Dua Kementerian Dukung Terlaksananya IBL 2022

24 Sep 2021, 10:59 WIB

Default Image IDN

Jakarta, IDN Times - Setelah Kemenkes, kini giliran Kementerian Koordinator Maritim dan Investasi yang mendukung gelaran Indonesia Basketball League (IBL) 2022. Dukungan itu disampaikan langsung oleh Luhut Binsar Pandjaitan.

Luhut yang juga menjabat Ketua Koordinator PPKM Jawa-Bali ini mendukung kegiatan IBL agar terlaksana pada 2022. Dengan syarat, dia berpesan agar operator kompetisi berhati-hati dalam pelaksanaannya.

"Yang terutama adalah kehati-hatian dalam pelaksanaan. Intinya kita mendukung dan terus support kegiatan ini karena masyarakat sudah mulai jenuh di tengah pandemik COVID-19," kata Luhut, Kamis (23/9/2021).

1. Luhut beri izin penyelenggaraan IBL 2022

Menko Maritim dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan. (IDN Times/Hana Adi Perdana)

IBL, diwakili oleh Direktur Utama Junas Miradiarsyah mengunjungi Kemenko Marves, untuk memohon restu dan izin Luhut menyelenggarakan kompetisi IBL 2022. Luhut memberi lampu hijau, asal kompetisi digelar dengan protokol kesehatan yang ketat

"Saya menilai perencanaan kompetisi IBL sudah bagus, tapi yang terpenting adalah bagaimana eksekusi dan pengawasan nantinya," tutur Luhut.

2. Dukungan Luhut menambah semangat IBL

Default Image IDN

Junas menyebut, dukungan dari Luhut ini menambah semangat dari pihak IBL untuk menjalankan kompetisi. Kini, IBL memang tengah bergerak untuk kembali menggelar liga, dengan prokes yang lebih ditingkatkan dari musim 2021 lalu.

"Dukungan Pak Luhut sebagai Ketua Koordinator PPKM Jawa Bali semakin menambah semangat dalam persiapan dan utamanya peningkatan standar protokol kesehatan Kompetisi IBL 2022," ujar Junas.

3. Menkes buka potensi IBL 2022 dihadiri penonton

IBL sendiri berpotensi dihadiri penonton pada musim 2022 mendatang. Hal itu seiring lampu hijau yang diberikan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) soal penonton dan pemain asing di IBL 2022.

"Kami terbuka dengan ide adanya pemain asing dan hadirnya penonton (di IBL 2022), namun perlu kehati-hatian dan dilaksanakan dengan bertahap. Segalanya harus dimulai perlahan, kemudian evaluasi. Jika memang bagus, bisa dilakukan peningkatan bertahap," ujar Menkes Budi Gunadi Sadikin.