Gacor di Thomas Cup, Fajar/Daniel Berpeluang Jadi Ganda Permanen?

- Fajar Alfian dan Daniel Marthin menjadi sorotan setelah tampil gacor dalam laga Thomas Cup 2024.
- Keputusan memasangkan Fajar/Daniel dinilai sebagai langkah berani dari pelatih, Aryono Miranat, yang berhasil membawa kemenangan bagi Indonesia.
- Aryono Miranat menyatakan bahwa Fajar dipastikan tidak akan berduet dengan Daniel hingga Olimpiade 2024 Paris mendatang, namun tidak menutup kemungkinan untuk pasangan permanen di masa depan.
Jakarta, IDN Times - Ganda putra Indonesia, Fajar Alfian dan Daniel Marthin menjadi sorotan. Terlebih setelah keduanya tampil gacor saat dipasangkan dalam laga Thomas Cup 2024.
Keputusan memasangkan Fajar/Daniel dinilai sebagai langkah berani dari pelatih, Aryono Miranat. Apalagi kala itu Fajar/Daniel dipasangkan dalam partai keempat babak perempat final melawan wakil kuat, Korea Selatan.
1. Fajar/Daniel jadi penentu kemenangan

Fajar/Daniel dimainkan melawan pasangan Ki Dong Ju/Kim Won Ho pada partai keempat. Kala itu, kedudukan Indonesia unggul 2-1. Artinya, kemenangan Fajar/Daniel menjadi penentu nasib skuad Garuda ke semifinal Thomas Cup 2024.
Tugas dijalankan tuntas oleh Fajar/Daniel. Tampil gacor dengan serangan-serangan kencang, Fajar/Daniel menang dua game langsung 21-12, 21-13.
Tanpa partai kelima, tim Merah Putih memaksa skuad Korea Selatan angkat koper lebih awal.
2. Peluang dipasangkan permanen

Kegacoran Fajar/Daniel saat tampil di Thomas Cup 2024 membuat penikmat bulu tangkis berharap keduanya menjadi pasangan permanen.
Aryono Miranat tak menampik peluang itu bisa saja tercipta. Hanya, Fajar dipastikan tidak akan berduet dengan Daniel hingga Olimpiade 2024 Paris mendatang.
"Nanti mungkin setelah olimpiade, kita belum tahu, kan tergantung olimpiade semua," kata Aryono ditemui di Pelatnas PBSI.
3. Puji penampilan Fajar/Daniel

Aryono melontarkan puja-puji untuk penampilan Fajar/Daniel di Thomas Cup 2024. Keapikan perpaduan keduanya dilapangan tak terlalu mengejutkan untuk Aryono.
"Bagus, cocok, karena secara individu satu pemain depan satu pemain belakang, bisa saling mengisi, mereka kan sudah sering latihan, ya, jadi bisa masuk performanya," kata Aryono.