, karier mengemudi Marko berakhir dengan cepat dan prematur. Hanya setahun sejak debutnya di Formula 1, Marko harus menyingkir dari tiap aktivitas mengemudi karena insiden pada GP Prancis yang membuatnya kehilangan mata kirinya. Dia sampai harus dirawat di rumah sakit selama 2 bulan.

Bagaimana pun, insiden tersebut tidak membatasi gairah Marko di dunia balap. Dirinya kemudian bekerja untuk Renault Austria, lalu mengelola serangkaian tim balap dan menaungi sejumlah pembalap. Gerhard Berger, Karl Wendlinger, Helmut Koinigg, Hans Georg Burger, dan Markus Hottinger adalah beberapa pembalap yang kariernya dikelola Marko. Mengutip SnapLap, dirinya juga sempat bekerja untuk Ford.

Sebelum memasuki dunia balap internasional, Marko meraih doktor hukum. Selain itu, ia adalah pengusaha sukses yang tidak bisa jauh dari industri ini. Dirinya memiliki tim balap sendiri, RSM Marko, yang berkompetisi di berbagai kejuaraan. Beberapa di antaranya adalah Formula 3 dan Formula 3000.

Baca Juga: Sergio Perez Terima Permintaan Maaf Helmut Marko secara Langsung

Verified Writer

Written by IRIZU

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya