Enea Bastianini Tak Puas dengan Hasil MotoGP Qatar 2024

Gagal naik podium pada seri pembuka

MotoGP Qatar 2024 yang berlangsung pada 8–10 Maret 2024 menyisakan sejumlah cerita dari sudut pandang pembalap. Salah satunya datang dari Enea Bastianini. Pembalap Ducati Lenovo Team itu gagal finis tiga besar saat sprint race dan main race.

Enea Bastianini tak puas dengan hasil MotoGP Qatar 2024. Padahal, ia merasa bisa memperoleh hasil lebih baik saat beradu cepat di GP Qatar. Lantas, apa yang menyebabkan Bastianini gagal bersaing untuk naik podium?

1. Enea Bastianini gagal naik podium saat sprint dan main race GP Qatar 2024

Enea Bastianini Tak Puas dengan Hasil MotoGP Qatar 2024Enea Bastianini saat menjalani main race GP Qatar 2024. (ducati.com)

Enea Bastianini sebetulnya punya modal bagus menyongsong sprint race dan main race GP Qatar. Pembalap berkebangsaan Italia itu mampu meraih posisi start ketiga setelah mencatatkan waktu 1 menit 50,875 detik pada sesi kualifikasi. Itu berarti, Bastianini berada di barisan terdepan bersama Jorge Martin dan Aleix Espargaro.

Sayangnya, Bastianini gagal mengonversinya menjadi hasil terbaik. Ia harus puas finis keenam saat sprint race dan berada di posisi kelima ketika main race. Sebanyak 15 poin dikumpulkan Bastianini dari 2 sesi balapan yang berlangsung akhir pekan lalu. Koleksi poin tersebut menempatkannya di peringkat kelima klasemen pembalap.

2. Enea Bastianini mengungkapkan faktor yang menghambatnya finis di zona podium

Enea Bastianini Tak Puas dengan Hasil MotoGP Qatar 2024Enea Bastianini saat menjalani sprint race GP Qatar 2024. (ducati.com)

Pencapaian saat pekan balap GP Qatar rupanya belum memuaskan Enea Bastianini. Ia mengalami kesulitan dalam pengereman sehingga sulit menggunakan pendekatan yang lebih menyerang. Selain itu, Bastianini mengakui dirinya terlalu berhati-hati terhadap pemakaian ban yang ternyata tidak membuahkan hasil.

“Itu adalah balapan yang sulit. Aku tak bisa membuat motor berhenti sesuai yang aku inginkan. Itu mencegah diriku dari usaha menyerang yang lebih keras.

Kemudian, aku mencoba menghemat ban untuk beberapa putaran terakhir. Namun, itu bukanlah keputusan yang tepat jika dipikir-pikir. Hal tersebut karena penurunannya jauh lebih rendah dibandingkan kemarin saat sprint race,” kata Enea Bastianini dilansir Crash.

Baca Juga: Enea Bastianini Sebut Marc Marquez Bakal Jadi Duri dalam Daging

3. Enea Bastianini berharap memperoleh hasil lebih baik di GP Portugal

Enea Bastianini Tak Puas dengan Hasil MotoGP Qatar 2024Enea Bastianini berbincang dengan kru Ducati Lenovo Team jelang sprint race GP Qatar 2024. (ducati.com)

Meski gagal naik podium, Enea Bastianini cukup puas dengan hasil yang diperoleh saat GP Qatar. Namun, ia menekankan, targetnya jauh lebih tinggi dari itu. Pembalap berjuluk La Bestia tersebut berharap bisa meraih hasil lebih baik ketika menjalani pekan balap di GP Portugal pada 22–24 Maret 2024 mendatang.

“Secara umum, berada di posisi kelima bisa menjadi awal mula yang bagus. Namun, targetku adalah melakukan sesuatu yang lebih baik. Ekspektasi kami lebih tinggi, tetapi kami akan mencoba yang terbaik dalam balapan berikutnya. Saat kami tiba di Portugal, kami akan memiliki gambaran lebih jelas tentang cara membuat langkah lebih lanjut,” ucap Enea Bastianini dikutip Crash.

4. Enea Bastianini menilai KTM dan Aprilia bisa menjadi rival Ducati pada 2024

Enea Bastianini Tak Puas dengan Hasil MotoGP Qatar 2024salah satu momen saat sprint race GP Qatar 2024 (motogp.com)

Ducati kembali menunjukkan dominasi di GP Qatar. Itu terlihat dari hasil sprint race dan main race. Jorge Martin mampu finis terdepan saat sprint race, sedangkan Francesco Bagnaia mencatatkan kemenangan saat main race. Namun, ada hal menarik dalam dua balapan tersebut.

Brad Binder yang merupakan pembalap bermotor KTM mampu finis runner-up secara beruntun saat sprint race dan main race. Sementara itu, Aleix Espargaro dari Aprilia Racing berhasil menuntaskan sprint race di posisi ketiga. Capaian tersebut mengisyaratkan KTM dan Aprilia berpotensi mengganggu dominasi Ducati di kejuaraan. Enea Bastianini berpendapat, dua pabrikan tersebut bisa menjadi rival utama, tetapi tetap menilai Ducati lebih unggul ketimbang pabrikan lainnya.

“Aku percaya Ducati masih menjadi tolok ukur di antara pabrikan lain saat ini walaupun KTM benar-benar sangat dekat. Itu karena Brad Binder membuktikannya hari ini saat main race. KTM dan Aprilia akan menjadi pesaing utama kami tahun ini,” jelas Enea Bastianini dilansir GPOne.

Enea Bastianini tentu mengincar hasil lebih baik saat berjibaku di GP Portugal. Ambisinya untuk bersaing di barisan terdepan secara rutin belum padam. Akankah Bastianini menorehkan hasil bagus pada seri berikutnya?

Baca Juga: Enea Bastianini Mengakui Kesulitan Meraih Gelar Juara MotoGP 2023

Dewa Putu Ardita Darma Putera Photo Verified Writer Dewa Putu Ardita Darma Putera

Penggemar olahraga khususnya Motorsport. Sering menulis seputar Formula 1 dan MotoGP. Cuap-cuap juga di IDN Live.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Gagah N. Putra

Berita Terkini Lainnya