Mengenal Franco Colapinto, Pembalap Baru Williams asal Argentina

Williams secara resmi telah mengumumkan untuk berpisah dengan Logan Sargeant. GP Belanda menjadi balapan terakhir bagi pembalap asal Amerika Serikat tersebut. Performa yang kurang meyankinkan serta cukup sering mengalami crash membuat Williams memutus kontraknya lebih cepat.
Williams kemudian menunjuk Franco Colapinto untuk menggantikan Sargeant pada sisa musim 2024. Colapinto dipilih karena merupakan pembalap akademi Williams. Ia juga menjadi pembalap asal Argentina pertama di Formula 1 setelah 23 tahun. Mari mengenal lebih dekat Franco Colapinto melalui ulasan berikut ini!
1. Awal karier Franco Colapinto sebagai seorang pembalap

Franco Colapinto lahir pada 27 Mei 2003 di Buenos Aires, Argentina. Ia mengawali kariernya sebagai pembalap dari ajang karting. Performanya di usia level junior terbilang mengesankan dengan beberapa kali menjuarai kejuaraan nasional Argentina. Ia juga merupakan peraih medali emas Olimpiade Remaja 2018 ketika berpasangan dengan Maria Garcia Puig.
Colapinto kemudian mengembangkan kariernya dengan mengikuti berbagai kejuaraan di Eropa. Beberapa kejuaraan yang diikuti Colapinto, adalah Spanish F4 Championship di mana ia keluar sebagai juara, Toyota Racing Series, hingga Formula Renault Eurocup. Colapinto juga pernah mengikuti ajang balap ketahanan seperti Asian Le Mans Series dan European Le Mans Series.
Colapinto masuk ke Formula 3 pada 2022 setelah menjalin kontrak bersama Van Amersfoort Racing. Pada musim pertamanya, Colapinto sukses meraih dua kemenangan dan mengakhiri musim di peringkat kesembilan. Semusim berselang, Colapinto yang pindah ke MP Motorsport, berhasil memperbaiki posisinya dengan meraih peringkat keempat klasemen akhir.
Setelah 2 musim bertanding di Formula 3, MP Motorsport mempromosikan sang pembalap ke Formula 2 pada 2024. Hingga seri kesepuluh, Colapinto sudah mengantongi satu kemenangan yang diraih di sesi sprint race GP Imola. Ia kini bertengger di posisi keenam klasemen sementara dengan koleksi 96 poin.
2. Menjadi pengganti bagi Logan Sargeant di Williams
Williams resmi memutus kontrak Logan Sargeant setelah seri ke-15 Formula 1 di GP Belanda. Tak butuh waktu lama, Williams langsung menunjuk Franco Colapinto sebagai pendamping bagi Alexander Albon. Pembalap berusia 21 tahun itu akan mengaspal di sisa 9 balapan musim 2024. Namun, ia tak akan balapan bersama Williams musim 2025 karena mereka telah menjalin kontrak dengan Alexander Albon dan Carlos Sainz.
Penunjukkan Colapinto memang cukup mengejutkan karena sebelumnya banyak yang memprediksi jika Mick Schumacher akan menggantikan posisi Sargeant. Namun, penunjukkan Colapinto terbilang masuk akal karena sang pembalap merupakan bagian dari akademi balap Williams. Ia sudah bergabung sejak Januari 2023.
Colapinto sendiri sebenarnya tak asing dengan mobil Williams FW46. Sebab, ia pernah tampil pada sesi latihan bebas di GP Inggris. Itu bisa menjadi modal bagi Colapinto yang akan melakoni debutnya di GP Italia yang digelar di Sirkuit Monza pada Minggu (1/9/2024).
3. Colapinto menjadi pembalap Argentina pertama di Formula 1 setelah 23 tahun

Ditunjuknya Colapinto sebagai pembalap Williams membuat Argentina akhirnya punya wakil di Formula 1 setelah menunggu 23 tahun. Terakhir kali ada pembalap Argentina di Formula 1 terjadi pada musim 2001. Saat itu, Argentina diwakili Gaston Mazzacene yang berada di balik kemudi Minardi. Colapinto juga merupakan pembalap kedua Williams asal Argentina setelah Carlos Reutemann.
Argentina sebenarnya memiliki sejarah yang cukup bagus di Formula 1. Mereka memiliki pembalap sekelas Juan Manuel Fangio yang pernah meraih lima gelar juara dunia. Jumlah itu hanya kalah dari Michael Schumacher dan Lewis Hamilton yang masing-masing mengoleksi tujuh gelar juara dunia. Selain Fangio, masih ada pula Jose Frolian Gonzalez dan Carlos Reutemann yang pernah memenangi balapan Formula 1.
Argentina juga pernah menjadi tuan rumah Formula 1. GP Argentina pertama kali digelar di Sirkuit Buenos Aires pada 1953. Namun, seri itu sudah tak lagi masuk kalender Formula 1 sejak terakhir kali digelar pada 1998. Juan Manuel Fangio menjadi pembalap tersukses dengan raihan empat kemenangan.
4. Colapinto bangga bisa balapan di Formula 1

Franco Colapinto merasa terhormat dan bangga bisa balapan di Formula 1 bersama Williams. Menurutnya, Williams merupakan tim yang punya sejarah besar di Formula 1. Meski begitu, Colapinto tak menampik bahwa bergabung di tengah musim bukanlah situasi yang mudah baginya.
"Merupakan suatu kehormatan untuk memulai debut Formula 1 saya bersama Williams. Ini adalah mimpi yang menjadi kenyataan. Tim ini memiliki sejarah yang luar biasa dan misi untuk kembali ke garis depan, dan saya tidak sabar untuk menjadi bagiannya.
Memasuki F1 di pertengahan musim akan menjadi pembelajaran yang sangat besar, tetapi saya siap menghadapi tantangan tersebut, dan saya sepenuhnya fokus untuk bekerja sekeras mungkin bersama Alex (Albon) dan tim untuk menjadikannya sukses," ucap Colapinto mengutip situs resmi Formula 1.
James Vowles yang merupakan Team Principal Williams mendukung penuh Colapinto. Menurutnya, Colapinto merupakan pembalap yang memiliki potensi besar. Vowles ingin melihat potensi itu pada sisa sembilan balapan musim 2024 ini.
Franco Colapinto ditunjuk Williams sebagai pengganti Logan Sargeant pada sisa musim Formula 1 2024. Sebuah tantangan berat yang harus dihadapi oleh Colapinto. Jika penampilannya cukup apik, bukan tak mungkin ia bisa mendapat kursi permanen di Formula 1 suatu saat nanti.