Gegara Rokok dan Miras, Pesenam Jepang Batal Tampil di Olimpiade 2024

Jakarta, IDN Times - Kapten Timnas Senam Putri Jepang, Shoko Miyata, dipastikan batal tampil di Olimpiade 2024 Paris. Atlet berusia 19 tahun ini mengaku telah merokok dan minum-minuman alkohol saat menjalani persiapan jelang Olimpiade 2024 Paris.
Asosiasi Senam Jepang (JGA) mengatakan, Peristiwa tersebut terjadi seminggu sebelum Olimpiade 2024 Paris resmi dimulai.
Miyata memastikan diri menjadi pesenam terbaik di Jepang, karena sukses membawa pulang Trofi NHK ketiga berturut-turut. Meskipun mengalami cedera pangkal paha, Miyata relatif tidak tertandingi dalam membukukan skor 217,162 dalam kompetisi all-around.
1. Mengaku tertekan, Miyata dipulangkan ke Jepang

Pelanggaran dilakukan Shoko Miyata saat menjalani pemusatan latihan (TC) bersama Timnas Jepang di Monaco. Miyata ketahuan merokok dan minum pada Senin, 15 Juli 2024.
Dilansir The Japan Times, Miyata lantas mengakui perbuatannya sehari setelahnya. Dia kemudian dipulangkan ke Jepang pada Rabu, 17 Juli 2024.
Miyata mengaku minum dan merokok karena tekanan yang diterimanya untuk tampil baik di Olimpiade 2024 Paris.
2. Minum dan merokok sejak di Jepang

Dalam penyelidikan dan investigasi yang dilakukan JGA, mahasiswa Universitas Juntendo itu juga mengaku merokok di waktu pribadinya dan minum alkohol saat persiapan di Pusat Pelatihan Nasional Tokyo pada akhir Juni dan Juli lalu.
Karena tindakannya yang dianggap melanggar kode etik JGA, asosiasi dan Miyata sepakat memutuskan bahwa dia harus meninggalkan tim nasional.
Dalam Kode etik JGA, anggota tim nasional dilarang merokok dan minum selama kegiatan tim bahkan meski mereka berusia sudah 20 tahun atau lebih yang merupakan usia legal merokok dan minum di Jepang.
3. Permohonan maaf dari JGA

Ketua JGA, Tadashi Fujita menyampaikan permohonan maaf karena perbuatan Miyata dan merasa lalai mengontrol sang atlet.
"Saya menyampaikan permintaan maaf saya yang tulus karena telah menyebabkan banyak masalah bagi banyak orang atas Miyata. Aku sangat menyesal,” kata Fujita.
Aiko Sugihara dianggap sebagai pengganti potensial untuk Miyata di Olimpiade 2024 Paris. Namun, JGA memutuskan untuk tidak melakukan tindakan apapun saat ini, karena pemain pengganti dimaksudkan untuk menggantikan atlet yang jatuh sakit atau terluka.