Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Berkenalan dengan Teknisi Ducati Lenovo di Garasi Marc Marquez

ilustrasi balap MotoGP (unsplash.com/Olav Tvedt)
Intinya sih...
  • Proses merakit motor MotoGP dimulai dari menyatukan rangka dan swingarm, lalu memasang mesin, suspensi, ban depan dan belakang, serta windscreen dan fairing
  • Garasi Marc Marquez diisi sembilan teknisi, dengan Marco Rigamonti sebagai crew chief dan Javi Ortiz yang sudah menemani Marquez sejak era Moto2 pada 2011
  • Selain teknisi, Marquez juga dibantu oleh Jose Luis Martinez sebagai personal assistant yang juga teman latihan dan merupakan bagian dari keluarga kedua bagi Marquez

Balapan adalah perlombaan individu. Namun, persiapannya memerlukan kerja sama tim. Penghuni garasi balap, termasuk kepala kru dan teknisinya, punya peran penting. Para teknisi inilah yang merakit hingga melakutan set-up motor.

Merakit motor harus cepat dan presisi. Secara umum, prosesnya dimulai dari menyatukan rangka dan swingarm. Setelah itu, bagian depan motor disatukan pada rangka. Berikutnya yaitu memastikan setiap kabel terpasang dengan tepat.

Proses selanjutnya adalah menyatukan mesin dengan rangka. Kemudian teknisi memasang suspensi, lalu ban depan dan belakang. Terakhir, memasang windscreen dan fairing.

Tim juga punya andil besar dalam pemrosesan data. Sederet analisis dan penentuan strategi balap dikerjakan bersama. Tak ayal, keharmonisan dalam tim perlu dijaga.

Semua proses itu terjadi di setiap tim, termasuk tim Ducati Lenovo yang kini diperkuat Marc Marquez. Lantas, bagaimana komposisi teknisi di garasi Marquez? Yuk, berkenalan dengan para teknisinya!

1. Marquez didukung sembilan teknisi andal

Garasi Marc Marquez diisi sembilan teknisi. Marco Rigamonti berperan sebagai crew chief atau track engineer. Mattia Sereni bertugas menangani telemetri dan elektronik.

Mekanik Kepala di tim Marquez adalah Michele Ducoli. Di bawahnya adalah mekanik Federico Colombo, Fabio Morandini, Giuliano Poletti, dan Marco Polastri. Ada pula Javi Ortiz, teknisi yang mengurusi ban. Juga ada Rhys Holmes yang merupakan teknisi suspensi Ohlins.

2. Kebanyakan dari mereka orang Italia

Dari 9 orang tersebut, 7 orang di antaranya adalah orang Italia. Hanya Javi Ortiz yang orang Spanyol. Sedangkan Rhys Holmes berasal dari Australia. Karena banyak orang Italia inilah Marquez jadi berusaha fasih bahasa Italia.

3. Marco Rigamonti jadi crew chief ketiga Marquez

Sebagai crew chief, Marco Rigamonti bertanggung jawab dengan keharmonisan tim. Ia juga yang mengatur agar setiap teknisi bekerja dengan apik. Sebelum jadi crew chief Marc Marquez, Rigamonti pernah mengepalai tim Andrea Iannone, Johann Zarco, dan Enea Bastianini. Bagi Marquez, Rigamonti adalah crew chief ketiganya setelah Santi Hernandez (Repsol Honda) dan Frankie Carchedi (Gresini Racing).

4. Javi Ortiz teknisi paling dekat dengan Marquez

Di antara teknisi lainnya, Marc Marquez punya hubungan dekat dengan Javi Ortiz. Pasalnya, Ortiz adalah satu-satunya teknisi yang sudah menemani Marquez sejak era Moto2 pada 2011. Ortiz mengikuti Marquez dari Repsol Honda ke tim Gresini Racing.

Saat pindah ke tim pabrikan Ducati Lenovo, Marquez pun ingin Ortiz tetap bekerja untuknya. Ortiz adalah sepupu Santi Hernandez, crew chief Marquez sejak di Moto2 dan di Repsol Honda. Hernandez inilah yang menemani Marquez merebut enam gelar juara MotoGP.

5. Ada satu personal assistant sekaligus teman baiknya

Selain sembilan teknisi di atas, Marquez juga dibantu Jose Luis Martinez. Meski titelnya adalah personal assistant, ia sekaligus teman baik dan teman latihan bagi Marquez. Martinez sudah kerja bareng Marquez sejak 2015. Sejak itu, ia mengikuti Marquez pada setiap seri balap.

Marquez dan Martinez pertama kali bertemu pada 2013 saat latihan motocross. Martinez adalah juara motocross Spanyol. Ketika Martinez pensiun, Marquez bilang pada Martinez bahwa ia butuh tangan kanan untuk menemaninya latihan dan keliling dunia. Dengan penuh keyakinan, Martinez menerima tawaran itu.

Bagi Marc Marquez, setiap teknisi dan anggota tim di garasi balap adalah keluarga keduanya. Mereka inilah yang membantu Marquez mencapai puncak prestasi dan kesuksesan. Di garasi Ducati Lenovo, bisakah mereka mengantarkan Marquez merebut gelar juara dunia MotoGP?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ryan Budiman
EditorRyan Budiman
Follow Us