Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Momen Ini Buktikan Bahwa Mika Hakkinen Pembalap Hebat

Mika Hakkinen (autoevolution.com)

Finlandia merupakan salah satu negara yang banyak menghasilkan pembalap hebat. Sebut saja nama Keke Rosberg, Kimi Raikkonen, dan yang paling sukses, Mika Hakkinen. Nama terakhir merupakan dua kali juara dunia dan meraih 20 kemenangan.

Sepanjang kariernya ia sering disebut sebagai rival terbesar Michael Schumacher. Banyak balapan yang melibatkan mereka berdua selalu berlangsung seru. Maka tak heran mereka selalu bersaing sengit dalam perebutan gelar juara dunia. Berikut lima momen yang membuktikan bahwa Mika Hakkinen merupakan pembalap hebat.

1. GP Belgia 2000

Hakkinen vs Schumacher pada GP Belgia 2000 (f1i.com)

GP Belgia musim 2000 di sirkuit Spa selalu dikenang para pencinta Formula 1 sebagai salah satu manuver menyalip terbaik sepanjang sejarah. Kala itu Schumacher yang tengah memimpin balapan terus dikejar Hakkinen. Pembalap Finlandia itu akhirnya berkesempatan untuk menyalip Schumacher pada lap ke-40.

Namun, manuver berbahaya dilakukan Schumacher untuk menghadang laju Hakkinen pada kecepatan 300 km/jam, sehingga Hakkinen pun sempat menyentuh rumput. Beberapa lap kemudian peluang lain hadir dan kali ini tak disia-siakan oleh Hakkinen.

Memanfaatkan Ricardo Zonta yang terkena overlap Hakkinen menyalip ke arah dalam sedangkan Schumacher ke arah luar. Kemenangan pun diraih oleh Hakkinen pada akhir balapan yang membuat perebutan juara dunia semakin sengit.

2. GP Eropa 1997

Mika Hakkinen pada GP Eropa 1997 (maxf1.net)

GP Eropa tahun 1997 di sirkuit Jerez, Spanyol mungkin banyak diingat sebagai balapan yang membawa Jacques Villeneuve meraih gelar juara dunia dengan mengalahkan Michael Schumacher. Namun, jangan lupakan sang pemenang, Mika Hakkinen yang memiliki performa luar biasa.

Kala itu Schumacher dan Villeneuve yang bersaing meraih posisi pertama saling berbenturan dan menyebabkan Schumacher tak dapat melanjutkan race. Hakkinen yang saat itu masih di peringkat keempat pun diuntungkan. Ia dan rekan satu timnya, David Coulthard berhasil menyalip Villeneuve dan membuat McLaren finis di posisi satu dan dua.

3. Juara dunia tahun 1998

Hakkinen juara dunia tahun 1998 (formula1.com)

Tahun 1998 bisa dibilang sebagai musim terbaik sepanjang karier Mika Hakkinen, sebab saat itu ia tampil perkasa dan meraih juara dunia pertamanya. Tak hanya itu ia sukses mengasapi Michael Schumacher dengan raihan delapan kemenangan berbanding enam milik pembalap Jerman tersebut.

Mobil McLaren MP 4/13 miliknya saat itu memang jauh lebih superior daripada Ferrari yang dikemudikan Schumacher. Hakkinen sukses meraih empat back to back kemenangan yang membuat ia tak terkejar pada klasemen akhir.

4. GP Monaco 1998

Mika Hakkinen pada GP Monaco 1998 (maxf1.net)

Salah satu kemenangan penting dan terbaik dari Hakkinen pada musim 1998 datang pada GP Monaco. Ia tampil brilian pada sesi kualifikasi dan berhasil memulai balapan dari posisi terdepan. Awal yang bagus, mengingat sulitnya menyalip pada sirkuit Monaco yang dikenal sangat sempit.

Pada saat balapan Mika Hakkinen mendapat persaingan sengit dari rekan satu timnya, David Coulthard dan pembalap Benetton, Alexander Wurz. Namun, Coulthard yang mengalami masalah mesin dan Wurz yang kecelakaan membuat ia nyaman di posisi terdepan.

Meskipun sempat ditekan Giancarlo Fisichella dari Benetton dan pembalap Ferrari, Eddie Irvine tak membuat ia kehilangan posisi. Hakkinen pun meraih salah satu kemenangan terhebat sepanjang kariernya.

5. GP Amerika Serikat 2001

Mika Hakkinen pada GP AS 2001 (f1i.com)

GP Amerika Serikat pada musim 2001 merupakan kemenangan terakhir Hakkinen pada ajang Formula 1. Sebab ia memutuskan pensiun dari dunia yang membesarkan namanya itu di akhir musim. Hakkinen mengawali balapan di posisi keempat dibelakang Michael Schumacher dan duo Williams, Ralf Schumacher dan Juan Pablo Montoya.

Namun, pembalap Ferrari, Rubens Barrichello yang start dari posisi kelima mampu memimpin jalannya balapan. Duo Williams mengalami crash pada lap ke-30 yang membuat Mika hanya berada dibelakang duet Ferrari.

Sembilan lap berselang Mika mendapat posisi kedua setelah Schumacher melakukan pit stop. Ia pun terus membuntuti Barrichello yang berada paling depan, sayang bagi pembalap Brazil ini. Ia mengalami masalah mesin dan harus rela menyerahkan kemenangannya pada Hakkinen. Ini pun menjadi kemenangan ke-20 bagi pembalap berjuluk flying fin ini.

Mika Hakkinen membuktikan dirinya merupakan pembalap hebat Formula 1. Rentetan kemenangan brilian serta dua gelar juara mampu menunjukkan kelasnya.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Genady Althaf
EditorGenady Althaf
Follow Us