Ferrari Targetkan Raih Kemenangan di Formula 1 2022

Ferrari meraih hasil memuaskan di Formula 1 2021. Tim berjuluk Kuda Jingkrak itu sukses finis ketiga di klasemen konstruktor dengan raihan 323,5 poin.
Menyongsong 2022, Ferrari berambisi meraih kemenangan pada beberapa balapan. Apalagi sudah dua musim beruntun belum ada pembalap Ferrari yang bisa finis pertama pada sebuah balapan.
1. Pembalap Ferrari memenangi balapan terakhir di GP Singapura 2019

Terakhir kali pembalap Ferrari mampu finis terdepan di balapan terjadi pada 2019. Ketika itu, Sebastian Vettel sukses naik podium tertinggi usai mengasapi Charles Leclerc dan Max Verstappen.
Setelahnya, belum ada lagi pembalap Ferrari yang naik podium di posisi tertinggi. Prestasi terbaik pembalap Ferrari pada 2021 adalah naik podium sebagai runner-up. Carlos Sainz finis kedua di GP Monako sementara Charles Leclerc ada di posisi kedua di GP Inggris.
2. Ferrari mampu finis ketiga di klasemen konstruktor 2021

Walau masih dilanda paceklik kemenangan, Ferrari mampu menyudahi musim di posisi ketiga klasemen konstruktor. Tim dengan livery khas warna merah itu mampu mengungguli McLaren yang pada 2020 menempati posisi tiga besar.
Hasil tersebut jelas berbanding terbalik dengan 2020 lalu. Ferrari terseok-seok dan berakhir menjadi tim papan tengah dengan finis keenam di klasemen. Jumlah poin yang mereka kumpulkan saat itu hanya 131 poin.
3. Mattia Binotto optimis Ferrari mampu meraih kemenangan pada beberapa balapan

Menilik hasil cukup oke pada 2021, Team Principal Ferrari, Mattia Binotto, optimis timnya bisa meraih kemenangan pada 2022. Apalagi, musim depan, Formula 1 menerapkan sejumlah perubahan aturan yang berpengaruh pada mobil yang akan dipakai pembalap.
“Tahun depan kami harus melakukannya dengan lebih baik dan menunjukkan bahwa kami punya kapabilitas untuk memenangi sejumlah balapan.
Tahun ini kami tak memenangi balapan mana pun. Bagiku, menjadi kompetitif pada beberapa balapan pada 2022 berarti kami harus berkompetisi untuk posisi terbaik,” kata Binotto dilansir Formula 1 News.
4. Binotto belum yakin timnya mampu memberi kejutan untuk Red Bull dan Mercedes

Meski begitu, Binotto kurang yakin Ferrari akan menggoyang posisi dua besar yang dikuasai Red Bull dan Mercedes. Sebab, ia merasa timnya kini bekerja bagaikan kertas kosong karena Formula 1 menerapkan aturan baru guna meningkatkan kompetisi.
“Menurutku, semua orang di tim bekerja dengan baik, tetapi kami juga tahu tim lain sangatlah kuat. Jika mereka telah sukses membuat mobil yang telah menjadi bintang di trek, mereka pastinya akan menjadi tim yang sangat kuat,” kata Binotto dikutip PlanetF1.
5. Berharap pertumbuhan berkelanjutan bisa terus berlangsung di Ferrari

Meski terlihat pesimis mampu memberi kejutan kepada Red Bull dan Mercedes, Binotto mengaku timnya kini bekerja semaksimal mungkin untuk mengejar ketertinggalan. Dirinya berharap pertumbuhan berkelanjutan dalam tim dapat terus berjalan demi hasil yang terbaik.
“Dari pihak kami, kami menempatkan diri pada usaha yang maksimal. Kami menempatkan musim 2022 sebagai prioritas, sebab kami tahu masih ada sesuatu yang perlu dikejar.
Aku masih belum merasa kami berada di posisi teratas karena faktanya Mercedes dan Red Bull sangat kuat. Namun, kami berharap adanya pertumbuhan yang terus berlanjut pada tim yang aku lihat sebagai sebuah kesatuan,” kata Binotto lagi.
Musim 2022 akan menjadi musim terpanjang dalam sejarah Formula 1. Nantinya, para tim dan pembalap akan berjibaku dalam 23 balapan yang dimulai pada Maret—November 2022.