Suzuki Cabut dari MotoGP, Joan Mir Tak Khawatir Jadi Rekan Marquez
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Rumor mengenai hengkagnya Suzuki dari MotoGP memunculkan teka-teki terkait masa depan Joan Mir. Sebab, jika sampai Suzuki benar-benar meninggalkan kejuaraan, maka Mir harus mencari rumah baru untuk tetap bisa berkompetisi di kelas utama.
Salah satu isu yang berkembang, Honda dikabarkan tertarik merekrut juara dunia MotoGP musim 2020 itu. Joan Mir sempat menyebut dirinya tak khawatir jika suatu saat akan menjadi rekan setim Marc Marquez.
Lantas, bagaimana potensi Joan Mir di MotoGP jika tak lagi bertarung untuk Suzuki?
1. Joan Mir pernah hampir bergabung ke Honda, tapi lebih memilih Suzuki. Apa alasannya saat itu?
Joan Mir menjadi salah satu komoditi yang banyak dibicarakan beberapa waktu terakhir pada bursa pembalap untuk MotoGP musim 2023. Honda menjadi salah satu tim yang sering dihubung-hubungkan dengan pembalap bernomor motor 36 tersebut.
Sejatinya, Joan Mir hampir bergabung dengan Honda pada musim 2019 yang menjadi debutnya di kelas utama MotoGP. Paco Sanchez selaku manajer pembalap asal Spanyol itu telah bernegosiasi dengan Honda.
Akan tetapi, pabrikan asal Jepang itu hanya memberikan tempat di LCR Team. Joan Mir dengan sopan menolak dan memilih bergabung bersama Suzuki.
2. Sederet faktor yang membuat peluang Joan Mir ke Honda terbuka lebar
Peluang Joan Mir merapat ke Honda musim depan cukup besar; selain dari faktor Suzuki yang mungkin memang benar-benar hengkang dari MotoGP. Meski baru mengumpulkan satu kemenangan selama 4 musim berada di kelas utama, Mir termasuk pembalap yang punya talenta luar biasa.
Joan Mir termasuk salah satu pembalap bertipikal tenang dan mampu melakukan tugasnya dengan efektif saat balapan. Jarang sekali terlihat Mir mengalami ledakan amarah yang tidak bisa dikendalikan.
Selain itu, performa Pol Espargaro menjadi faktor lain yang memperkuat peluang Joan Mir bisa merapat ke Honda. Sejak bergabung ke Repsol Honda di tahun 2020, Pol Espargaro belum mampu mempersembahkan kemenangan. Performanya juga tidak begitu stabil. Bukan tidak mungkin, Pol Espargaro akan tersingkir dari tim jika tidak segera menunjukkan penampilan terbaiknya.
3. Joan Mir mengaku tak merasa terintimidasi oleh Marc Marquez
Editor’s picks
Dalam sebuah wawancara, Joan Mir ditanya apakah dirinya merasa khawatir jika suatu saat akan satu garasi dengan Marc Marquez sebagai rekan setim. Baginya, Marc Marquez memang adalah salah satu pembalap terbaik. Tapi, ia tak gentar dengan kedigdayaan rekan senegaranya itu.
"Aku yakin Marc Marquez adalah pembalap terbaik dalam sejarah. Namun, menjadi rekan setim bersamanya tidak akan mengintimidasiku. Marc Marquez tidak membuatku takut," ucap Joan Mir dilansir Motorsport Cycle.
Baca Juga: Joan Mir Buka Peluang Jadi Rekan Marc Marquez di Masa Depan
4. COTA jadi salah satu sirkuit yang kurang disukai Joan Mir
Di luar soal masa depannya pada ajang MotoGP, Joan Mir juga menjelaskan perihal sirkuit mana yang kurang cocok dengannya. Ia menyebut Circuit of The Americas (COTA) sebagai salah satu sirkuit yang kerap merepotkan ketika balapan di sana.
"Sebagai seorang pembalap kamu tahu beberapa trek yang sangat cocok dengan kamu. Beberapa lainnya memberikan kamu kesulitan.
Bagiku, COTA selalu menjadi salah satu titik lemahku. Itu adalah sirkuit yang tidak aku sukai. Apabila itu masalahnya, kamu tidak bisa membawa aliran apapun dalam waktu berkendara kamu," kata Mir dikutip Speedweek.
5. Mir tekankan pentingnya meminimalkan potensi gagal finis untuk merebut gelar juara
Mir turut menekankan bahwa seorang pembalap sebaiknya meminimalkan potensi gagal dapat poin jika ingin tetap berpeluang merebut gelar juara dunia. Akan tetapi, dirinya juga menyadari bahwa semakin banyak balapan yang digelar turut meningkatkan peluang untuk gagal finis di zona poin.
"Sebaiknya tidak (gagal dapat poin). Namun, dengan 21 balapan jelas bahwa peluang untuk tersingkir pada salah satu balapan mengalami peningkatan.
Aku rasa dua kali nol poin yang bisa kamu dapatkan. Akan tetapi, pada musim yang seimbang ini kamu bahkan mungkin bisa mengalami lebih dari dua kali nol poin," pungkas Mir.
Selama 6 seri balap musim 2022, Joan Mir baru sekali gagal finis. Momen itu terjadi pada GP Portugal akibat adanya insiden dengan Jack Miller.
Terlepas dari kabar Suzuki yang hengkang dari MotoGP, menarik untuk dinantikan ke tim mana Joan Mir akan berlabuh pada musim 2023. Akankah ia benar-benar bergabung bersama Honda?
Baca Juga: 5 Pembalap Asal Jepang yang Pernah Perkuat Suzuki di Era MotoGP
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.