IBL Musim 2022 Berpotensi Hadirkan Penonton

Jakarta, IDN Times - Kompetisi basket nasional, Indonesian Basketball League (IBL), berpotensi dihadiri penonton pada musim 2022 mendatang. Hal itu seiring lampu hijau yang diberikan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) soal penonton dan pemain asing di IBL 2022.
"Kami terbuka dengan ide adanya pemain asing dan hadirnya penonton, namun perlu kehati-hatian dan dilaksanakan dengan bertahap. Segalanya harus dimulai perlahan, kemudian evaluasi. Jika memang bagus, bisa dilakukan peningkatan bertahap," ujar Menkes Budi Gunadi Sadikin, dilansir situs resmi IBL.
1. Menkes salut terhadap prokes IBL

Budi mengaku salut akan prokes yang diterapkan dalam IBL 2021. Dengan prokes ketat seperti itu, gelaran IBL 2021 berjalan lancar. Malah, IBL sukses menjadi kompetisi olahraga pertama di Indonesia yang digelar saat pandemik COVID-19.
"Saya berharap protokol kesehatan yang disusun oleh IBL bisa menjadi standar di dalam pelaksanaan event internasional seperti FIBA Asia Cup dan FIBA World Cup," tutur Budi.
2. IBL penting untuk gelaran FIBA Asia Cup

Direktur Utama IBL, Junas Miradiarsyah, mengucapkan terima kasih atas apresiasi Budi terhadap protokol kesehatan di IBL. Dia juga membeberkan pentingnya IBL agar Timnas Basket Indonesia bisa tampil apik dalam gelaran FIBA Asia Cup dan Piala Dunia Basket.
"Kami juga mempresentasikan pentingnya kontinuitas kompetisi IBL untuk mendukung dan menjaga momentum pelaksanaan FIBA Asia Cup 2021 dan Piala Dunia Basket 2023 karena Indonesia akan menjadi tuan rumah," ujar Junas.
3. Agenda IBL 2022 sudah dimulai sejak Juni 2021

Persiapan untuk gelaran IBL 2022 sudah dimulai sejak Juni 2021 lalu. Tim-tim sudah diharuskan melakukan perekrutan pemain sampai akhir Juni, lalu standarisasi kontrak pemain dilakukan pada Juli 2021. Nantinya, pada November 2021, akan dilangsungkan proses draf pemain.
"Kami sudah menyusun jadwal, tentu dengan proyeksi dan asumsi masih dalam situasi pandemik COVID-19. Keinginan kami IBL musim 2022 akan lebih panjang, sehingga dimungkinkan penyesuaian terhadap program dan waktu penyelenggaraan jika memang diperlukan," ujar Junas.