F1 GP Inggris 1998, Saat Michael Schumacher Menang Balapan di Pit Lane
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Pada GP Inggris 1998 terjadi momen unik sepanjang sejarah Formula 1. Michael Schumacher menang balapan meskipun berada di pit lane. Kejadian itu membuat banyak orang kebingungan karena jarang sekali hal ini terjadi.
Kala itu, cuaca hujan membuat balapan di sirkuit Silverstone berlangsung dengan banyak drama. Apalagi Schumacher tengah bersaing memperebutkan gelar juara dunia dengan Mika Hakkinen.
1. Persaingan antara Michael Schumacher dan Mika Hakkinen dalam perebutan gelar juara dunia
Musim 1998 merupakan musim persaingan seru antara Michael Schumacher yang membela Ferrari dengan pembalap McLaren, Mika Hakkinen, dalam perebutan gelar juara dunia. Dalam delapan balapan sebelumnya, keduanya selalu bergantian meraih kemenangan. Hanya David Coulthard yang mampu mencuri satu kemenangan pada GP San Marino.
Memasuki GP Inggris, persaingan makin memanas di antara kedua pembalap hebat itu. Hakkinen akhirnya punya mobil kompetitif untuk bersaing merebut kemenangan. Sementara, Schumacher tengah mengincar gelar juara ketiganya, sekaligus yang pertama bersama Ferrari.
2. Hakkinen rebut pole dan mendominasi awal balapan
Pada sesi kualifikasi, Hakkinen tampil begitu dominan. Pembalap asal Finlandia itu mampu merebut pole position, bahkan unggul setengah detik dari Schumacher yang menempati posisi kedua. Hal itu tentunya sedikit menguntungkan Hakkinen ketika balapan berlangsung keesokan harinya.
Benar saja, Hakkinen langsung menjauhi para pesaingnya begitu balapan dimulai. Ia bahkan sempat unggul jauh 49 detik. Namun, akibat hujan deras, ia mengalami spin dan membuat jaraknya dengan Schumacher makin menipis.
Baca Juga: 5 Fakta Film Doku Schumacher Netflix, Dipuji Ralf Schumacher, lho!
3. Balapan sempat dimulai kembali pada lap ke-50
Editor’s picks
Safety car sempat memasuki lintasan pada akhir balapan akibat cuaca yang memburuk. Akhirnya balapan kembali dimulai pada lap ke-50. Kali itu, Hakkinen membuat kesalahan sehingga harus menyerahkan posisi terdepan kepada Schumacher.
Hal ini dimanfaatkan dengan baik oleh Schumacher. Pembalap asal Jerman itu mulai membuat jarak cukup jauh dengan rivalnya tersebut. Namun, tak lama berselang Schumacher dihukum penalti 10 detik akibat menyalip pembalap Benetton, Alexander Wurz, ketika safety car berada di lintasan.
4. Drama terjadi ketika Schumacher raih kemenangannya di pit lane
Meskipun terkena penalti 10 detik, Schumacher tak kunjung menjalani hukuman tersebut. Ia terus memacu mobilnya hingga balapan memasuki lap-lap akhir. Hal itu ia lakukan karena tak mau kehilangan posisi terdepan. Pada lap terakhir, Schumacher memasuki pit lane untuk melakukan hukuman tersebut.
Menariknya, pit lane Ferrari berada tepat setelah garis finis. Hal ini pun membuat Schumacher dinyatakan sebagai pemenangan meskipun ia tidak secara langsung melewati garis finis. Hal ini jelas memicu kebingungan semua orang saat itu. Mereka menganggap bahwa Hakkinenlah yang menjadi pemenang.
5. Kemenangan Schumacher sempat diprotes McLaren
Setelah balapan selesai, McLaren menganggap bahwa Ferrari bertindak curang karena tak kunjung menyuruh Schumacher menjalani hukuman penalti. Namun, Ferrari sendiri berdalih bahwa mereka bingung apakah penalti 10 detik itu stop-go penalty atau penambahan waktu 10 detik setelah balapan selesai.
Pada akhirnya, Schumacher tetap dinyatakan sebagai pemenang dan membuat selisih poinnya dengan Hakkinen hanya berbeda dua poin. Namun, pada akhir musim, giliran Hakkinen yang tersenyum karena meraih gelar juara dunia pertamanya.
GP Inggris musim 1998 bisa dibilang menjadi salah satu balapan paling aneh sepanjang sejarah Formula 1. Namun, terlepas dari hasilnya, persaingan antara Michael Schumacher dan Mika Hakkinen menjadi cerita tersendiri musim itu.
Baca Juga: 5 Momen Ini Buktikan Bahwa Mika Hakkinen Pembalap Hebat
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.