Comeback Dramatis, Gregoria Mariska ke Perempat Final Kumamoto Masters

- Comeback dramatis bawa kemenangan Gregoria memulai game pertama babak 16 besar dengan langkah berat. Peraih perunggu Olimpiade 2024 Paris ini tertinggal delapan angka tanpa balas dengan skor 08 di awal pertandingan.
- Gregoria tak langsung menyerah saat tertinggal 12 angka dengan skor 1-13. Dia malah tak mau ambil pusing soal posisinya tertinggal dan melakukan perubahan efektif dibandingkan lawan.
- Ini menjadi perempat final pertama Gregoria dalam tiga turnamen terakhir. Sejak Kejuaraan Dunia 2025 pada 25-31 Agustus lalu, Gregoria selalu early exit di dua turnamen sebelumnya.
Jakarta, IDN Times - Tunggal putri Indonesia, Gregoria Mariska Tunjung memenangkan laga 16 besar Kumamoto Masters 2025. Bertanding sebagai unggulan keempat, Gregoria menang atas wakil Jepang, Hina Akechi dalam dua game langsung dengan skor, 23-21, 21-18 pada Kamis (13/11/2025).
Laga berlangsung dramatis. Sebab, Gregoria sempat tertinggal telak dengan skor 1-13 di game pertama sebelum membalikkan kedudukan dan bahkan memetik kemenangan 23-21.
1. Comeback dramatis bawa kemenangan

Gregoria memulai gim pertama babak 16 besar dengan langkah berat. Bagaimana tidak, peraih perunggu Olimpiade 2024 Paris ini tertinggal delapan angka tanpa balas dengan skor 0-8 di awal pertandingan.
Sempat mencuri satu angka, Gregoria terus tertinggal hingga skor 1-13. Namun, Gregoria tak langsung menyerah. Perlahan tapi pasti, dia mempertipis ketertinggalan menjadi 11-15, hingga 15-19.
Tak disangka-sangka, comeback drama terjadi saat Gregoria berhasil mengejar angka Hina Akechi dengan skor 20-20. DIlanjutkan deuce, Gregoria bermain lebih tenang dan malah mencuri kemenangan 23-21 di akhir laga.
Gim kedua juga tak berlangsung mudah. Gregoria sempat tertahan imbang 7-7 sebelum unggul 12-8. Kejar-kejaran poin terus terjadi. Hina Akechi menyamakan kedudukan menjadi 12-12 sebelum Gregoria akhirnya ungul lagi dengan skor 19-17.
Di akhir laga, permainan Gregoria lebih efektif mencuri angka. Skor 21-18, Gregoria memenangkan pertandingan di game kedua.
2. Tak terebebani walau posisi sedang tertinggal

Gregoria menyadari langkahnya takkan mudah saat tertinggal 12 angka dengan skor 1-13. Namun, saat itu, dia malah tak mau ambil pusing soal posisinya tertinggal dan melakukan perubahan efektif dibandingkan lawan.
“Saya bisa tidak terlalu memikirkan poin, malah bisa bermain cukup aman dan lawan berbalik tidak sabar. Setelah interval ada perubahan positif dalam permainan saya dengan banyak menjauhkan bola dari jangkauan lawan,” kata Gregoria dalam keterangan tertulis.
3. Perempat final pertama dalam tiga turnamen terakhir

Ini menjadi perempat final pertama Gregoria dalam tiga turnamen terakhir. Sejak Kejuaraan Dunia 2025 pada 25-31 Agustus lalu, Gregoria selalu early exit.
Gregoria kandas di 16 besar Kejuaraan Dunia 2025. Setelahnya, dia terhenti di babak 32 besar alias putaran pertama saat turuen di Denmark Open 2025 dan French Open 2-25 pada Oktober lalu.
“Kembali ke delapan besar harus disyukuri setelah banyak turnamen sebelum ini selalu early exit, langkah kecil ini sangat berarti untuk fase kembali dari sakit kemarin. Juga jadi motivasi untuk selalu memberikan yang terbaik,” kata Gregoria.

















