Bisakah Fajar/Rian Mengejar Tiket Olimpiade 2028?

- Usia bukan masalah, prestasi bergantung pada komitmen dan keinginan pribadi.
- Perombakan ganda putra pelatnas dinilai positif oleh Ahsan, memberikan suasana baru dan potensi peningkatan performa.
- Ahsan menyarankan agar pasangan baru bisa belajar dan meningkatkan performa.
Kudus, IDN Times - Legenda ganda putra Indonesia, Mohammad Ahsan, merasa pasangan Fajar Alfian dan Muhammad Rian Ardianto masih bisa memberi kejutan dengan kembali mentas di Olimpiade 2028, Los Angeles. Meski sedang dipecah, Ahsan menilai potensi tersebut tetap ada.
China Masters 2025 akan menjadi era baru bagi Fajar dan Rian. Keduanya akan menggandeng pasangan baru dan diharapkan ada penyegaran yang muncul dalam kolaborasi tersebut. Para pelatih juga punya ekspektasi, Fajar dan Rian bisa mengembalikan performa masing-masing hingga akhirnya lolos ke Los Angeles.
Tapi, dengan usia yang mulai memasuki masa senja, ada pertanyaan besar apakah mereka bisa mengejar lagi ketertinggalannya dan klik dengan pasangan baru masing-masing?
1. Usia tak menjadi masalah

Saat ini, Fajar sudah menginjak 30 tahun, sementara Rian 29 tahun. Tentu, itu bukan usia emas buat pebulu tangkis. Tapi, Ahsan merasa usia hanya angka dan telah membuktikannya bersama Hendra Setiawan. Keduanya memang mampu tampil konsisten dengan usianya yang sudah senja bahkan main di Olimpiade Tokyo 2020 saat menjelang 40 tahun.
"Sebenarnya gak ada masalah ya. Itu tergantung mereka masih mau komitmen atau tidak, fight atau tidak. Itu kan balik lagi ke mereka. Saya rasa umur gak terlalu jadi halangan. Sekarang kan sudah ada patokan, 40 tahun bisa kayak koh Hendra," kata Ahsan ditemui di GOR Djarum Kudus pada Selasa (9/9/2025).
2. Perombakan ganda putra jadi langkah positif

Menurut Ahsan, perombakan yang terjadi di sektor ganda putra Pelatnas PBSI merupakan langkah positif. Apalagi, performa para pemain dinilai Ahsan juga tidak terlalu buruk.
"Yang pasti bagus juga ya. Karena mungkin ini suasana baru, auranya bisa ditingkatkan lagi. Kemarin juga kan hasilnya sudah bagus. Mudah-mudahan ke depannya gak cuma perombakan ini, yang lama juga bisa bangkit lah untuk ganda putra Indonesia," kata Ahsan.
3. Fajar/Rian harus dikembalikan?

Dalam beberapa turnamen ke depan, Fajar akan dipasangkan dengan Muhammad Shohibul Fikri. Kemudian, Rian menggandeng Yeremia Erich Yoche Yacob Rambitan untuk dua turnamen tur Asia dan duet bersama Rahmat Hidayat untuk tiga turnamen tur Eropa.
Performa mereka akan ditinjau ulang demi menentukan formasi ajeg di sektor ganda putra. Bagi Ahsan, saat ini yang terpenting adalah proses penyegaran, bukan soal kembalinya Fajar dengan Rian.
"Itu gak tahu, kan urusan pelatih ya mau balik atau tidak. Yang penting mereka ada refresh juga kan. Mungkin salah satu (pasangan) sama Fikri bagaimana, nanti sama Rian juga. Mungkin, bisa introspeksi lah, belajar lagi, bisa meningkatkan lagi," kata Ahsan.