Franco Colapinto Sempat Masuk Radar Pembalap Incaran Red Bull
Franco Colapinto tidak mendapat kursi balap di Formula 1 2025. Walau begitu, pembalap asal Argentina ini tetap berada di kejuaraan musim depan. Ia resmi menjadi pembalap cadangan Alpine setelah memperkuat Williams musim lalu.
Selain Alpine, Colapinto sejatinya masuk radar pembalap incaran Red Bull. Hal tersebut disampaikan Maria Catarineu selaku manajer Colapinto dalam sebuah wawancara. Namun, Red Bull mengambil keputusan berbeda dengan memilih pembalap lain.
1. Franco Colapinto mengisi kursi balap Williams mulai pada GP Italia 2024
Franco Colapinto mengisi kursi balap Williams mulai pada GP Italia 2024 untuk menggantikan Logan Sargeant. Kebetulan, Sargeant saat itu didepak tim. Colapinto pun mengambil bagian dalam sembilan seri balap tersisa musim lalu.
Hasil yang diperoleh pembalap berusia 21 tahun itu selama mengemudikan FW46 terbilang oke. Ia mampu dua kali finis di zona poin dalam grand prix race Azerbaijan dan Amerika Serikat. Colapinto menutup Formula 1 2024 dengan menduduki peringkat ke-19 setelah mengumpulkan lima poin.
2. Maria Catarineu mengungkapkan, Christian Horner tertarik dengan Franco Colapinto
Penampilan Franco Colapinto saat memperkuat Williams rupanya menarik perhatian Christian Horner. Maria Catarineu bercerita, ketertarikan Horner terhadap Colapinto terungkap saat pekan balap GP Brasil. Saat itu, team principal Red Bull tersebut terlihat berbicara kepada James Vowles selaku team principal Williams.
Sayangnya, rencana memboyong Colapinto ke Red Bull tak terlaksana. Maria menilai kegagalan tersebut karena Red Bull memiliki kumpulan pembalap junior yang menunggu giliran untuk debut di Formula 1. Isack Hadjar menjadi pembalap teranyar jebolan Red Bull Junior Team yang akan debut bersama Racing Bulls musim depan.
“Horner ingin tahu bagaimana situasinya dengan Williams dan berbincang dengan Vowles. Pada akhirnya, rute Red Bull tak bisa dilakukan karena alasan yang berbeda. Itu karena Red Bull punya banyak bagian. Mereka memiliki akademi yang sangat kuat dengan pembalap yang telah menunggu sehingga itu tidak berhasil,” kata Maria Catarineu seperti dikutip F1i.
3. Alpine berhasil merekrut Franco Colapinto sebagai pembalap cadangan
Tidak hanya Red Bull, Alpine juga tertarik merekrut Franco Colapinto selepas Formula 1 2024. Pada prosesnya, tim yang berbasis di Enstone, Inggris, itu berhasil mengamankan jasa Colapinto untuk musim depan dengan status sebagai pembalap cadangan. Kegigihan penasihat eksekutif Alpine, Flavio Briatore, menjadi faktor penting keberhasilan perekrutan sang pembalap.
“Flavio bilang dia menginginkan Colapinto. Akan tetapi, itu sangat rumit karena ada Colapinto sebagai pembalap, perusahaan manajemennya, Williams sebagai tim ranco, juga ada tim lain yang tertarik. Namun, dari situlah semuanya bermula. Flavio tidak pernah kehilangan ketertarikannya,” jelas Maria lagi.
4. Franco Colapinto senang bisa bergabung dengan Alpine
Franco Colapinto senang bisa bergabung dengan Alpine. Ia tidak lupa berterima kasih kepada Williams yang telah mendukungnya sejak bergabung dengan tim akademi hingga pekan balap GP Abu Dhabi 2024. Ia siap menjalankan tugas sebagai pembalap cadangan Alpine pada 2025.
“Sekarang, saatnya untuk babak baru. Menghadapi tantangan bersama Alpine benar-benar merupakan sebuah kehormatan. Aku berterima kasih kepada Luca de Meo, Flavio Briatore, dan Oliver Oakes atas kepercayaan dan sambutan kepadaku yang masuk ke tim dengan tangan terbuka. Aku tak sabar untuk memulai dan melihat arah perjalanan kami,” kata Colapinto dikutip Formula 1.
Selain Colapinto, Alpine juga memiliki sosok lain yang menyandang status sebagai pembalap cadangan. Ryo Hirakawa dan Paul Aron mengisi komposisi pembalap cadangan tim yang dipimpin Oliver Oakes tersebut. Colapinto akan menjalani program simulator tim dan testing previous cars (TPC).
